#8

4.1K 489 83
                                    


🎵Gemini - If

[ Ost, Birth of A Beauty ]

**

Di sebuah ruangan, Krist tengah menatap dirinya dari pantulan cermin di depan matanya saat ini, pandangan mata pria manis itu meredup, di sertai lelehan air matanya yang mengalir tanpa mau berhenti.

Krist memejamkan matanya sejenak, lalu membuka lagi kelopak matanya secara perlahan, diusapnya air matanya yang mengalir di pipinya dengan punggung  tangannya.

Pria manis itu mencoba untuk menampilkan senyumannya, tetapi tidak bisa, yang ada kini justru dirinya masih menangis dan terus menangis, tangan Krist mengepal kuat, mencoba menguatkan serta menenangkan dirinya.

Dan mencoba lagi untuk tersenyum ke arah cermin itu, setelah dirasakannya benar, pria manis itu berjalan ke arah nakas meja, mengambil dompet dan juga ponsel miliknya sebelum keluar dari dalam kamarnya.

Hari ini Krist ada sebuah janji dengan Singto, pria manis itu sengaja mengajak Singto untuk pergi bersama dengannya, bukankah harusnya Krist menjauhi pria itu, setelah tahu yang sebenarnya terjadi.

Tetapi mengapa dirinya masih memilih terbelenggu bersama dengan Singto, ada alasan lain disini, alasan yang tidak bisa Krist katakan, karena itu akan membuatnya sakit nanti, mengingat bahwa orang yang akan di temuinya pria itu saja hati Krist rasanya sudah tercabik-cabik.

Namun dia mencoba untuk kuat, dia tidak boleh lemah disini, karena jika dirinya lemah, Singto akan terus-menerus menginjak-injaknya nanti.

Krist tidak akan membiarkan hal itu terjadi, cukup sekali dia tertipu, dan dirinya tidak mau lagi itu terjadi padanya suatu hari nanti.

___________


Dengan tangan gemetaran Krist membuka kenop pintunya, dan melihat Singto sudah menunggunya di luar rumah, dengan senyuman yang menggembang.

'bersikap seperti biasa Krist agar dia tidak curiga.'

Krist tersenyum manis dan berjalan ke arah Singto, lalu berjinjit di hadapan pria itu, untuk mencium pipiku nya, setelah itu mengandeng lengan Singto dengan manja.

"Sudah lama?" Tanya Krist.

"Tidak." Jawab Singto.

"Ayo, pergi." Ajak Krist.

"Kemana, sayang?dan apa yang kau bawa itu." Tanya Singto ingin tahu.

"Nanti akan aku beritahu." Jawab Krist.

"Beritahu dulu baru kita pergi." Tuntut Singto.

"Nanti juga P' akan tahu." Kata Krist sambil menarik tangan pria itu untuk mengikutinya.

"Tidak mau." Tolak Singto.

"Ayo, cepat." Sungut Krist.

"Mmm, iya. Jangan marah." Ujar Singto, sambil merangkul bahu Krist.

Pria tampan itu membukakan pintu mobilnya untuk Krist, memudahkan pria manis itu untuk masuk kedalam, lalu baru Singto berjalan ke sisi lain mobilnya dan setelah Singto memasukinya, tidak lama kemudian mobil itu melaju meninggalkan perkarangan rumah Krist.

.

.

.

Suara deburan ombak di tepian pantai, itulah yang terdengar ketika Singto menepikan mobilnya, Krist langsung membuka pintu mobil, dan berjalan keluar, pria manis itu langsung melepaskan alas kakinya, dan berlarian dengan bertelanjang kaki di atas pasir putih.

[12]. Do You Know [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang