fourteenth

1.6K 172 9
                                    

(Hidupku selalu sama setiap harinya. Tapi walaupun selalu sama, akan menjadi spesial jika aku bersama denganmu? Karena bersamamu, aku bisa tertawa)
.

Daehwi berjalan menyusuri lorong kelas nya sembari mengunyah permen karet kesukaannya. Selama beberapa minggu belakangan, moodnya selalu berantakan. Bahkan teman-teman kelasnya tidak berani meminta tugas padanya.

Sekitar lima hari yang lalu dia hampir saja merusak wajah manis Jeongin―junior satu tingkat dibawahnya. Masalahnya sepele, Daehwi tidak terima dengan ucapan Jeongin yang mengomentari penampilannya yang masih seperti preman walaupun sudah merubah penampilannya. Beberapa hari berikutnya, dia berhasil membuat Seonho menangis hanya karena Seonho tidak mengangkat teleponnya. Memang sih, Daehwi ingin menceritakan masalahnya. Tapi saat itu Seonho sedang bersama Guanlin. Dan mulai saat itu, Daehwi sangat sensitif.

Hyungseob  berkali-kali mengatakan ‘berhenti bersikap murung, kau jelek’ dan itu juga membuat Daehwi naik darah. Ah, akhir-akhir ini Hyungseob  seperti seorang Ibu yang sangat sabar karena menghadapi Daehwi yang moody dan Seonho yang menjadi korban. Daehwi mengatakan jika dia sedang banyak masalah di kelas, tapi kata Hyungseob  itu semuanya bohong.

Disaat dia sedang melamunkan apa yang ganjil di otaknya, seseorang baru saja datang dan berjalan di sampingnya. Samuel.

“Hyung,”

“Hmm… apa?”

“Aku dengar kau sedang ditinggal pergi oleh dokter itu. Apa aku benar?”

Daehwi melirik dengan wajah culasnya, “Siapa yang memberitahumu?”

“Semua orang sudah tahu tentang itu. Bahkan mereka mengira jika kemarahanmu akhir-akhir ini di sebabkan oleh dokter itu. Benarkah?”

“Kenapa kau ingin tahu?” nada Daehwi mulai meninggi.

“Tak apa.” Samuel tertawa kecil, ”Aku mau mencari kesempatan saja. Bagaiman jika keluar malam ini? sudah lama aku ingin jalan berdua bersamamu, Hyung,”

Daehwi menghela nafasnya kesal, “Diam, dan pergi, Samuel-ah. Aku sedang tidak ingin membahas itu.”

“Tapi, apa aku boleh? Maksudku―”

“Pergi.”

“Hyung, jawab aku dulu―”

AISH!

Samuel jatuh tersungkur akibat tamparan yang dihadiahi oleh Daehwi. Dia tidak mengerti mengapa Samuel masih saja bersikeras mendekatinya. Daehwi sudah berusaha menjadi orang paling tidak ideal untuk seorang Kim Samuel, tapi hasilnya tetap saja. Lelaki itu, yang semula sudah Daehwi anggap lebih baik karena lumayan nyaman diajak berbicara, ternyata masih saja menjengkelkan dan itu membuat Daehwi muak.

Daehwi mengapit ponsel di telinga dan pundak kanannya. Setelah kejadian tidak menyenangkan tadi, ia memutuskan menuju ke taman halaman sekolah untuk mencari angin segar sebelum pulang ke rumah. Pikirannya benar-benar keruh.

Sialan!”, umpatnya di tengah usahanya menelpon seseorang yang sayangnya harus suara wanita yang ia dengar –suara operator-. Kendati demikian, untuk kesekian kalinya Daehwi menghubungi nomor yang sama dan kembali menggerutu tatkala ia tidak bisa mendengar suara yang ia inginkan.

“Bae Jinyoung bodoh! Kau sedang sedang apa, sih? Sok sibuk!” umpatnya lagi dan sedetik kemudian ia menyadari bahwa Jinyoung tidak 'sok sibuk', melainkan lelaki itu memang sedang sibuk dengan pekerjaannya di Ukraina. Membuat lelaki  itu tidak leluasa melakukan atau menerima panggilan di tengah pekerjaannya.

My Annoying Bae || Bae Jinyoung X Lee DaehwiWhere stories live. Discover now