Gara-gara Saya?

1.7K 127 2
                                    

Pak Abiandra: Nanti saya jemput di kos. Jam 6

Zara: buat apa pak?
Zara: ga usah gapapa

Pak Abiandra: Saya perlu ngomong

Zara: dsini aja jg bisa kan

Pak Abiandra: Please?

Zara: dmn
Zara: kita ketemuan di sana aja

Pak Abiandra: Di rumah saya. Oke?

Zara: ya.

**

MINGGU ini merupakan minggu terberat bagi Zara untuk sekolah. Rasanya, sekolah begitu menjemukan. Selain karena kegiatannya yang monoton, juga karena gosip akan dirinya dan Pak Abiandra yang sudah tersebar luas. Mau kemana-mana jadi ngga tenang, ke kantin diliatin, antri ke kamar mandi digosipin. Ya udah Zara cuma tiduran aja di kelas kalau istirahat.

Sebisa mungkin juga, Zara menghindari Pak Abiandra. Di kelas, dia pura-pura ngga memperhatikan. Sampai Pak Abiandra caper aja, Zara diemin. Tapi, tetap saja. Kelasnya saat pelajaran Pak Abiandra ngga bisa sama kaya dulu. Ngga ada lagi tawa lepas karena guyonan Pak Abiandra yang ngga lucu. Yang ada hanya mata saling melirik ke Zara, yang hanya tidak pernah ia respon.

Pulang les juga, Zara buru-buru naik gojek dan pulang ke kos tanpa memperhatikan tatapan nelangsa Pak Abiandra. Chatnya juga hanya dibalas Zara dengan singkat. Kalau dipikir-pikir, cringe juga ya dideketin guru yang jaraknya 9 tahun. Zara yakin seribu persen kalau dirinya jadi omongan di kantor guru. Ya secara modelan guru-gurunya tuh lambenya lemes banget, turah lagi. Pasti pada bilang,

'Mana sih, Azzara? Bocah kemarin sore yang bisa merebut separuh hati Pak Abiandra'

Saking ga percayanya guru ganteng se Lentera yang punggungnya kokoh dan sandarable bisa naksir bocah bau kencur, guru lajang yang pada gatel pasti pada nyinyir,

'Pasti nyari dukun, puasa mutih'

Kalau sampai ada yang begitu, Zara bakal memutar mata malas tanpa membalas apa-apa. Pertanyaan ngga berbobot yang dilontarkan oleh orang-orang tak berpendidikan dan berintelegensi bobrok seperti itu malas Zara jawab. Belum lagi, pertanyaan dari para Lenteraturah yang enggan sekali Zara gubris. Seperti,

'Ih, kok mau maunya'

'Dasar gatel'

'Duh guru ganteng tur emes emeshy kita udah digebet sama cewe ga jelas'

Bukan pertanyaan sih, tepatnya makian.

Sekarang, ngga ada lagi candaan dan gombalan untuk Pak Gantengnya Lentera. Ngga ada lagi paparazzi modal hengpon jadul kayak Karin. Nggak ada lagi lamisannya Dira buat Pak Ganteng. Semua canggung, ngga akan bisa sama lagi.

Setelah memberikan helm pada driver gojek, Zara menata rambutnya. Menatap sejenak rumah dengan pagar yang sedikit terbuka. Mobil abu-abu milik si empunya sudah terparkir rapi di bawah pohon. Zara melangkah perlahan, memencet bel supaya si empunya keluar dari sarangnya.

Dua kali Zara menekannya, tak lama Pak Abiandra keluar. Dengan senyum yang senantiasa bertengger di bibirnya, Pak Abiandra mempersilakan Zara masuk.

AdiksiWhere stories live. Discover now