🍼 Ketahuan

447K 26.5K 2.3K
                                    

Duh ketemu lagi nih kita

Apa kabar kalian sengku? Ada cerita lucu apa nih hari ini? Bagi lah biar kita ketawain bareng wkkw

Siap ramein cerita ini lagi?

Btw yang mau cerita See You Yesterday di publish di wattpad ramein lapaknya ya

Btw yang mau cerita See You Yesterday di publish di wattpad ramein lapaknya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Virgo Pov

Jam istirahat siang, gue bersama rekan sesama dokter berencana makan di luar rumah sakit, bosan juga makanan kantin. Rencananya mau pakai mobil gue tapi bertepatan saat gue jalan ke parkiran, netra gue menangkap sesosok makhluk kasat mata yang suka nguras isi dompet gue, bukan tuyul sembarang tuyul, ini tuyul pencuri uang dan hati.

Lah iya itu kan Rara, ngapain dia di rumah sakit jam segini?

"Eh sorry nih kayaknya naik mobil yang lain aja deh, gue nggak jadi makan bareng kalian."

Sasti--dokter spesialis penyakit dalam--mengiyakan. "Kenapa nggak jadi, Go?"

"Ada istri gue." senyum gue sumringah. Hal ini mengundang rasa penasaran mereka.

"Oh ya? Yang mana? Kenalinlah ke kita, kenapa nggak diajak makan siang bareng sekalian?" usul Andry, sesama spesialis bedah.

Gue menunjuk ke arah Rara. "Tuh orangnya. Cantik kan?"

Mata Andry sama Sasti menyipit. "Lansia yang pake tongkat, Go?" Sasti memastikan.

Yeh pantes aja mereka nggak lihat Rara, orang ketutupan sama pasien nenek-nenek yang nggak sengaja lewat.

"Bukan, yang itu tuh."

Sasti sama Andry saling pandang udah kayak sinetron. Mereka kompak menoleh ke gue, kesannya ngeraguin kalau itu istri gue.

"Go, pake pelet apa?" respon Sasti.

"Sembarangan pelet! Pake bulu perindu Kalimantan hahaha." Gue balas bercanda.

"Perpanjang Go masa peletnya sebelum istri lo sadar," gurau Sasti.

"Gak usah pelet juga udah kecantol dia mah. Yaudah deh lo pada pergi makan deh ntar malah habis jam istirahatnya. Gue mau samperin istri gue dulu, next time aja makan bareng istri gue."

Gue nggak menunggu jawaban dari kedua teman gue, langkah gue menyepat agar bisa menegur Rara. Tentunya gue penasaran dia ngapain ada di rumah sakit jam segini.

Tanpa panggil nama dia dulu, gue datang-datang noel pundak dia, pas Rara noleh gue nutupin muka pake tangan.

"Tebak siapa hayo?"

"Siapa ya? Aromanya sih kayak tukang tagih kredit motor ya."

"Tahu aja yang biasa nunggak kreditan!" Gue turuninlah tangan gue. Nggak bohong, gue seneng banget lihat dia ada di sini.

Married With A Young GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang