6

12.6K 1.8K 36
                                    

Jaehyun "Jadi gimana, Rose?"

Rose "Gimana apanya, Pak?"

Jaehyun "Kata mama aku tadi. Eh, tunggu. Kamu manggil aku apa tadi?"

Rose "Oh, maksud aku Jae. Kalo aku mah terserah kamu aja"

Mereka berdua sengaja gamasuk kantor hari ini. Dikarenakan, Si Jaehyun yang menyusun jadwal khusus mereka berdua.

Yang diawali dengan mempertemukan Rose dengan kedua orang tua Jaehyun.

Atas saran sang Mama, Jaehyun berencana mencari cincin pernikahan dan beberapa gaun untuk resepsi pernikahan.

Memang masih lama, tapi dipersiapkan lebih cepat dan matang akan lebih baik.

Jaehyun "Kamu mau pesen apa?"

Rose "deluxe pizza aja deh"

Jaehyun memanggil salah satu pramusaji nya. Dan memesan pizza 2. Lengkap dengan grape juice nya yang melengkapi siang hari mereka berdua.

Sesekali Rose mencuri pandang ke arah Jaehyun yang sedang berkutat dengan ponselnya. Tapi ternyata curi pandang itu berkelanjutan karena wajah Jaehyun telah mengunci penuh atensi Rose.

"Apa gue gak terlalu jahat buat Jaehyun? Dia sempurna, ga kelewat apapun. Tapi dia malah milih gue jadi calon istrinya. Dan gue cuman manfaatin dia biar bisa kerja di kantor dengan leluasa. Gaada yang ngeremehin lagi" Rose membatin.

Lamunan itu kemudian hancur setelah fokus Rose telah kembali. Melihat Jaehyun yang melambaikan tangannya ke depan mata Rose.

Rose "Eh sorry, apa Jae?"

Jaehyun "Ngelamun aja, ada aku didepan kamu gini masih ngelamunin yang lain?" Goda Jaehyun.

Rose "Hehe, engga kok. Cuman mikir beberapa hal aja"

Mungkin bagi Rose, sekarang waktunya. Waktu untuk mengungkapkan perasaannya yang sebenernya ke Jaehyun.

Lama lama Rose juga gak tahan harus menyimpan kebohongan ini ke Jaehyun. Jaehyun itu baik, kelewat baik, jadi gapantes dapat perlakuan begini.

Rose "Jae?"

Jaehyun "Ya?"

Rose "Aku, boleh ngomong sesuatu?"

Jaehyun "Ya boleh lah, apa coba?"

Rose "Maafin aku sebelumnya. Aku.. gak berniat buat nyakitin perasaan kamu. Tapi, sepertinya aku belum mencintai kamu sampai aku bilang mau menerima lamaran kamu kemarin"

Jaehyun sedikit tersentak dengan pernyataan itu. Lalu? Kenapa kemarin Rose dengan mudahnya menerima ajakan menikah itu? Kalau hatinya aja masih belum siap dia berikan ke Jaehyun?

Tapi tak apa, Jaehyun hargai kejujuran Rose.

Jaehyun "Jadi, alesan kamu menerima ajakan nikah aku apa?"

Rose "Aku.. Aku cuman gak mau terus terusan ditindas di kantor. Mungkin, dengan menjadi istri kamu aku bisa bekerja di kantor dengan tenang. Karna status aku sebagai istri Direktur. Maaf Jae aku-"

Belum selesai Rose bicara, Jaehyun malah ketawa ketawa gajelas. Buat Rose tambah bingung.

Jaehyun "Ros, aku kan pernah bilang untuk buat kamu jatuh cinta ke aku. Jadi udah tanggung jawab aku buat bikin kamu jatuh cinta ke aku"

Rose "Ya, tapi aku takut kalo dikira gak tulus sama kamu. Sebenernya, aku menerima pernikahan ini dengan tulus kok. Hanya.. ya itu sih"

Jaehyun belai rambut Rose lembut.

Jaehyun "Aku pastiin kamu bakal jatuh cinta sama aku. Aku gak bakal nikah kalo gak sama kamu Ros, gaada cewe seperti kamu, kamu itu pilihan aku, udah."

Rose "Jae.."

Mata Rose berkaca-kaca mendengar itu. Kenapa bisa dia menjadi pilihan lelaki se-sempurna Jaehyun?

Jaehyun "Oh ya, ngomong ke aku Ros. Siapa yang berani tindas kamu? Berani banget dia macem macem sama wanita aku, hm?"



Wanita aku?






Rose, die.



Tbc
Thankyou:)


Jadi gimana?Lanjut?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jadi gimana?
Lanjut?

Eits, follow twt aku dulu dong 😝

CHANCEWhere stories live. Discover now