Part 19

1.1K 136 80
                                    

Setelah jam kantor selesai Donghae mengajak Tiffany untuk menemaninya makan malam bersama, walaupun tadinya Donghae juga mengajak Sooyoung untuk ikut namun sekretarisnya itu menolak karena harus mengantar ibunya ke dokter. Tiffany sebenarnya juga ingin menolak ajakkan Donghae akan tetapi rasa tidak enak selalu menyelimuti pikirannya sebab Donghae sudah terlalu baik pada dirinya jadi Tiffany menyetujui ajakkan Donghae untuk makan malam.

Donghae memilih tempat makan sederhana di pinggir jalan supaya ia bisa lebih leluasa untuk mengobrol dengan Tiffany. Walaupun tempat makan yang mereka pilih cukup ramai pengunjung namun Donghae dan Tiffany tetap antusias untuk memilih menu andalan di tempat tersebut.

Setelah kurang lebih lima belas menit menunggu akhirnya makanan mereka sudah tersaji rapih di meja mereka berdua.

"Ayo Tiff, habiskan semua makanan ini." ucap Donghae dengan penuh semangat melihat makanan di hadapannya.

"Mari makan oppa." Pertama Tiffany mulai mencicipi sup daging yang menurutnya lebih menggoda perutnya. "Ini lezat sekali."

"Boleh aku mencobanya?" tanya Donghae ketika Tiffany menyendokkan irisan daging dan sayur ke dalam mulutnya sendiri.

Tiffany mengangguk dan menyendokkan sup miliknya pada Donghae. Saat Tiffany ingin menyerahkan sendoknya pada Donghae namun tangannya di tahan oleh Donghae. Dan Donghae mengarahkan tangan Tiffany untuk menyuapi sup daging itu ke dalam mulut Donghae. Sebenarnya Tiffany sedikit terkejut dengan sikap Donghae namun Tiffany mencoba untuk memakluminya dan menyuapi Donghae langsung.

"Ini sungguh lezat Tiffany." kata Donghae dengan mulut yang masih penuh. "Makan dari tangan orang lain rasanya sungguh berbeda."

Tiffany tersenyum untuk menanggapi perkataan Donghae dan kembali menikmati makanannya.

"Aku senang bisa makan malam berdua dengan mu."

"Kenapa begitu oppa?"

"Aku juga tidak tahu tapi yang jelas aku merasa nyaman jika sedang bersama mu." ujar Donghae sembari menatap mata Tiffany layaknya seorang pria dewasa yang sedang menatap wanita pujaannya.

"Kau tidak boleh merasa nyaman dengan ku karena nanti kau bisa saja menyukai ku." Entah sadar atau tidak Tiffany mengucapkan kalimat itu dengan sangat lancar dan itu membuat senyum Donghae merekah di wajah tampannya.

Donghae meletakkan sendoknya dan tangannya di lipat diatas meja lalu tatapan matanya tanpa berkedip melihat ke arah Tiffany yang masih menikmati makanannya. "Jika memang aku sudah menyukai mu, bagaimana?"

Ukkk..uhukkk...

Tiffany tersedak makanannya sendiri saat kalimat Donghae masuk ke dalam indera pendengarannya. Dengan cepat Tiffany menerima air putih yang Donghae berikan pada dirinya. Tiffany langsung menghabiskan air pemberian Donghae dengan satu kali tenggak.

"Pelan-pelan Tiffany."

"Ya aku baik-baik saja." jawab Tiffany sembari mengusap dadanya yang terasa perih akibat daging yang masuk kedalam tenggorokannya tanpa ia kunyah terlebih dahulu dan karena rasa terkejutnya dengan ucapan Donghae yang tiba-tiba.

"Donghae oppa, kau tidak serius dengan apa yang kau ucapkan pada ku bukan?" Entah sejak kapan hati Tiffany bergemuruh tak karuan. Ia mengingat kembali ucapan Sooyoung beberapa hari lalu padanya, Tiffany takut itu semua benar adanya. Dan jika semua itu benar Tiffany belum tahu harus bersikap bagaimana pada Donghae namun yang jelas ia tidak mencintai Donghae karena hati dan jiwa Tiffany hanya untuk Siwon.

"Aku serius Tiff, sejak kau menolong ku di bar waktu itu dan kita sering menghabiskan waktu bersama aku sudah merasa nyaman dengan mu. Hatiku seperti menemukan tempatnya, jantung ku berdetak lebih cepat jika sedang berdua dengan mu. Dan jika aku tidak melihat mu, rasanya ada sesuatu yang hilang di bagian ini." ucap Donghae sembari mengarahkan tangannya tepat di bagian hatinya.

For Me There is Only YouWhere stories live. Discover now