🍼 Minimal Usaha

369K 26K 2.8K
                                    

Mana yang nungguin cerita iniiii?

Ayok ramein yaa

"Lah, Rara nggak sekolah ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lah, Rara nggak sekolah ini?"

"Enggak, kan hari sabtu."

"Lah biasanya juga Rara pergi main basket."

Hari sabtu Rara Si bocil kematian yang biasanya pergi keringat-keringatan di bawah matahari merubah agendanya jadi dandan. Bangun tidur tuh bocah udah duduk aja depan kaca, ngangkat satu kakinya ke atas kursi.

Gue lihat dia yang nonton tutorial di youtube, habis itu dia pause terus praketin deh di mukanya. Lubang hidungnya sampai ikut kembang kempis pas pakai eyeliner.

"Om Igo, gimana? Cantik nggak Rara?"

Pas dia noleh di saat itulah gue amat dicobai untuk nggak ketawa. Bayangin aja eyeliner yang harusnya cuma segaris sekarang full hitam di kelopak matanya. Jatuhnya kayak tukang hipnotis.

"Om kalau mau ketawa, ketawa aja. Pakai ditahan gitu." Rara balik badan ke cermin. Dia mencoba memperbaiki dandanannya.

Gue datanglah narik kursi di samping dia. Gue amati baik-baik muka dia yang cemong. Alisnya mana kotak lagi. Lipstiknya juga oren banget, jatuhnya malah kayak sariawan.

"Ra itu bibirnya kenapa cuma dilipstikin separoh?"

"Ih, ini tuh namanya ombre lips! Lagi tren di sekolah."

"Oh gitu." gue ngangguk-nganggukin kepala, bibir gue senyum.

"Celemotan tahu Ra pake bedaknya, masa muka abu-abu lehernya beda. Rara jadinya kayak kue mochi."

Rara menghujani gue dengan decakan kesal, matanya menyipit ingin menyerang. "Banyak komen ih! Namanya usaha, coba lihat lagi baik-baik, ini cantik kok menurut Rara. Pasti kalau Papa lihat juga bilangnya cantik."

Dia deketin mukanya ke gue. Gue senyum ngusap lipstik dia yang agak offside, keluar jalur bibir.

"Masyaallah, cantiknya Rara," puji gue.

"Nah gitu dong. Harusnya bilang itu dari tadi. Kan butuh validasi! Kuli bangunan aja pas Rara lewat dipanggil cantik."

"Kuli bangunannya kecapean ngangkat bata pasti sampai nggak jelas gitu matanya."

"OM IGO! MULUTNYA YA KURANG DI SEDEKAHIN!"

"Iya iya cantik."

Rara balik ke cermin, dia senyum puas melihat hasil dandanannya. Gue jadi ikut senyum karena nggak nyangka Rara udah segede ini.

"Emang mau ngegaet siapa sih, Ra, sampai berubah drastis gini?"

"Adalah, orang."

"Padahal kalau Rara jadi apa adanya lebih bagus, Rara nggak perlu ngubah diri harus jadi kayak yang dia mau."

Married With A Young GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang