#10

4K 458 68
                                    

Ada sebuah mobil yang kini tengah menepi di sebuah jalanan kecil di pinggiran desa, tidak lama kemudian dari dalam mobil itu turunlah seseorag pria dan itu adalah Singto, pria tampan itu berjalan ke sisi lain mobilnya, untuk membuka pintu samping, dan barulah Krist turun dari sana.

Pria tampan itu berjalan ke belakang menuju bagasi mobilnya, dan mengambil barang-barang keduanya, Krist menghampiri Singto ingin membantu kekasihnya itu, tetapi Singto tidak memperbolehkannya.

"Tunggu disini, jangan mengangkat apapun, setelah siap nanti P' akan memanggilmu." Ujar Singto.

"P' stop memperlakukan ku seperti ini, sini aku bantu." Sahut Krist sambil ingin merebut apa yang tengah di pegang Singto, tetapi dengan cepat pria tampan itu menghindarinya.

"Tidak, jangan mengangkat apapun, P' hanya sebentar, atau kau boleh ikut tapi hanya boleh melihat saja." Kata Singto.

Dengan malas Krist mengikuti pemuda itu dari belakang, mengekori kemana perginya Singto, seperti anak ayam dan induk ayam.

"P' aku mau kesana ya." Ujar Krist dengan semangat.

"Iya, tapi awas licin, jika ada apa-apa panggil P' atau berteriaklah." Sahut Singto, sambil menyusun apa yang di bawanya, dan ingin merangkai tenda untuk keduanya nanti.

"Mmm, dasar cerewet." Keluh Krist, lalu berlari ke arah sungai di depannya.

Krist memandang ke sekelilingnya, dan melihat semak-semak  belukar yang menjunjung tinggi di pinggiran sungai tempatnya berada, dengan hati-hati Krist menampakkan kakinya di atas berbatuan kecil-kecil yang berada di sungai itu.

Perlahan-lahan krist melangkahkan kakinya, karena berbatuan itu sangat licin, pria manis itu mendekati tepian sungai, Krist menatap air sungai yang sangat jernih itu dengan tersenyum.

Pria manis itu berjongkok dan tangannya terulur untuk menyentuh air sungai itu, semuanya masih sama seperti terakhir kali dirinya kesini bersama dengan ayahnya dulu.

Perlahan Krist mendudukkan dirinya di batu besar di pinggiran sungai, sambil melepaskan alas kakinya, dan memasukan kakinya di dalam air sungai.

"Sayang..." Panggil Singto dari kejauhan, membuat Krist langsung menengokan ke arah belakang untuk menatap Singto yang memanggilnya.

"Apa?" Teriak Krist, supaya Singto bisa mendengarnya.

"Sudah selesai, cepat kesini, kenapa kau lama sekali disana?" Seru Singto.

"Iya, sebentar, aku terlalu senang jadi lupa waktu." Teriak krist sambil berdiri dan ingin berjalan pergi untuk menghampiri Singto, tetapi karena tidak hati-hati kaki Krist tidak sengaja terpeleset dan membuat tubuhnya oleng, sebelum akhirnya terjatuh ke dalam sungai.

"Ahhhh..."

Singto langsung menengokan kepalanya ke arah belakang, ketika mendengar suara teriakan seseorang, tetapi dia tidak melihat keberadaan Krist di sekitarnya, membuat pria tampan itu menjadi panik dan berlari ke arah sungai.

Dan betapa kagetnya Singto saat melihat tubuh Krist hanyut, dan terbawa arus, sedangkan Krist terlihat seperti seseorang yang tidak bisa berenang, ini mengingatkannya akan sesuatu hal.

Dengan gemetaran Singto menatap ke arah Krist, dia ingin menolong Krist, tetapi tidak bisa, pria itu menutup matanya, mencoba menenangkan dirinya, setelah menguatkan tekadnya.

Singto langsung melompat masuk ke dalam sungai mencoba untuk menyelamatkan Krist, pria tampan berenang mencoba untuk menggapai tubuh krist dengan susah payah, dan setelah mendapatkannya Singto langsung membawa tubuh Krist ke tepian.

[12]. Do You Know [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang