Part 15

2.2K 162 67
                                    

Warning part NC!!!!

Jika dari kalian yg di bawah umur nekad membaca part ini jangan salahkan Authornya!!!!

Semoga kalian suka...




   ________________^^________________


Tiffany berlari secepat yang ia bisa, air matanya pun ikut membasahi wajah cantiknya yang malam ini terlihat sangat menyedihkan. Ucapan dan hinaan dari ibunya membuat hati Tiffany hancur tak berbentuk, jika kemarin ia masih bisa menahan rasa sakit hatinya namun malam ini Tiffany sudah berada diujung batas kesabaran yang ia miliki. Sebesar apapun pengerbonan dirinya untuk keluarga yang Tiffany cintai tetap saja tidak ada artinya bagi Nyonya Lim.

Tiffany sudah seringkali bersabar untuk menerima segala hinaan dan sikap kurang baik dari ibunya namun malam ini entah kenapa rasanya begitu sakit saat ibunya berkata seperti itu pada dirinya.

Tiffany masih berlari tanpa memperdulikan penampilannya, rambutnya yang sudah kusut, wajah cantiknya basah oleh air mata yang tidak dapat berhenti mengalir, dan Tiffany masih mengenakan gaun malam serta sepatu haknya. Rasa lelah tidak Tiffany hiraukan sebab rasa sakit dan marah lebih mendominasi dirinya.

Setelah sampai di depan gedung apartemen yang Tiffany tuju, lalu ia berhenti sejenak untuk mengatur detak jantung dan hembusan nafasnya. Tiffany juga mengusap sisa air mata di pipinya dan sedikit merapikan rambutnya. Setelah di rasa cukup tenang, Tiffany kembali melangkahkan kakinya memasuki gedung apartemen tersebut dan langsung menuju lantai dua puluh dimana seseorang yang Tiffany ingin temui tinggal di sana.

Dengan penuh keraguan Tiffany menekan bel dan berharap seseorang yang ingin Tiffany temui segera membukakan pintu untuknya. Tiffany menautkan jemarinya untuk mengurangi kegelisahan di dalam dirinya sembari menunggu seseorang di dalam sana membuka pintu untuknya.

Kurang lebih lima menit menunggu akhirnya pintu berwarna putih di depan Tiffany terbuka dan menampakkan pria tampan dengan wajah terkejut saat melihat kedatangan Tiffany.

"Apa aku mengganggu mu?" Kata Tiffany dengan senyum kaku dan suara seraknya.

Ada apa dengan mu, fany-ah? Kenapa kau terlihat begitu menyedihkan? Apa terjadi sesuatu dengan mu?

Tiffany melambaikan tangannya di depan wajah pria itu ketika Tiffany hanya melihat pria di hadapannya ini diam mematung dengan sorot mata penuh tanya dan sulit di artikan. "Apa aku mengganggu mu?" ulang Tiffany.

"Tidak." jawabnya sembari menggeser tubuh tegapnya supaya Tiffany dapat masuk kedalam apartemen nya. "Masuklah kau terlihat sangat kacau."

Tanpa menjawab ucapannya, Tiffany langsung memeluk tubuh pria di hadapannya tanpa di perintah. Tiffany membenamkan wajah cantiknya di dada pria ini, Tiffany kembali menangis dan kali ini tangisan Tiffany semakin kencang dan terlihat sangat pilu.

Melihat sikap yang di tunjukkan Tiffany membuat pria tampan ini dengan cepat membalas pelukkan Tiffany dan mengusap punggung Tiffany dengan lembut. Hatinya kembali hancur saat melihat wanita yang sangat ia cintai menangis tersedu-sedu seperti ini. Ia masih menggerakkan tangannya di punggung Tiffany tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Dirasa cukup lebih tenang Tiffany menarik dirinya terlebih dulu dan menundukkan wajahnya. Tiffany terlalu malu untuk melihat pria ini terlebih dengan penampilannya saat ini dan sikap buruknya beberapa hari lalu.

"Ayo masuk." Pergelangan tangan Tiffany di tarik lembut namun Tiffany masih enggan untuk mengikuti perintahnya.

"Apa perlu aku menggendong mu, agar kau masuk ke dalam." Seketika Tiffany mendongak dan tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata yang sudah sangat ia rindukan walaupun beberapa jam lalu mereka berdua bertemu.

For Me There is Only YouOù les histoires vivent. Découvrez maintenant