First

1.8K 231 3
                                    

Aku tak tahu telah di cekoki perasaan apa, namun sepertinya aku mabuk karenamu. Ketika pertama melihatmu, aku langsung menyimpan rasa untukmu.
.
.
.

Mobil yang Jinyoung kendarai kini memasuki pekarangan rumah. Sebuah rumah mewah dengan halaman luas dan air mancur ditengahnya. Sepersekian menit, Daehwi masih sibuk memandangi bagian depan rumah mewah itu.

Daehwi akhirnya tergugah untuk segera turun, setelah melihat seorang pelayan berjalan mendekati bagasi untuk mengeluarkan kopernya.

"Biar aku saja," tolak Daehwi ketika pelayan itu hendak membawakan kopernya.
Belum sempat menyentuh kopernya, tangan Daehwi terlanjur ditarik oleh Jinyoung.

Daehwi terkesiap, sementara Jinyoung terus menariknya memasuki rumah, “Itu memang sudah tugasnya.” ucap Jinyoung merespon raut bingung di wajah Daehwi, sambil melirik sekilas pada pelayannya agar tetap melanjutkan perintahnya—membawakan koper milik Daehwi.

“Selamat datang, Tuan Jinyoung.” Seorang perempuan paruh bawah menyambut Jinyoung dengan ramah. “Bagaimana pekerjaan, Tuan? Apa semua berjalan lancar?”

“Seperti biasa, Bi. Pekerjaan itu membuatku lelah,” jawab Jinyoung seadanya. Ia melirik sekilas ke arah Daehwi yang masih sibuk memandangi sekeliling. Jinyoung sedikit menunduk, lalu berbisik lembut di telinga Daehwi. “Kau sedang melihat apa?”

Bulu tengkuk Daehwi berdiri saat ia merasakan terpaan napas Jinyoung di tengkuknya. Belum sempat ia menghindar, Jinyoung lagi-lagi bersikap di luar dugaan. Merangkul pundaknya dengan posesif.

“Kuperkenalkan pada kalian ...,” Jinyoung melirik Daehwi yang masih berusaha melepaskan diri dari rangkulannya. Lelaki imut di sampingku ini adalah kekasihku.”

“EH?” seru Daehwi seraya menatap Jinyoung dengan mata yang membulat. Begitu pula dengan pelayan yang ada di sekitar mereka, mengundang rasa tak percaya pada perkataan tuan mudanya.

Jinyoung hanya mengedipkan mata seraya meremas bahu Daehwi yang di rangkulnya seakan berkata, ‘Ikuti saja permainan ini!’

“Namanya Lee Daehwi. Dia baru saja pulang dari liburannya dan untuk sementara waktu akan tinggal di rumah ini,” lanjut Jinyoung tak memedulikan reaksi Daehwi yang tampak shock dalam rangkulannya.

“Bibi, tolong antarkan Daehwi ke kamarnya,” ucap Jinyoung pada Bibi Song.

“Baik.” Bibi Song tersenyum ramah pada Daehwi. “Mari Tuan, saya antar ke kamar Anda.”

Kesadaran Daehwi belum kembali. Daehwi masih berdiri mematung dengan tatapan bingung yang ditujukan untuk Jinyoung. Sadar arti tatapan Daehwi untuknya, Jinyoung kembali berbisik, “Nanti akan kujelaskan semuanya.”

Daehwi menarik napas panjang. Walau belum sepenuhnya mengerti situasi yang diciptakan Jinyoung, paling tidak kalimat yang baru saja didengarnya sedikit melegakan. Daehwi pun menuntun langkahnya ke arah tangga, mengikuti Bibi Song yang sudah berjalan di depannya.

.

Jinyoung masuk ke kamarnya sambil menenteng jas formal yang ia lepas sejak turun dari mobil. Tak lupa ia melepas dasinya, sebelum berbaring di atas ranjang untuk menyamankan tubuhnya yang terasa pegal.

Rasa kantuk mulai menguasai Jinyoung, hingga memaksa matanya untuk lekas tertutup agar ia bisa segera pergi ke alam mimpi. Namun belum ada lima belas menit Jinyoung tertidur, dering ponsel yang keras membangunkannya.

My Annoying Bae || Bae Jinyoung X Lee DaehwiOn viuen les histories. Descobreix ara