#2

6.2K 557 64
                                    

Ada sekitar empat orang laki-laki yang kini tengah duduk di salah satu meja di kafetaria, fakultas ekonomi, di salah satu universitas terkenal di Bangkok.

Ketiga dari empat pria itu, sekarang tengah menatap pria manis yang kini terlihat tengah melamun dan memikirkan sesuatu, pria manis itu adalah Krist.

"Kau kenapa lagi? Kerasukan roh?" Cetus pria berkulit putih, dengan memasang wajah yang sedikit agak mengesalkan, pria itu bernama Off.

"Bukan roh, kau tidak tahu si cantik kita yang satu itu sedang jatuh cinta." Kata pria berkulit Tan, dengan wajah tampan dan badan yang kekar, itu adalah Earth.

"Jatuh cinta apanya? Jangan mengarang cerita dasar gila." Tukas Krist sambil menatap kedua orang itu tajam.

"Tentu saja, cerita itu salah, karena Krist itu suka padaku, benarkan Krist?" Tanya pria manis yang duduk di sebelah Krist, dia adalah captain.

Krist mendengus kesal kepada mereka semua, apa otak mereka tertinggal di rumah sampai menjadi tidak beres seperti itu, tidak ada satupun dari ketiga temannya yang bertingkah benar sebentar saja.

"Kalian semua salah, tidak ada salah satupun jawaban kalian yang benar tahu." Keluh Krist, sambil meletakkan kepalanya di atas meja.

Kini dirinya tengah meratapi nasibnya, yang kini harus menyandang status berpacaran dengan manusia paling aneh di bumi ini dan itu adalah Singto.

"Manis, aku sudah mencarimu kemana-mana, ternyata kau disini." Ujar seseorang tiba-tiba yang entah dari kapan sudah berada di belakang punggung Krist.

"Sepertinya dia akan panjang umur nanti." Gumam Krist, sambil menengokan kepalanya ke belakang, menatap Singto yang kini tersenyum sangat manis, bahkan terlihat menyilaukan untuk dilihat olehnya.

Tidak bisakah pria itu biasa saja, kenapa harus memasang senyuman seperti itu, Krist mulai menatap sekelilingnya, dimana para gadis mulai menatap ke arahnya, inilah yang dirinya tidak sukai, sebentar lagi reputasinya akan jatuh, dan dirinya akan di pandang sebagai seorang gay.

"Untuk apa kau kesini?" Tanya Krist, acuh pada Singto.

"Memang salah, mencari kekasih sendiri." Jawab Singto, yang membuat Krist ingin sekali menyumpal mulut tidak tahu situasi, dari pria tidak tahu malu itu.

Krist langsung bangkit dari tempat duduknya, dan menatap Singto dengan tajam, seraya berbisik di telinga pria tampan itu.

"Disini tidak ada orang tua kita, jadi jangan berpura-pura."

Singto mendekati Krist dan berbisik juga ke arah telinga pria manis itu, "bagaimana jika ada mata-mata di antara teman-teman kita."

"Tidak mungkin terjadi." Tukas Krist.

"Itu mungkin saja terjadi." Pungkas Singto.

"Tidak mungkin." Ujar Krist.

"Itu mungkin saja terjadi, Krist." Sahut Singto.

"Jadi apa maumu?" Tanya Krist dengan nada meninggi, membuat semua mata kini mulai menatap keduanya.

"Kenapa kau berteriak, kita bisa membicarakan hal ini baik-baik." Jawab Singto.

"Baik-baik seperti apa kau itu benar-benar.....mppmmm.." Singto membungkam mulut Krist dengan tanganya.

Lalu menatap semua orang yang kini menatap keduanya, "Ada sedikit masalah, maaf membuat keributan, kekasihku memang suka seperti itu." Ujar Singto sambil menyeret Krist ikut bersama dengannya.

Sedangkan ketiga teman Krist, hanya melongo tidak percaya jika Krist berpacaran dengan Singto, sejak kapan itu terjadi, dan kenapa mereka tidak tahu.

[12]. Do You Know [ Krist x Singto ]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن