eighteenth

1.7K 147 37
                                    

Epilog
.
(Aku tahu bahwa saat-saat bersamamu adalah takdirku. Aku benar-benar berterima kasih karena kau telah datang padaku dan memberikan segalanya padaku)
.

Acara pertunangan yang di adakan di salah satu hotel berbintang itu berjalan lancar. Tak banyak mengundang memang. Hanya orang-orang terdekat serta rekan kerja. Senyuman penuh makna akan kebahagian senantiasa terpatri di bibir seorang Bae Jinyoung dan juga Lee Daehwi. Hah... tidak ada yang menyangka jika mereka memang di takdirkan bersama―walau dengan cara pertemuan yang menurut mereka sedikit annoying.

Daehwi tampak cantik dengan tuxedo pink dengan kemeja putih sebagai dalaman, dan jangan lupakan sepucuk bunga ikut menghiasi di saku kiri. Percayalah, tidak akan ada yang mengira jika Lee Daehwi yang dulu begitu cuek terhadap penampilan, bisa berubah cantik seperti ini. Bukan karena hasil polesan sih sebenarnya. Hei, Daehwi memang sudah cantik dari sejak ia lahir. Hanya kelakuannya saja yang menutupi itu semua. Jinyoung? Hm... tak ada yang terlihat istimewa. Sama seperti pada mempelai lelaki pada umumnya, ia menggunakan tuxedo yang senada dengan milik Daehwi. Yang mebuatnya mendapat nilai plus adalah karena rambut yang di tata sedemikian rupa hingga mebuatnya jauh lebih tampan dari sebelumnya―mungkin jika Kyulkyung melihatnya, ia akan berlutut mengemis meminta Jinyoung kembali padanya. Hah.. beruntunglah kau Bae Jinyoung terlahir dengan wajah tampan.

"Daehwi-ya." Yang disahut dengan kata 'Hm' oleh Daehwi. Lelaki itu membalikkan badannya dan mengambil benda yang dia letakkan sebelumnya, "Aku sudah menaruh ini di sakuku sedari tadi-TADAA!"

Daehwi melihat sebuah kotak yang dilapisi kain bludru berwarna merah. Dia tersenyum dengan alis yang berkerut. Okay, dia tahu kotak seperti itu biasanya berisi apa. Tapi, untuk saat ini ia ingin berpura-pura tidak tahu mengenai isi kotak itu.

"Ini... apa?" tanyanya.

"Jangan seperti orang bodoh begitu." Jinyoung membuka kotak tersebut, "Ada cincin disini. Satu untukku, satu untukmu."

"Lalu?"

Jinyoung menghela nafasnya dengan kasar, "Pasti bulu kudukku akan berdiri. Okay, ini menjijikkan tapi sepertinya memang aku harus mengatakannya." Dia mendecakkan lidahnya, "Lee Daehwi, aku tahu ini mungkin aneh tapi... kau menyebalkan. Kau tidak pernah menyukai hal-hal yang terlihat mudah dan malah menyukai tantangan. Kau juga pemarah dan tidak mau kalah jika berdebat. Meskipun kau jauh dari ideal type ku sebelumnya, tapi sepertinya aku mempercayakan hidupku padamu. So, will you marry me? Someday?"

Bukannya terharu, Daehwi malah tertawa terbahak-bahak. Daehwi bahkan memegang perutnya karena kaku. Terlihat air mata keluar dari kedua sudut matanya. Hingga wajahnya memerah karena terlalu lama tertawa. Sontak saja hal itu mengundang tawa seisi ruangan yang hadir dalam acara tersebut. Lee Daehwi ini benar-benar!

"YA!" seru Jinyoung yang sedang dalam keadaan malu tersebut.

"Aigoo, how cute..."

"Ini sungguh memalukan."

Daehwi terkikik geli, "Peluk aku."

"Hm?"

"Peluk aku, hey."

Dengan tanda tanya besar dan kotak cincin masih di tangannya, Jinyoung bergerak memeluk Daehwi, "Jadi, jawabannya?" tanyanya dengan Daehwi yang ada di dalam pelukannya.

"Of course, I will marry you. Someday."

Mereka berdua tertawa lagi. Dengan kerasnya. Jinyoung merutuki kebodohannya dan Daehwi terus saja menggoda dengan apa yang dikatakan lelaki itu baru saja. Tak lupa Daehwi meminta haknya-cincinnya-dan memakainya di jari manisnya yang memang terlihat lentik itu. Jinyoung memakainya juga, tentu saja. Dan setelah itu, mereka bersorak-seperti anak kecil-dan melakukan high five. Benar-benar tidak romantis.

My Annoying Bae || Bae Jinyoung X Lee DaehwiWhere stories live. Discover now