sixth

1.4K 194 11
                                    

Beberapa hari ini Jinyoung sedang menjadi dokter yang paling sibuk di rumah sakit itu. Entah kenapa jadwal operasinya meningkat akhir-akhir ini. Kadang ia menggelengkan kepala melihat antrian pasien yang akan operasi hari itu. Ia tidak mengerti apakah operasi sedang menjadi tren saat ini.

Sore itu ia sedang beristirahat setelah operasinya yang kedua hari itu. Ia memilih berjalan-jalan disekitar taman rumah sakit.

Jinyoung mendudukan dirinya di sebuah bangku di bawah pohon, menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya, membiarkan semua rasa lelah terbawa oleh angin.

Ketika masih asyik dengan dunianya, tiba-tiba ponsel Jinyoung berbunyi.

Hyung?”

“Iya,” Jinyoung melihat ponselnya dan mendapati nomor tak dikenal disana, “Ini siapa?”

Ini aku Daehwi. Aku baru saja meminjam ponsel temanku. Hyungsedang apa?”

Jinyoung mengerutkan alisnya, “Aku sedang beristirahat sebentar. Aku baru saja menangani operasi. Kenapa?”

Hyung, bisakah—hmm, bisakah kau menjemputku? Sekarang mungkin?”

“Kenapa? Bukankah kau selalu menaiki bus?”

Maksudku—hari ini bawaanku banyak sekali. Akan semakin merepotkan jika aku naik bus.

Jinyoung menyeringai. Sedikit bermain-main dengan Daehwi sepertinya akan menyenangkan. “Itu masalahmu, bukan masalahku. Lagipula itu salahmu sendiri. Sudah aku bilang agar kau di antar jemput saja oleh pak Han tapi—“

“YA! Bae Jinyoung! Ah―Maksudku, Hyung.. Ayolah, bantu aku. Kali ini saja, ya?”

“Tidak mau. Itu sudah menjadi resikomu. Tidak ada komplain lagi. Aku sibuk.”

Lelaki itu terkikik geli setelah ia memutuskan telepon sepihak. Ia tak bisa membayangkan bagaimana wajah Daehwi saat ini. Yang pasti jika ia berada di dekat Daehwi sekarang, mungkin wajahnya yang tampan ini akan menjadi bulan-bulanan keganasan Daehwi.

Jinyoung menghela napas panjang. Sedikit merasa bersalah pada Daehwi. lelaki  itu sedang menggenggam ponselnya, menimbang apa yang sebaiknya ia lakukan. Apa ia harus menghubungi kembali Daehwi dan mengatakan bahwa ia sedang bercanda? Saat ini ia sedang mondar-mandir karena panik. Setelah lama berpikir akhirnya ia bergegas meninggalkan ruangannya menuju lokasi dimana Daehwi berada.

.

Musim panas baru saja berakhir beberapa hari yang lalu. Semilir angin musim gugur mengiringi hari sembari menerbangkan dedaunan kering berwarna oranye. Langkah gemerisik daun terinjak menjadi melodi di halaman luas sekolah, berasal dari sepatu sneakers seorang lelaki bernama Lee Daehwi.

Daehwi saat ini sedang menenteng tas punggung, memeluk beberapa buah buku dengan tangan kiri, serta menempelkan ponsel pintar di telinga kanan. Terlihat sangat merepotkan terutama untuk lelaki mungil seukuran Lee Daehwi. Ia baru saja selesai dari acara bazar buku yang diadakan oleh sekolahnya yang sudah menjadi rutinitas tiap tahunnya. Ia tampak kacau dengan kemeja kotak-kotak nya yang lusuh bahkan tak lagi terlihat beraturan dan rambut berantakan tertiup angin. Pada acara bazar memang pihak sekolah membebaskan pakaian yang di pakai asalkan sopan. Belum lagi ekspresi wajahnya yang tidak bersahabat, tak urung menimbulkan pertanyaan bagi beberapa siswa yang kebetulan berpapasan dengannya. Well, Daehwi tidak perlu sekacau itu untuk ukuran siswa yang masih belum dipusingkan dengan ujian akhir.

My Annoying Bae || Bae Jinyoung X Lee DaehwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang