32

10.2K 1.3K 154
                                    

Jaehyun "Ron, kamu keluar dulu. Biar Papa yang tanganin semua"

Jaerin makin mengeratkan pelukannya ke Jaeron. Entahlah, Jaerin benci situasi ini.

Melihat tingkah laku Jaerin, Rose kembali dibuat bingung. Kenapa bisa mereka sedekat itu? Apa yang sudah terjadi tanpa sepengetahuan Rose?


Jaeron "Jaerin sayang, ikut kakak keluar sebentar ya?"

Jaerin mengangguk dan menuruti apa kata Jaeron.

Rose "Tunggu, aku mau Jaeron langsung yang jelasin semuanya ke aku"

Jaehyun "Ros, dia gak salah apa apa. Dia-"

Rose "Jaeron yang jelasin, atau kamu pergi dari sini?"

Bisa apa Jaehyun kalau Rose meminta selain menurutinya? Kali ini Jaehyun menatap menatap ke arah mata Jaeron. Mencari kepastian disana. Apa sanggup Jaeron menceritakan masa lalu yang berusaha ia kubur selama ini?


J

aeron "Iya, Jaeron akan menjelaskan semuanya ke Tante. Papa percaya sama aku, ya?"

————

Jaehyun mencoba mengehentikan Jaeron yang dirasa sudah terlalu dalam menceritakan masa lalu nya kepada Rose.

Jaeron "Papa percaya aja sama Jaeron, Jaeron udah gapapa"

Jaehyun "Itu kenangan pahit, yang cukup kamu kubur sendiri, Ron! Jangan kamu buka lagi luka lama kamu"

Tanpa sadar Rose menitikan air matanya setelah mendengar semua cerita dari Jaeron.

Jaeron "Jung Chaeyeon memang yang sudah melahirkan saya, tapi dia tidak pernah menjadi sosok Ibu untuk saya, tante"

Rose masih setia mendengarkan penjelan dan cerita dari Jaeron.

Jaeron "Bahkan yang memberi nama saya Ron, adalah Om Wenjun. Saya bisa mengurus diri saya sendiri sejak kecil, karena wanita yang sudah melahirkan saya itu selalu pulang dalam keadaan mabuk berat. Saat mabuk, terkadang Jaeron dipukul, dihina, itu sudah makanan keseharian saya di Hongkong"

Bahkan Jaehyun pun ikut menitikan air matanya mendengar cerita ini. Jaeron tak pernah menceritakan keburukan Chaeyeon selama di Hongkong.

Jaehyun kira, Jaeron ingin mengubur kenangan itu dalam dalam. Maka dsri itu, tak sekalipun Jaehyun mengungkit nama Chaeyeon didepan Jaeron.

Jaeron "Kemudian suatu hari, Jaeron ditinggal seorang diri di Hongkong. Lalu saat wanita itu kembali ke Hongkong, tanpa saya ketahui saya diajak untuk pertama kalinya. Dan untuk pertama kalinya juga, Jung Chaeyeon memanggil saya sayang. Meski palsu, tapi Jaeron cukup senang waktu itu tante."

Jaeron berhenti sejenak dan mengusap air matanya yang tanpa sadar sudah jatuh ke pipi.

Jaeron "Dari situ, saya diperkenalkan ke Papa Jaehyun. Wanita itu bilang, bahwa Papa Jaehyun adalah ayah kandung saya selama ini. Tapi Jaeron terlalu besar untuk bisa dibodohi, dan dimanfaatkan. Dan Jaeron masih ingat bagaimana Om Wenjun kecelakaan saat berusaha mencegah Jaeron dan wanita gila itu pergi ke kantor Papa 6 tahun yang lalu"

Tak terhitung sudah berapa kali Rose mengusap air matanya yang jatuh. Kenapa bisa Jung Chaeyeon menjadi wanita sehina ini? Apa salah Jaeron hingga dia tidak pernah mendapatkan kebahagiaan sama sekali?



Jaeron "Tante, saya mohon, percaya sama Jaeron. Papa gak salah apa apa. Dia berbaik hati merawat dan mengadopsi Jaeron, karena memang Jaeron sebatang kara didunia ini setelah wanita itu kecelakaan. Jika tante bertanya siapa ayah kandung Jaeron, justru Jaeron sendiri juga tidak pernah tahu"


Dan kali ini Jaeron tersenyum lega setelah menjelaskan semuanya. Bersamaan dengan air mata yang kesekian kalinya ngalir cukup deras.

Jaeron menghela nafasnya sebagai tanda lega. Setidaknya satu beban di pundaknya sudah ia buang satu.


Jaeron "Jaeron akan pergi tante. Mungkin kehadiran Jaeron di keluarga tante akan sangat menganggu. Jaeron sudah lulus sekolah, dan Jaeron bisa mengurus diri sendiri setelah ini. Tapi tante harus berjanji, tante akan kembali bersama Papa Jaehyun. Tolong berikan Jaerin kasih sayang seorang ayah sebagaimana mestinya"

Mendengar itu, jelas Jaehyun tak setuju.

Jaehyun "RON! JANGAN ANEH ANEH!"

Rose masih terdiam, air matanya juga belum mengering. Menatap ke arah Jaeron yang duduk didepannya. Dan bagaimana Jaerin menempel ke pemuda itu.


Rose "Kamu bilang, kamu bersedia pergi kan? Asal saya kembali bersama keluarga saya?"

Jaeron tersenyum dan mengangguk.

Jaehyun "Ros, aku mohon. Jaeron gak salah apa apa"

Jaehyun berusaha menenangkan Rose disebelahnya. Jaehyun mau kembali bersama keluarganya, tapi juga tidak mau kalau harus kehilangan Jaeron.

Jaeron bangun dari duduknya. Dan berlutut didepan Jaerin yang masih duduk.



Jaeron "Cantik, baby jae, kakak mau pergi dulu. Kamu sekarang sudah ada Papa. Papa akan jagain kamu"

Jaerin "Kakak mau kemana? Jaerin ikut"

Jaeron menggeleng. Baru kali ini ada permintaan Jaerin yang tak bisa ia turuti. Dengan berbesar hati, Jaeron berdiri dan bersiap keluar dari cafe.

Keluar dari kehidupan Jaehyun juga, mungkin?





Rose "Jaeron?"


Jaeron berhenti dan berbalik setelah mendengar panggilan dari Rose. Mata wanita itu melembut saat menatap Jaeron.

Dengan sekuat tenaga, Jaeron berusaha melebarkan senyumnya untuk Rose.



Rose "Kamu pergi, ke rumah Mama. Kemasi semua barang Saya sama adek kamu. Besok kita bisa pindah ke rumah kita. Dan kamu jangan berani beraninya panggil saya tante, saya bukan tante kamu. Saya Mama kamu, paham?"





Tangis Jaeron pun pecah, dalam pelukan Rose. Setelah lelah dengan pengusiran, kini Jaeron merasa bahagia karena dengan tulus hati Rose ia di terima di keluarga ini.




 Setelah lelah dengan pengusiran, kini Jaeron merasa bahagia karena dengan tulus hati Rose ia di terima di keluarga ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc
Thankyou:)


Mantep ga nih 800 words:)
Kalo kepanjangan skip aja gausah baca⛔

CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang