Chapter~34🍁✔

22.7K 997 23
                                    

"Bukankah persahabatan adalah ikatan yang murni? Lalu kenapa ada motif dibalik persahabatan kita? Aku rasa kita terlalu baik untuk menjadi sahabat."

~Briela (Fake Nerd)

----

Enjoy my story :)
Jangan lupa klik bintang di bawah :v
Harap bijak dalam membaca :*

****

Tanpa pikir dua kali, Gaby langsung mendorong tubuh Natasya hingga ia terjatuh--

Sementara disisi lain, Riel berusaha merebut pistol yang tengah dibawa oleh Alfina. Dan---

Dorrr

Entah sengaja atau tidak, Alfina menekan pelatuk pistol itu..

---

Dengan sigap Brian menangkap tubuh Natasya yang terlempar akibat dorongan Gaby.

Namun terlambat, karena kepala Natasya telah lebih dulu menghantam batu yang berada tepat di sebelahnya hingga kepalanya mengeluarkan banyak darah--

"Nata..  Nataa.. Nataa, bangunn!! Bangun Natasya!! Buka matamu!" teriak Brian histeris. Lalu sang Ibu dan Ayah menghampirinya--

"Natasya, bangun nak. Ini Bunda," ucap sang ibu lirih.

Hingga tiba-tiba..

Dorrr

Semua yang ada di sana syok dengan kejadian yang baru saja terjadi. Semua tubuh mereka terasa lemas,

Riel segera berlari menghampiri Gaby. Meninggalkan Alfina yang sedang tersenyum puas.

Plakkk

"APA YANG LO LAKUIN BANGSAT! OTAK LO DIMANA?! HAH!!" Friska menghampiri Alfina dan menamparnya dengan sangat keras hingga menimbulkan luka sobek di bibir Alfina. Namun, itu tidak sebanding dengan apa yang telah ia lakukan.

Alfina tersenyum miring, "Terserah lo mau ngomong apa. Yang penting tujuan gue udah terlaksana dan gue dapet bonus juga. Hahahahah,,"

Plakkk

Tak cukup sekali Friska menampar wajah Alfina dengan cukup keras.

"Tampar gue terus! Buruan! Bahkan rasa sakit yang mereka rasakan gak sebanding dengan apa yang gue rasain!! Keluarga gue hancur karena mereka, brengsek!"

"Keluarga lo hancur karena ulah keluarga lo sendiri, bitch!  Keluarga lo ketauan korupsi! Otak lo dimana? Hah?! Tolol!!" maki Friska tak terima.

Alfina diam tak berkutik.

"Diem kan lo sekarang?! Mana bacotan lo?! Udah gak bisa ngomong lagi?!-- Lo harus tanggung jawab sama perbuatan lo sendiri!"

"Kalau sesuatu terjadi sama mereka, lo bahkan keluarga lo sendiri bakalan ngerasain apa yang mereka rasain!" desis Friska.

"Gab.. Gaby.. Sadar, Gab!" ucap Riel sambil mengguncangkan tubuh Gaby. Namun, sang empu tubuh tetap tidak bergerak sama sekali. Matanya masih menutup rapat, seperti tak ingin terbuka.

Dari bahu kanan Gaby mengeluarkan banyak darah. Ya, tembakan itu mengenai tepat pada bagian bahu Gaby.

Tasya dan Loli mengamankan Alfina, Steev dan James sedang menyiapkan mobil.

"Kita bawa mereka ke rumah sakit sekarang! Riel bawa Gaby masuk ke mobilnya. Brian, bawa Natasya masuk ke mobil Riel," instruksi Laura. Memang disaat seperti ini Laura bisa menggantikan Gaby sebagai pemimpin.

Briela(FakeNerd)-END✔Where stories live. Discover now