Part 24- Return Home (III)

2.3K 67 1
                                    

Setiba di London.

Raymond mengantarkan Jennifer ke apartment miliknya bersama sawyer yang menyetirnya, Jennifer tidur dalam pangkuannya Raymond. Merasa tidak tega membangunkan kekasihnya yang sedang tertidur lelap dalam pangkuannya, Ray terus memperhatikan raut wajah Jennifer, bulu mata yang sangat lentik, rambut panjang yang bergerai indah, hidung yang mancung, bibir yang lembut jika disentuh.

'Sangat sempurna'batinnya.

Terus memperhatikan tanpa berpaling kemana pun, disaat sedang tidur Jennifer terlihat sangat cantik bak dewi. Untuk pertama kalinya jatuh-sejatuhnya dalam pesona yang dibuat wanita itu terhadapya, sangat berbeda dengan wanita yang sering ia temui. Bagi seorang Raymond Withman Jennifer adalah wanita yang berbeda dari semua wanita manapun, sangat sederhana dan elegan.

Bagian yang Raymond sukai saat bertemu Jennifer adalah disaat ia datang kekantornya tersebut, kesan pertama yang ia dapatkan adalah ceroboh.

Ray yang mengingat akan hal itu tersenyum, seraya Ibu jarinya mengusap pipi wanita itu dengan lembut. Mendaratkan kecupan manis dikening wanita itu.

Dilain sisi Raymond yang menginginkan pulang secepatnya ke London karna ada suatu hal yang harus ia bereskan segera. Ray tidak ingin seseoramg menghalangi dirinya, ia akan membalas dengan keji jikalau masalah itu benar-benar rumit. Ray menyandarkan kepalanya dan memulai berfikir untuk caranya, perlu memikirkan dengan matang untuk melakukannya ia akan melakukan dengan cara yang unik untuk terlihat keji.

Sampai diapartement milik Jennifer Ray memasukan sandinya, tidak heran Ray bisa mengetahuinya, sangat mahir untuk melakukannya. Ray membawa Jennifer menuju kamarnya dan menaruh Jennifer diatas kasur dengan hati-hati, membukakan sepatu Nike putihnya dan menaruhnya dilantai. Menyelimuti tubuh yang mungil itu dengan selimut tebal nan lembut itu, mengecup singkat keningnya dan beralih mencium bibir Jennifer.

Jennifer merasa terganggu dan mengeluarkan suara kecil memanggil-manggil nama Ray, seperti anak memanggil ibunya untuk tidur bersamanya. Ray mengusap-ngusap kepala Jennifer agar lebih tenang dan lebih damai.

Raymond yang ingin pulang kerumah menjadi tertahan karna secara tiba-tiba tangan Jennifer menggenggam tangannya dengan erat, sedangkan wanita itu tetap menutup matanya, Ray mengurungkan niatnya untuk pulang ia akan menginap disini dan esoknya akan pulang kerumahnya. Ray kemudian mengambil ponsel yang ada pada sakunya dan memberitahu kepada adiknya ia akan tiba dirumah esok pagi.

Membuka sepatu, dan melepaskan baju yang ia kenakan dan menaruhnya di sofa, kemudian beranjak dan tidur disamping Jennifer dengan memeluknya dengan erat, Jennifer terlihat lebih nyaman karna mendapatkan kehangatan pada tidurnya.

*****

Sayup-sayup terdengar kicauan burung yang saling menyahuti terdengar mengusik ketenangan tidur wanita itu.

Mengucek matanya perlahan dan mengedarkan seluruh pandangannya, dan mendapati Ray yang tertidur nyenyak disampingnya dengan membelakangi dirinya, mendekat dan mencium kening Ray perlahan kemudian beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri,

20 menit selesai dengan kegiatan bersih-bersih diri, Jennifer berjalan menuju walk in closet miliknya, dan mencari pakaian santai untuk dirinya dirumah. Mengeringkan rambutnya yang basah.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Psychopath With His LoveWhere stories live. Discover now