🍼 Udah Beda

444K 28.6K 4.2K
                                    

Absen yang nungguin cerita inikk ☝️

Makasih udah setia nunggu Virgo

Ramein lagi yaaa yerobunnn

Ramein lagi yaaa yerobunnn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Virgo Pov

"Ra, bangun." Habis sholat subuh dia tidur lagi. Sementara gue keasikan mainin handphone sampai matahari terbit.

Gue mengalihkan pandangan gue dari handphone ke wajah Rara yang enak tidur. Pulas banget kayaknya jadi pengen gangguin. Tahu nggak sih perasaan kalau orang yang kita sayang tidur tapi kitanya bangun sendirian? Pasti ada kepengen bangunin juga biar ada temen ngobrol.

"Ra, bangun dong." Gue tiupin wajah dia.

Kelopak matanya bergerak tanda bentar lagi buka mata. Benar aja dong Rara kebangun. Dia ngucek-ngucek matanya habis itu rentangin tangan tinggi-tinggi. Setelah dia duduk, dia masih aja merem, rambutnya yang mekar berantakan bikin dia jadi kayak singa lucu.

Gue inisiatif mengikat rambut Rara biar lebih rapi-an. Tapi pas lagi ngumpulin semua rambut di kepalan tangan, mata gue malah salah fokus ke tahi lalat yang ada di belakang leher dia. Tanpa bisa gue cegah, gue senyum gitu aja.

Setan-setan dalam diri gue ngomporin, "Cium, cium, cium! Nggak apa-apa cium aja istri sendiri ini, Bagas nggak lihat ini."

Astagfirullah!

"Om Igo kok lama sih megang rambutnya?" tegur Rara sambil garuk-garuk leher.

"Iya ini bentar lagi, masih berantakan rambutnya." Gue mengikat rambut dia. "Selesai deh. Udah Rara sana cuci muka."

Rara menoleh ke gue dengan mata yang terlihat mengharapkan sesuatu dari gue.

Gue mengangkat satu alis gue dong, bingung kenapa nih bocah. "Kenapa Ra?"

"Soal pertanyaan yang semalam, Rara bohong. Sebenarnya enak kok," ucapnya malu-malu lalu memalingkan wajahnya.

Sementara gue udah merapatkan bibir mendengar kejujuran Rara. Asli baru ngerasain gue malunya dipuji perihal alasan ranjang.

Rara turun dari kasur, dia ke kamar mandi. Berhubung hari ini dia katanya lagi libur dan gue juga masuk shift malam, kita mau pakai waktu ini untuk lebih dekat. Gue nggak mau ya hubungan kita jadi renggang setelah jujur sama perasaan masing-masing.

Gue turun duluan ke ruang makan. Tapi mohon maaf kenapa pagi-pagi Damar sama Ilham juga udah ada di meja makan keluarga Bagas?

"Kita bertiga mau pergi mancing." Ilham tanpa ditanya inisiatif jawab duluan.

"Kok gue nggak di ajak? Lo pada punya grup rahasia yang nggak ada gue-nya ya?" tuduh gue. Biasanya ngajak-ngajak. "Apatis lo pada!"

Married With A Young GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang