chapter 11🍁✔

38.5K 1.5K 12
                                    

Enjoy my story😄

****

"Selamat pagi!"

"Iya" balas Gaby dengan malas.

"Yawloh,, lemes amat neng"

"Berisik deh, Yan!" ucap Gaby kesal kepada Brian sambil berjalan mendahului-nya. Saat ini ia dan Brian sedang berjalan dikoridor--

"Briela!"

Deg. Semoga Gaby salah dengar. Tak mungkin ada yang tau nama samarannya selain Brian. Namun, Brian juga tak tau siapa Gaby yang sebenarnya. Sambil memutar tubuhnya menghadap kearah Brian--

"Gak usah tegang gitu. Gue tau lo itu Briela. Gaby dan Briela, dua nama namun satu orang yang sama. Sorry, selama ini gue stalk-in lo. Gak usah nutup-nutupin identitas asli lo ke gue" jelas Brian dengan tenang. Namun cukup untuk membuat jantung Gaby berdetak tak beraturan.

"Sejak kapan?"

"Emm- gue lupa. Intinya sekarang gue tau siapa lo yang asli. Betewe, kenapa lo nyamar?"

Untunglah!  Gaby bisa bernafas lega,, ternyata Brian tak mengetahui fakta dibalik penyamarannya.

"Tidak semua hal tentang gue lo harus tau. Lo harus tau batesan privasi orang. Jangan recokin hidup orang dengan rasa keingin tau-an lo yang tinggi itu!" setelah mengucapkan itu, Gaby  melanjutkan perjalanannya ke kelas--

"Briela!" panggil Brian yang membuat Gaby menghentikan langkahnya, lantas membalikkan badannya,, "Nanti pulang sekolah, gue tunggu di parkiran!" lanjutnya.

Gaby hanya diam. Tidak menjawab iya ataupun tidak. Biarlah, dia tak mau memperdulikannya. Biarkan ia hanya ingin mengikuti alurnya.

Sesampainya dikelas ia mendapatkan tatapan tajam dari para penghuni kelas. Sudah biasa bagi Gaby.

Saat Gaby hendak menuju bangkunya, ia berpapasan dengan seseorang yang-- bahkan untuk menyebut namanya sebagai mantan sahabatnya Gaby enggan.

"Hay, apa kabar teman lama?"

"Mau lo apa, Fina?" tanya Gaby tanpa basa basi.

"Uww-- santai aja dong. Gue cuma mau tau kabar temen lama gue, setelah kejadian itu pastinya"

"Dan dari kejadian itu, gue jadi tau mana temen yang setia sama mana temen yang bangsat! Dan lo gak lebih dari sampah yang tak berguna!"

"Dan satu lagi, makasih berkat lo gue jadi bisa lebih kuat dan paham apa itu arti dari persahabatan yang tulus, bukan yang berotak bulus kaya lo!" lanjut Gaby sambil menunjuk Fina dengan jari nya.

"Jangan pernah lo nunjuk gue pake jari kotor lo! Dan satu lagi, permainan gue baru akan dimulai. Tunggu tanggal mainnya, Briela" ucap Fina sambil menepuk bahu Gaby, lalu pergi berlalu.

Gaby masih menegang ditempat. Gaby benci nama itu, dan Gaby benci orang yang memanggilnya dengan nama itu. Kenangan yang sudah lama ia kubur dalam-dalam, harus muncul kembali dengan kembalinya mantan sahabat masa lalunya.

Briela(FakeNerd)-END✔Where stories live. Discover now