4. Kangen

165 46 4
                                    

Doyoung menatap Jaehyun yang tertidur di kursinya sejak sepuluh menit lalu.

IGD sedang sepi, jadi mereka memanfaatkannya untuk beristirahat sejenak.

Doyoung sendiri tidak bisa menutup matanya sejak tadi.

Entahlah ia tidak merasa ngantuk, lebih merasaーrindu.

Jiyeon lagi ujian blok, gadisnya sangat serius sampai sering mengabaikan chat-nya sejak dua minggu yang lalu.

Rasanya pengen menelepon, tapi Doyoung takut mengganggu Jiyeon.

Sepertinya mendengarkan suara Jiyeon memang jadi obat lelah paling mujarab.

"Ngapain lo nyiumin meja dari tadi?"

Doyoung mengangkat kepalanya terkejut.

"Ketok pintu dulu dong kaya kunti lo."

"Bacot."

Irene melepas snelli-nya lalu mengambil kursi dan duduk di antara Doyoung dan Jaehyun.

"Dari mana lo?"

"Ruang farmasi."

"Gosipin siapa lagi lo."

"Enak aja gue abis ngecek pasien bareng dr. Ed terus mampir ke sana."

Doyoung tidak peduli. Pria itu kembali meletakkan wajahnya di atas meja membuat Irene tidak habis pikir.

"Tumben lo gak nelepon Jiyeon kalau sepi gini."

"Diem."

Oh sepertinya Irene tahu kenapa Doyoung malam ini terlihat lesu.

"Semangatin kek jangan malah lo bebanin gini."

"Gue beban apaan nyet."

"Perasaan lo lah anjir."

"Gimana ya Reneー

"Gausah ngerengek ke gue anjir, jijik."

Doyoung mengerucutkan bibirnya. Semua pesannya sudah diabaikan Jiyeon selama tiga hari.

"Gue kangeennn Reeneeee."

"Bacot. Tidur lo mumpung belom banjir pasien."

Doyoung menghela napas pasrah lalu mulai memejamkan mata. Irene bukan tipe gadis lembut yang membantu menenangkannya. Gadis itu malah akan senang hati melotot galak dan berkata pedas.

***

Doyoung mengerjapkan mata memberikan cahaya akses masuk pada retinanya.

"Bangun, Dongo."

Itu Irene yang menendang kaki kursinya tak berperasaan.

Wanita gila. Bagaimana bisa dr. Kim, residennya di stase bedah, menyukai wanita barbar seperti Irene.

Bukan, bukan itu biangnya.

Tapi tepukan lembut di pipi Doyoung yang membangunkannya.

Perlahan ia mengangkat wajahnya. Menemui dalang penepukan pipinya itu, tidak sakit tapi sungguh mengganggu.

Ayolah, Doyoung sedang tidak mood dan apa lagi sekarang? Panggilan tugas?

"Bangun!"

Lembut banget mirip suara Jiyeon.

Eh?!?!

Jiyeonー

Doyoung langsung menegakkan punggungnya dan voila!

Itu sungguh Jiyeon atau hantu rumah sakit semakin mahir meniru seseorang.

"Jiyeon?"

Sosok hantu rumah sakit berwajah Jiyeon itu tersenyum.

[ ✓ ] Boyfriend; ー NCT (EDISI HENDERY)Where stories live. Discover now