Chapter~25🍁✔

25K 984 16
                                    


Enjoy my story.. Jangan lupa klik bintang dibawah ⬇⬇⬇

----

Saat ini Gaby sedang berada di kamarnya. Sambil berbaring ia memainkan ponselnya, "Di rumah gue gabut, di sekolah gue nyebut. Gini mau jadi orang sukses, dasar gue!".

Gaby memilih mematikan ponselnya, ia berniat ingin turun mengambil beberapa cemilan.

Hari ini adalah hari minggu. Hari yang pas untuk bersantai di rumah.

"Hahaha- bego lo! Main gituan aja masih kalah. Noob,"

"Shut up! Stiknya gak enak sih. Gue jadi kalah terus!".

"Ck- kalo gak bisa yaudah sih, gak usah nyalahin stik ps gue,"

Saat Gaby keluar dari kamar, samar-samar ia mendengar suara berisik, "Berisik banget sih." cibirnya.

Saat melewati ruang tengah Gaby melihat ada kedua teman abang-abangnya yang sedang bermain ps. Gaby lebih memilih tidak memperdulikannya.

"Ck- cemilan gue diabisin lagi," kesalnya. Pasalnya semua cemilan yang ia simpan di kulkas menghilang. Lebih tepatnya diambil oleh kedua abangnya.

Dengan sedikit kesal ia menghampiri kedua abangnya,

"Bang!" panggil Gaby sambil menepuk bahu Steev.

Sang empu bahu terkejut saat ada yang menepuk bahunya, "Ya ampun dek! Gausah ngagetin bisa? Untung jantung gue bukan buatan Cina!" kesal Steev sambil mengelus-elus dadanya.

Gaby memutar bola matanya malas, "Lebay," cibirnya.

"Cemilan gue lo abisin kan? Ish-- Bang. Gamau tau pokoknya harus ganti!" kesal Gaby saat ia teringat tujuan utamanya menghampiri kedua abangnya.

Riel yang sedang fokus bermain dengan Brian langsung mem-pouse gamenya, "Gue gak ikutan loh! Tuh bang Steev sama James yang paling banyak makan!" adu Riel sambil menunjuk bungkus makanan yang berserakan di meja dengan stik ps-nya.

"Mana ada? Lo juga makan banyak!" balas Steev tak terima.

"Udah sih! Kalian berdua harus gantiin pokoknya. Gak mau tau!" kesal Gaby sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Kompak Steev dan Riel menghembuskan nafas kesal dan juga pasrah.

"Yaudah lah, tuh ambil di dompet," ucap Steev sambil menunjuk dompetnya yang berada di atas meja. Dengan senang hati Gaby mengambil dompet itu, "Isinya cuma selembar doang?" tanya Gaby heran saat hanya melihat selembar uang berwarna merah di dalam dompet itu.

Steev menunjukkan senyum terbaiknya, "Terima apa yang ada aja, jangan boros. Terutama jangan boros sama perasaan. Belom jadi siapa-siapanya aja udah ngasih seluruh perhatian sama perasaan. Giliran ditinggal nangis kejer," ucap Steev.

Krik krik krik

"Hah? Gimana bang? Gak ngeeh gue," tanya Gaby sambil menunjukkan wajah bingungnya.

"Lo ngomong apaan sih? Ga waras lo?" timpal James heran.

"Stop! Jangan ikut-ikutan menghujat gue!" ucap Steev sambil meletakkan jari telunjuk di depan mulutnya saat melihat Brian ingin membuka mulutnya.

"Bego,"

"Gila."

"Gak waras,"

"Stopppp!! Jangan hibahin gue lagi!" teriak Steev dengan pede-nya.

Briela(FakeNerd)-END✔Where stories live. Discover now