chapter 9🍁✔

40.3K 1.6K 16
                                    

"Jangan lihat aku terlalu lama. Aku hanya tak ingin kau melihat kesedihan yang terlalu dalam diriku"

BFN

-----

Kembali kepada misi awalnya, Gaby saat ini sedang berada dirumah sakit. Ditemani oleh ketiga sahabatnya.

Menyamar layaknya aktris yang tak ingin dikerubungi oleh fans-nya. Mengendap-endap layaknya maling(?). Ah, tidak! Mereka tak sepeduli itu pada penampilan mereka. Mereka tetap menjadi 'diri' mereka sendiri. Tanpa penyamaran.

"Permisi, Ruang Lili no 01 dimana ya??" tanya Gaby pada resepsionis.

"Ada dilantai 2, ruangan ke 3 dari sebelah kanan lift. Ruang vvip" jelas resepsionis itu ramah.

"Terimakasih" balas Gaby tak kalah ramah juga.

"Gab, kita kesini mau ngapain?"tanya Loli.

"Mencari sesuatu yang bisa memberikan kita informasi" jawab Gaby penuh misteri.

Loli hanya menganggukkan kepalanya tanda paham. Selama perjalanan Gaby diam seribu bahasa, seakan ada banyak hal yang ia pikirkan. Sempat beberapa kali teman-temannya mengajaknya berbicara--

"Gab, lo denger yang kita omongin kan??" tanya Tasya sedikit kesal juga.

Dengan gelagapan, "Eh, apa tadi? Gue gak denger?" tanya Gaby.

Kompak. Ketiga temannya menghembuskan nafas lelah!

"Lo lagi mikirin apa sih?? Coba cerita ke kita!" ucap Laura kesal,,

"Gue gak mikirin apa-apa kok!" kilah Gaby.

"Okey,, terserah lo, Gab! Tapi kalo ada apa-apa jangan ragu bilang ke kita" ucap Laura. Mereka sudah sangat paham. Gaby adalah type orang yang tak suka memperlihatkan kesedihannya, kelemahan didepan semua orang.

Ia terlalu percaya diri tentang semua hal. Ia terlalu percaya bahwa ia bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Begitulah Gaby, tak ingin banyak orang yang melihatnya lemah. Selalu menampakkan bahwa dirinya baik-baik saja. Cukup munafik bukan?? Namun itulah caranya untuk bahagia!

"Kalian duluan aja, gua mau ke kamar mandi!" ucap Gaby. Sedikit mencurigakan.

"Okei. Jangan lama-lama ya!" peringat Tasya. Gaby menganggukkan kepalanya.

Gaby pov

Sebenarnya aku tak ingin ke kamar mandi. Itu hanya alasanku untuk pergi dari sana. Ada sesuatu yang harus aku selidiki! Selain ini.

Ku terus mengikuti langkahnya. Bergerak perlahan. Tak jarang orang-orang melihat gelagat ku aneh. Tapi aku tak memperdulikannya. Ah sial! Aku tak boleh kehilangan jejaknya. Aku terus berlari. Tak peduli dengan orang-orang yang ku tabrak. Tak peduli dengan sumpah serapah mereka.

"Akhh-- shit!!"

"Bisa jalan gak sih?!" emosi orang yang ku tabrak. Aku tak terlalu memperdulikannya. Ku liarkan pandangan, mencari orang itu.

Briela(FakeNerd)-END✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin