Fifth

1.3K 184 6
                                    

“Apa yang terjadi dengan keningmu?”

Jinyoung mendongak. Ia menatap telunjuk tangan Woojin yang mengarah pada keningnya.

“Itu bekas luka ‘kan?” tanya Woojin lagi.

Jinyoung mengangguk, lalu dengan cuek kembali fokus merapikan meja kerjanya. Ia sempat memeriksa bekas luka yang dimaksud Woojin. Jinyoung sengaja melepas perekat luka yang diberikan Daehwi semalam. Agar tidak menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan para karyawan rumah sakit.

Sebenarnya Jinyoung sudah mempersiapkan jawaban kalau ada yang bertanya seperti Woojin barusan. Meski tahu itu jawaban konyol, Jinyoung ingin menjawab—Habis terkena amukan induk singa.

“Kenapa senyum?”

Jinyoung melotot. Ia lupa jika masih ada Woojin di ruangannya.

“Hanya ingin saja.” Jinyoung kembali memasang ekspresi datar. “Tidak boleh?”

Dasar muka tembok.

Woojin mendengus dalam hati. Diam-diam ia mengamati kegiatan Jinyoung yang masih sibuk menata beberapa map yang nyaris berserakan di atas meja. Tiba-tiba sebuah topik pembicaraan muncul dalam otaknya. Woojin mengeluarkan ponselnya, lalu memeriksa pesan yang dikirim oleh Ibu Jinyoung padanya satu jam yang lalu.

“Jadi namanya Lee Daehwi?”

Sesuai dugaan, gerakan tangan Jinyoung terhenti begitu mendengar nama yang keluar dari bibir Woojin. Woojin menyeringai puas melihat reaksi Jinyoung. Dalam hati ia berterima kasih pada sang Bibinya itu yang telah berbagi informasi ini padanya.

“Ya ampun, kau bahkan sudah mengajaknya tinggal di rumahmu,” Woojin bedecak-decak dengan kedua tangan terlipat di depan dada. “Kau ini memang pintar menyembunyikan rahasia, ya?”

“Ck, apa saja yang sudah diceritakan Eommaku padamu?”

Woojin terkekeh, “Semuanya. Tapi aku tak keberatan mendengarnya lagi darimu.”

“Untuk apa?” Jinyoung melirik sinis. “Itu membuang waktuku. Kau tanyakan saja pada Eommaku itu.”

“Tidak mau. Aku ingin mendengarnya darimu.”

Jinyoung mendesah, lalu menjatuhkan tubuhnya di atas sofa kecil di dekat meja kerjanya. Ia memijit pelipisnya sejenak, sebelum mulai bercerita pada Woojin tentang Daehwi.

“Baiklah. Kau sudah tahu namanya.” Jinyoung bersedekap dan lagi-lagi memasang wajah datar. “Untuk sementara waktu ia akan tinggal di rumahku karena masa sewa apartemennya sudah berakhir.”

“Sudah berapa lama kau menjalin hubungan dengannya?”

“Satu bulan”

“Satu bulan?” Woojin membelalak. “Wow. Jadi hubungan kalian masih terbilang baru, ya?”

Jinyoung mengangguk. Dalam hati Jinyoung ingin melihat ekspresi  Woojin. Maafkan aku Woojin Hyung. Aku terpaksa bohong.

“Kau kenal Daehwi dimana?”

“Woojin Hyung,” Jinyoung menatap Woojin dengan serius. “Jika kau ingin bertanya lebih lengkap, lebih baik tunggu sampai aku memperkenalkan Daehwi pada keluarga besar. Aku tidak mau mengulang cerita sebanyak dua kali. Itu sungguh membuang waktu dan tenagaku.”

Ya ampun, pelit sekali.

Woojin tersenyum tipis dan memilih mengalah. Lagi pula, ia ingat sekarang sudah waktunya jam pulang karena shift jaganya sudah selesai.

My Annoying Bae || Bae Jinyoung X Lee DaehwiWhere stories live. Discover now