#12

4.3K 457 105
                                    

Siang hari itu, Krist berjalan di lorong-lorong panjang fakultasnya, ekor mata pria manis itu melirik ke kiri dan juga ke kanan untuk mencari keberadaan seseorang yang tengah di carinya.

Krist tersenyum ketika menemukannya, dan menghampiri beberapa temannya yang kini tengah mendudukkan dirinya di bawah pohon rindang, melindungi diri mereka dari sengatan cahaya matahari yang sedang terik-teriknya saat ini.

"Lihatlah, pangeran kita sudah datang sekarang." Cetus Off ketika melihat Krist menghampiri mereka.

Pria manis itu hanya menyengir kearah mereka, dan mendudukkan dirinya di sudut paling ujung di bangku yang tengah teman-temannya duduki.

"Bagaimana acara kemarin?" Tanya Earth ingin tahu.

"Semuanya berjalan lancar, terima kasih karena sudah membantuku menyiapkan semuanya." Jawab Krist sambil memainkan ponselnya.

"Bagaimana reaksinya?" Tanya Toptap.

"Reaksi siapa?" Tanya balik Krist tidak mengerti siapa yang di maksud oleh temannya itu.

"Pria itu." Jawab Toptap.

"Menurut kalian? Biarkan saja dia, tidak perlu memikirkannya lagi, aku sudah tidak perduli." Kata Krist, dengan santai.

Kelima teman Krist langsung saling berpandangan, sebelum beralih untuk menatap pria manis itu, benarkah yang di katakan oleh Krist sekarang, dia sudah tidak perduli lagi dengan pria itu?

Padahal beberapa waktu lalu mereka sendiri yang menjadi saksi ketika Krist menangis karena melihat pria itu bersama dengan seorang wanita.

"Krist, siapa wanita kemarin?" Tanya Tay dengan penuh minat.

Krist menatap Tay, dengan dahi berkerut, wanita siapa yang di maksud oleh temannya itu, karena Krist tidak mengerti.

"Wanita yang bersamamu." Jelas Tay ketika melihat jika Krist tengah bingung sekarang.

"Oh, dia mild, tunanganku, aku ingin mengenalkannya pada kalian kemarin, tapi kalian sudah pergi." Kata Krist dengan binar wajah bahagia terpancar darinya ketika membicarakan tentang gadis itu.

"Tunangan?" Tanya Captain.

"Mmm, bukankah aku pernah bercerita waktu itu, jika aku sudah di jodohkan dengan seseorang, sebelum aku mengenal pria sialan itu, dia orangnya sangat cantikkan." Jawab Krist pada semuanya.

"Iya, dia cantik, apa dia punya teman, aku mau punya pacar sepertinya." Ucap Toptap.

"Berhentilah bermimpi." Kata Krist.

"Jadi kau benar-benar sudah melupakan pria itu?" Tanya Earth.

"Memang untuk apa aku memikirkannya? Tidak ada, kan? Lebih baik lupakan, melihat wajahnya hanya bisa menambah kebencianku saja, lagipula aku sekarang sudah mendapatkan seseorang yang lebih baik, bahkan melebihi dia, jadi untuk apa aku terus memikirkannya?" Jawab Krist.

"Jadi kau suka wanita itu sekarang?" Tanya Tay.

"Coba bayangkan sendiri, dia sangat cantik, dia pintar, dia sangat baik dan juga manis, dia bisa membuatku nyaman, dan langsung membuatku menyukainya pada saat pertama kali aku bertemu dengannya." Jawab Krist sambil mengangkat bahunya.

"Baguslah, jika kau sudah move on." Cetus Toptap seraya menepuk pundak Krist.

"Untuk apa aku terus menangisi hal yang tidak pasti memang? Itu hanya akan menyakiti diriku sendiri, bukankah itu yang kalian katakan padaku? Sekarang aku sudah sadar, untuk apa aku menjadi tidak normal karena pria sepertinya, sedangkan dia saja hanya mempermainkanku." Krist menatap ponselnya karena ada notifikasi pesan yang baru masuk tadi, "Dia mengajakku untuk bertemu." Kata Krist sambil tersenyum.

[12]. Do You Know [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang