seventh

1.3K 181 12
                                    

Entah sudah berapa kali Daehwi menghela napas dan mengumpat kasar di pagi hari itu. Yang jelas, ia ingin sekali melemparkan barang-barang yang berserakan di atas tempat tidurnya ini ke wajah Jinyoung.

Ia mengacak-acak rambutnya frustasi. Setelah pulang mengantar Chaeyoung  pulang, mereka menuju ke rumah untuk menyiapkan  segala keperluan Daehwi sebelum pergi ke bazar sekolah juga keperluan Jinyoung.

Sesuai kesepakatan kemarin, Jinyoung mengatakan jika Daehwi akan berangkat bersamanya. Tapi setelah ia siap berangkat, Jinyoung melayangkan protesnya melihat penampilannya. Sebuah t-shirt putih polos yang dilapisi kemeja kotak-kotak berwarna hitam dipadu dengan jeans berwarna hitam, lalu tas selempang yang disampirkan di bahu kanannya, dan dilengkai juga dengan sneakers yang senada dengan warna t-shirtnya. Terlihat casual and chic. Lalu dimana letak kesalahannya, sehingga lelaki itu berubah menjadi cerewet seperti itu?

“Demi Tuhan, Hyung! Sudah kubilang jika aku sudah terbiasa berpakaian seperti ini setiap acara bazar tahunan sekolahku! Aku tidak mau berganti pakaian!” bantah Daehwi menanggapi protes dari Jinyoung.

“Kau berangkat denganku. Jadi ganti pakaianmu!”

“Aku bisa berangkat sendiri, Tuan Bae!” balas Daehwi dengan nada yang mulai meninggi.

Jinyoung berdiri dan mengangguk, “Baiklah jika begitu maumu. Sepertinya kau memang sudah tak ingin berurusan dengan ku lagi”, ia mulai melangkahkan kakinya menuju pintu rumahnya. “Lupakan saja semuanya. Oh, iya. Kau memang pengecut, Lee Daehwi. Padahal kau sendiri yang menyanggupi ini semua.” Cibir Jinyoung pada Daehwi.

BRAK!

Daehwi menutup pintu kamarnya dengan kasar. “Aku akan mengganti pakaianku!”

Aku menang. Batin Jinyoung sembari tersenyum puas.

Daehwi benar-benar ingin berteriak. Ia tidak tahu jika Jinyoung akan mengaturnya hingga seperti ini. Padahal perjanjiannya hanya membantunya menjadi kekasih pura-pura, tetapi kenapa tingkahnya seperti seolah-olah dia kekasih yang sebenarnya?

Daehwi membongkar semua belanjaan yang dibelikan oleh Jinyoung, entah kapan lelaki itu membeli semuanya ini. Yang pasti, begitu sampai di rumah Jinyoung, semua barang-barang ini sudah tertata cantik di atas ranjangnya.  Berbagai kemeja flanel dari yang warna soft bahkan memiliki kerah renda di lehernya, t-shirt polos rumahan, celana jeans, dan sneakers yang berharga mahal. Mungkin Jinyoung menghabiskan banyak uang untuk semuanya. Tapi lelaki itu tampaknya tidak peduli.

Tanpa sadar Daehwi mencoba semua yang dibelikan oleh Jinyoung. Menggunakan kemeja flanel berwarna cream yang dipadukan dengan jeans putih. Aneh—ia tidak terbiasa dengan bayangannya yang memakai pakaian seperti itu. Bahkan ia merasa trauma melihat bayangannya sendiri—ini berlebihan. Tapi sungguh, Daehwi merasa bahwa cermin yang ada di depannya tersebut berdosa dan patut dipecahkan.

“Ini semua gara-gara kau, Hyung,” gerutu Daehwi yang berusaha menutupi wajahnya yang terlihat mengenakan make up tipis itu.

“Aku? Apa yang telah aku lakukan? Mengubahmu dari bebek yang jelek menjadi angsa yang cantik?”

“YA!” sebuah tamparan telah mendarat di pipi kanan Jinyoung akibat ulah Daehwi dan membuat lelaki itu mengerem secara tiba-tiba.

Terdengar suara klakson yang berbunyi nyaring di belakangnya. Jinyoung melongokan kepalanya keluar kendela mobil, “Maafkan aku. Istriku sedang sensitif karena hamil muda!” serunya pada pengemudi di belakangnya.

“HYUNG!―”

“Astaga, bibirku berdarah,”

“Itu akibatnya jika kau main-main denganku,” gerutu Daehwi lagi.

My Annoying Bae || Bae Jinyoung X Lee DaehwiWhere stories live. Discover now