The Power of Wudhu

5.2K 271 18
                                    

"WAHAI para calon ahli kubur, akankah kalian menanggalkan salat kalian hanya untuk melihat abs oppa-oppa kalian yang penuh fana?" dengan sok puitis, Zara menceramahi teman-teman sekelasnya yang tengah menatap laptop dengan mata melotot tak berkedip.

Dira yang memang menjadi salah satu bagian dari mereka mencibir aksi Zara, "Lo liat leher Sehun doang juga hamil, Ra!"

Tertawa, Zara dengan brutalnya menutup laptop yang digunakan untuk menonton yang tak lain adalah milik Uci, membuat semuanya yang tengah melakukan zina mata itu memekik seketika. Bersiap mengumpati jalang yang saat ini tengah berkacak pinggang.

"Astagfirullah al adzim, wahai ukhti-ukhti calon Bhayangkari. Makanya, kalau pelajaran agama tuh jangan pada pergi ke kantin! Nggak sadarkah kalian para perempuan mutiara jannah, bahwa hal itu termasuk zina mata? Seperti salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang mengatakan bahwa: dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk," ceramahnya yang auto mendapat cibiran dari kawan-kawannya.

"Gaya lo, Ra. Lo pikir kita nggak tau apa kalau isi wattpad lo tuh NC semua?" olok Ita telak.

Zara terkekeh, "Udah yuk, ke masjid dulu."

Menyenggol lengan Dira, Alifah bertanya, "Temen lo salah minum obat kali, ya? Kenapa dah tu orang?"

"Mau ngecengin siapa lagi, Ra?" tanya Dira yang langsung membuat Zara dan lainnya tertawa.

Bukan mau suudzon dan menghalangi niat baik Zara, tetapi, terakhir kali Zara mengupret Dira untuk salat ke musola adalah karena ada anak kelas dua belas yang katanya kece maksimal dan sering nongkrong sehabis salat jamaah. Jadilah, Zara kepengin ikut salat jamaah biar selesainya bisa barengan. Udah gitu, Zara ngecenginnya dengan cara pake sepatu lama-lama, gimana nggak bikin gedek. Padahal biasanya, boro-boro salat jamaah, salat aja jarang.

"Udah yuk, ke masjid semua! Salat woy, salat! Ingat akhirat," ajaknya sekali lagi. Kali ini semuanya menurut.

"Eh, Dir, lo tadi ngeliat apa?" tanya Zara saat mereka menuruni tangga.

"Hah? Yang di laptop?" tanya Dira.

Zara mengangguk.

"EXO, lo palingan juga nggak ngerti," jawab Dira.

"Ooh, yang membernya ada sepuluh itu kan ya?" ucap Zara.

Dira buru-buru menengok, "Hah? Sepuluh?"

Zara mengangguk, membuat tawa Dira menyembur seketika.

"Gue juga bukan K-POP addict yah, Ra. Tapi gue ngerti kok kalo member EXO tuh cuma ada 9, dulu 12 tapi yang 3 keluar," jelasnya sembari menahan tawa.

"Ada sepuluh, bego. Lo nggak tau siapa member ke sepuluhnya?" tanya Zara ngotot.

Dira menggeleng, "Siapa emang?"

"Tuh, Pak Ganteng guru Matematika."

*

"Astagfirullah, Ra. Lo sekarang pedofil, yah?" ucap Dira saat mereka tengah mengenakan sepatu di dekat masjid.

"Pak Abiandra tuh, guru Matematika!" seru Uci.

Zara otomatis mengabaikan Dira, mengalihkan pandangannya ke Uci, "Mana--mana Ci?"

AdiksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang