Part 7

981 126 78
                                    

Tiffany mengajak Jessica berjalan-jalan di COEX Mall salah satu mall terbesar di Korea yang terletak di kawasan Samseong-dong, Seoul. Tiffany sengaja mengajak Jessica ke tempat yang ramai supaya sahabatnya ini dapat sedikit mengurangi rasa sedih yang sedang di rasakan Jessica akhir-akhir ini.

Setelah sekitar dua jam mereka habiskan untuk berkeliling mall dengan berbelanja dan bermain game, akhirnya Tiffany mengajak Jessica untuk mengisi perut mereka di salah satu kafe yang ada di mall tersebut.

Awalnya Jessica menolak ajakan Tiffany untuk makan terlebih dahulu sebab Jessica masih ingin membeli beberapa baju dan sepatu. Namun setelah melihat barang belanjaan mereka yang sudah terlalu banyak dan Jessica juga tidak tega melihat Tiffany yang sudah terlihat lelah saat menemaninya berkeliling akhirnya Jessica menerima ajakan Tiffany untuk mengisi perut mereka.

Tiffany dan Jessica memilih meja paling ujung untuk mereka tempati supaya mereka dapat mengobrol ringan sambil menunggu pesanan makanan mereka datang.

Tiffany merasa cukup bangga pada dirinya sendiri sebab ia dapat mengubah suasana hati Jessica menjadi lebih baik. Terbukti Jessica tak henti-hentinya tertawa lepas bersama Tiffany seakan tidak ada masalah yang sedang ia hadapi.

Tiffany juga sengaja mencari banyak lelucon supaya Jessica tetap bisa tertawa tanpa memikirkan kembali masalahnya dengan Donghae.

"Tiff, apa kau tahu aku tidak pernah bosan jika pergi berbelanja dengan mu."

Tiffany yang sedang mengecek ponsel miliknya melirik ke arah Jessica yang masih sibuk dengan barang-barang belanjaannya. "Ya aku tahu."

"Kau memiliki selera fashion yang tidak dapat diragukan lagi."

"Tapi kau tetap paling unggul di bandingkan dengan ku, Jessica Jung." Tiffany meletakkan ponselnya di atas meja. "Lihatlah berapa banyak baju yang kau beli hanya dalam waktu kurang dari dua jam. Dan semua itu memiliki nilai fashion yang luar biasa."

Jessica tersenyum bangga. "Ingat aku ini seorang model terkenal di negara ini jadi wajar jika aku memiliki selera fashion yang tinggi."

"Tapi aku merasa kau selalu lebih unggul di bandingkan dengan ku, Tiffany."

Kali ini giliran Tiffany yang tertawa cukup keras.

"Kau kenapa tertawa seperti itu Tiff?"

"Kau sangat lucu Jessi. Kenapa kau selalu berpikiran jika aku selalu lebih unggul di bandingkan dengan mu?"

Jessica menghela nafasnya. "Dari dulu aku sadar kalau kau jauh lebih unggul dan lebih baik dari segi apapun di bandingkan dengan ku. Kau ingat waktu kita sekolah dulu, semua nilai mu selalu bagus sedangkan nilai ku selalu saja di bawah mu."

"Semua guru juga menyukai mu, kata mereka kau itu murid terbaik yang di miliki sekolah sedangkan aku selalu saja kena hukuman dari mereka." Jessica menarik nafasnya sebelum melanjutkan kembali apa yang ingin Jessica katakan. "Dan....semua teman-teman kita di sekolah selalu berebut supaya menjadi sahabat mu dan selalu memuji mu tapi mereka selalu menganggap ku gadis yang dingin dan kasar."

"Itu semua karena mereka hanya melihat dari wajah mu saja Jessi." sela Tiffany cepat. Ia tidak ingin Jessica kembali bersedih saat mengingat masa-masa mereka bersekolah dulu.

"Tapi apa kau ingat, semua murid pria lebih tertarik pada mu di bandingkan dengan diri ku." lanjut Tiffany.

"Ahhhh benar juga. Kenapa aku melupakan hal yang satu itu." ujar Jessica sambil menepuk keningnya.

"Sudahlah kau tak perlu bicara masa lalu. Apapun itu yang terpenting sekarang kau jauh lebih hebat daripada aku. Keinginan mu menjadi seorang model terkenal sudah kau capai di usia mu yang masih muda." Tiffany kembali mengambil ponselnya.

For Me There is Only YouWhere stories live. Discover now