Part 6

3.6K 128 10
                                    

Sepanjang perjalanan Jennifer merasa sangat gelisah dan gugup, ia bertanya pada dirinya sendiri apakah ia bisa untuk mewawancarai CEO tersebut, Jenni menarik nafas perlahan lalu mengeluarkannya perlahan dan mengepalkan tangannya lalu meyakinkan diri bahwa ia mampu untuk melakukannya.

45 menit perjalanan menuju Perusahaan terbesar di Benua Eropa itu, ia memarkirkan mobilnya dan menatap gedung yang menjulang sangat tinggi dibandingkan gedung yang lain, diatasnya terdapat ukiran tulisan besar yang terbuat dari Emas, ukiran tulisan tersebut adalah 'WITHMAN COMPANY'.

Jennifer menatap gedung itu dengan sangat lama, ditambah lagi debaran jantungnya semakin menjadi, tangannya menjadi dingin.

"Wow"hanya kata itu yang keluar dari bibir Jennifer kemudian berjalan memasuki gedung itu

****

Tokk.. Tokk...

"Maaf Mr, sebentar lagi utusan dari Oxford univ akan tiba disini untuk mewawancarai anda Mr? "Kata skretaris tersebut yang bernama Charlotte Aderain.

"jika sudah datang antarkan saja dia sampai depan ruangan ini"kata Mr. Withman tanpa menoleh dan tetap fokus pada berkas yang dihadapanya, yang tidak lain adalah Raymond Withman.

"Baik Mr, saya permisi"kata Charlotte dengan sopan kemudian kembali keluar dan berjalan menuju ruangannya kembali.

***

Jennifer diantar oleh salah satu pegawai menuju ruangan skretaris, setelah bertemu sekretaris tersebut.
"Maaf Ms. Anda adalah mahasiswa dari Oxford yang ditugaskan untuk mewawancarai?"kata Charlotte dengan ramah.

"Iya benar saya Jennifer Lawrence"kata Jenni dengan mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

Charlotte membalas ulurannya dan memberitahukan namanya.

"Baiklah Ms. Lawrence anda bisa menemui Mr. Withman, mari saya antar nona kedepan ruanganya"kata sekretaris tersebut dengan ramah.

Jennifer pun menganggukan kepalanya kemudian mengikuti sekretaris tersebut di belakangnya.

Sudah sampai didepan ruangan itu
"Baiklah, silahkan masuk nona"katanya ramah

Jennifer menangguk kemudian tersenyum manis, ia melihat pintu yang sangat tinggi kemudian ia membukanya dengan sedikit bertenaga.

Bukkkk..

"Aww sakit sekali"Ringgisnya,
Ray yang mendengarnya kemudian menghampiri Jennifer untuk bertanya dan membantunya bangun.

"Apa kau tidak apa apa? Ayo bangun, biar ku Bantu kau berdiri"kata ray dengan suara beratnya

Saat Ray membantu Jennifer berdiri Jennifer melihat wajah pria yang didepannya, sebaliknya ray juga menatap sang pemilik mata yang indah itu.

'Cantik'ucap ray dalam hatinya,

Sedangkan Jennifer hanya menaikan alisnya satu sambil berpikir, 'bukankah dia pria yang menyelamatkanku sekaligus pria yang menyebalkan itu, wah dunia ini sempit sekali sehingga aku bisa bertemu dirinya disini'kata Jenni dalam pikirannya .

"Hey, pria dingin kita bertemu lagi"Kata Jenni dengan senyuman meremehkan.

"Oh kau lagi rupanya"kata ray yang kembali menjadi arrogant.

"Wah, jadi kau pria yang terkenal dan paling kaya itu ya"kata Jenni dengan santai.

"Yabegitulah"kata ray dengan singkatnya, kemudian mereka berkenalan dan ray menawarkannya untuk duduk Jenni pun menerima tawarannya dan Ray berjalan menuju kursi kebesarannya .

The Psychopath With His LoveWhere stories live. Discover now