Chapter~32🍁✔

21.7K 905 2
                                    

Enjoy my story:)
Jangan lupa klik bintang di bawah yaa :v

Harap bijak dalam membaca :*

***

Dengan perlahan dan berhati-hati, Gaby menuju ke ruang bawah tanah. Matanya terus menelisik ke seluruh penjuru ruangan memastikan tidak ada orang yang melihatnya.

Disisi lain, James dan Laura sedang berjalan menuju ruang bawah tanah.

"James buruan jalannya!" ucap Laura setengah berbisik dengan nada kesal.

"Iya-iya, sabar makanya. Jangan cepet-cepet--" cibir James namun tak urung mempercepat langkahnya. Hingga--

Brrakk

"Awhhh--ringis James tertahan sambil mengelus-elus dengkulnya yang terbentur lantai.

Laura membelalakkan matanya, "ishh-- Bisa gak sih lo kalo jalan matanya dipake?!" kesal Laura.

Karena untuk kesekian kalinya ia harus merasakan senam jantung dadakan karena sikap ceroboh James.

Bisa-bisanya James jatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri! James memang sangat ceroboh.

Jika diberi pilihan, ia lebih memilih menjalankan misi ini sendirian dibandingkan jika ia harus bersama dengan James!

"Ck- bukannya bantuin berdiri malah marah-marah!" cibir James sambil mengikat tali sepatunya.

Setelah tali sepatunya terpasang dengan baik, James hendak berdiri sebelum matanya menangkap bayangan orang yang sepertinya menuju ke ruang bawah juga--

"Laura nunduk!" ucap James setengah berteriak. Laura yang tak terlalu mendengarkan ucapan James mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Akhhh--" karena terlalu panik, James menarik tangan Laura hingga Laura terjatuh dan tangannya membentur sudut meja yang berada di dekatnya. Sehingga secara tak sengaja telapak tangan Laura tergores paku yang berada di pingir meja itu. Goresannya cukup dalam.

"Diem!" ucap James setengah berbisik.

"Lo kenapa sih?!" tanya Laura kesal.

"Tadi gue liat bayangan orang banyak mau ke ruang bawah," jelas James. Matanya tak lepas memperhatikan sekitarnya. Sehingga ia tak tau kalau telapak tangan Laura mengeluarkan darah.

Laura memanfaatkan situasi itu untuk mengeluarkan perban yang selalu ia bawa di kantong jaketnya.

Dengan gerakan cepat Laura membalut lukanya dengan perban itu, sesekali ia meringis saat merasakan perih pada telapak tangannya.

James masih terus fokus memperhatikan suasana sekitar,

Tap tap tap

James refleks menundukkan kepalanya, "Syuuttt-- di sana ada orang!" ucap James setengah berbisik.

Laura mendongakkan kepalanya, untuk melihat orang itu. Laura menajamkan penglihatannya saat merasa tidak asing dengan orang itu.

Ah, iya Laura tau! Dengan jaket kulit berlambang mahkota emas yang dikelilingi ranting perak di dada sebelah kanan.

Namun, penampilan orang itu cukup kacau. Laura melihat orang itu sekali lagi untuk memastikan,

"Itu Gaby, bodoh!" desis Laura.

James membulatkan matanya kaget, "Emang iya?" lalu ia mendongakkan kepalanya. Memastikan ucapan Laura.

Briela(FakeNerd)-END✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon