TIGA BELAS

3.3K 802 97
                                    

"Paman, apa masih jauh?"

Haneul mengusap-usap matanya yang masih setengah mengantuk. Menatap Taehyung yang duduk di balik kemudi dengan wajah tegang, namun ketika suara Haneul memanggilnya Taehyung langsung menampilkan senyuman tak lupa usapan lembut di pipi anak itu. Sedikit panas.

"Sebentar lagi..," jawabnya. "Haneul ingin melihat pantai,bukan?"

Haneul mengangguk pelan, "Ayah nanti akan datang juga kan, Paman?" tanya Haneul lagi, "ayah berjanji mengajakku ke pantai." Haneul memainkan tali penutup tudung jaketnya.

Taehyung memaksakan lengkungan senyumnya, "Iya, sekarang Haneul tidur lagi, ya. Kalau sudah sampai nanti paman bangunkan." Taehyung merapatkan jaketnya yang dikenakan Haneul. Mengusap kepala anak itu sebentar sebelum kembali berfokus pada jalanan di depannya.

Hampir tengah malam, jalan yang dilalui Taehyung sudah lebih sepi. Taehyung beberapa kali meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia sudah jauh dari rumah sakit, dia sudah jauh dari Namjoon. Dia sudah pergi cukup jauh bersama Haneul.

Apa ini bisa dibilang penculikan? Tindak kriminal? Taehyung tidak peduli, dia tidak ingin memikirkan hal lain kecuali dia harus segera membawa Haneul pergi dari Korea. Persetan dengan Yoongi yang bilang lebih baik membuat kenangan indah, atau Namjoon yang mungkin sekarang tengah kelimpungan mencari Haneul. Mungkin Namjoon akan menghubunginya setelah lelaki itu tahu Haneul tidak ada di kamarnya. Karena itu Taehyung mematikan ponselnya. Untuk kali ini saja, dia ingin egois untuk kali ini, ini semua dia lakukan untuk Haneul.

Tujuan utamanya sekarang adalah Busan, dia tidak bisa langsung membawa Haneul ke Amerika malam ini. Dia harus mengurus beberapa berkas, tentu saja secara ilegal mengingat surat-surat asli yang diperlukan masih berada di tangan Namjoon. Beruntungnya kau Kim Taehyung karena kau kaya! Kali ini saja, Taehyung ingin menyombongkan kekayaannya untuk mempermudah rencananya.

Taehyung sekali lagi menatap Haneul yang sudah kembali tertidur, seulas senyum terukir di wajahnya. "Apapun akan ayah lakukan agar kau bisa tetap bertahan, Haneul-ah." gumamnya lirih.

****

"Si brengsek itu!!" Yoongi menendang pot bunga di depannya. Membuatnya bergoyang dan jatuh ke tanah berumput. Kemudian mengusap rambutnya frustasi.
"Apa yang kau lakukan, bodoh?! Cepat panggil polisi!! Anakmu diculik!" Yoongi berteriak di depan wajah Namjoon yang menatap lantai, pandangannya kosong, kemudian memejam.

Beberapa saat lalu, saat mereka masuk ke ruang rawat Haneul, mereka hanya menemukan ruangan yang kosong. Tidak ada Haneul di sana, atau Taehyung. Padahal, pagi tadi Taehyung bicara padanya saat Namjoon akan berangkat ke kantor kalau hari ini ia akan menjaga Haneul di rumah sakit. Namjoon tidak keberatan, tentu saja, Taehyung sudah sepantasnya mendapat waktu lebih dengan Haneul.

Tapi apa yang terjadi kemudian membuat mereka naik pitam--Yoongi naik pitam, sementara Namjoon tidak bereaksi apa-apa kecuali pandangannya yang tertuju pada ranjang Haneul yang kosong.

"Kim Namjoon!" Yoongi berteriak lagi, "Kalau kau tidak mau menghubungi polisi, biar aku yang hubungi!" Yoongi mengambil ponsel di dalam saku celananya, baru saja dia akan menekan tombol panggilan kalau saja Namjoon tidak merebut ponselnya membuat Yoongi bertambah murka.

"Tidak ada yang diculik di sini, Hyung." jawab Namjoon, "Taehyung hanya membawa anaknya pergi."

Yoongi tahu Namjoon begitu hancur, kesedihan itu terpancar di mata Namjoon. Dari gerak tubuhnya yang lemah, dari helaan napasnya yang berat. Tapi Yoongi tidak pernah berpikir Namjoon sebodoh itu sampai tidak melakukan apapun untuk mencari keberadaan Haneul. Sekalipun sekarang Haneul berada bersama ayah kandungnya, apa Namjoon lupa Namjoon
lah yang selama ini mencurahkan kasih sayang pada Haneul. Lalu sekarang dia membiarkan Haneul pergi begitu saja?

Send My Letter to Heaven ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang