ENAM BELAS

3.4K 777 19
                                    

Flashdisk hitam itu masih berada di genggamannya kendati laptopnya sudah dia nyalakan sedari tadi,  tangannya memutar-mutar flashdisk itu,  cahaya dari laptop menyinari wajahnya yang terlihat lelah. Tapi kemudian,  Taehyung nampak menarik napas sebelum akhirnya memutuskan menyambungkan flashdisk tadi ke laptop,  menyiapkan diri untuk menyaksikan apa yang Namjoon bilang dengan 'memori masa kecil Haneul'

Taehyung menggerakan kursor pada sebuah file bernama KIM HANEUL,  terdapat beberapa video dan foto dalam file itu,  sekitar ada tujuh video dengan durasi bervariasi. Taehyung membuka video pertama,  judulnya Haneul 01.

Layar laptop menggelap seketika,  kemudian ada suara berisik seperti bergesekan,  lalu suara khas Kim Namjoon yang terdengar antusias.  Layar gelap itu kemudian berubah,  menampakan Haneul yang masih bayi,  tengah diam di lantai,kedua tangannya menumpu badan. 

Lalu ada Namjoon di sana,  mengenakan celana training dengan kaos hijau tosca kebesaran.  Berjongkok beberapa meter dari Haneul kecil,  lelaki itu membelakangi kamera Taehyung tidak bisa melihat wajah Namjoon tapi dia tahu temannya itu pasti sekarang sedang tersenyum terlalu lebar dengan suara yang terdengar antusias.  "Haneul-ah,  lihat ayah." Suara Namjoon kembali terdengar. 

Haneul merespon,  mata bulatnya begitu lucu.  Membuat Taehyung mengulum senyum tanpa sadar. 

"Haneul-ah,  ayo ke sini.  Ayo peluk ayah." Namjoon merentangkan kedua tangannya. 

Taehyung menunggu apa yang terjadi selanjutnya,  lalu yang kemudian terjadi membuat perasaannya menghangat juga sakit yang diam-diam ikut menyelinap bersamanya.  Haneul kecil dengan sedikit susah payah mulai berdiri,  kaki kecilnya mulai melangkah meski tidak terlihat terasa kuat berpijak.  Selangkah,  dua langkah,  lalu langkah itu menjadi tergesa sampai akhirnya Haneul berakhir dalam pelukan Namjoon yang tertawa bahagia.

"Aigoo.. Haneul sekarang sudah bisa berjalan,  eoh?" Namjoon menciumi pipi Haneul,  anak itu tertawa.  Tawanya menular pada Taehyung,  meski ia hanya melihat melalui layar laptopnya. Namun Taehyung seperti bisa ikut merasakan bahagia yang tercipta ketika melihat video pertama.

Kemudian setelah video itu selesai Taehyung membuka video selanjutnya.  Kali ini video itu diambil menggunakan kamera ponsel untuk berselca,  terlihat Namjoon yang mengenakan kemeja biru laut tengah menggendong Haneul yang terlalu sibuk dengan mainan di tangannya,  "Haneul-ah,  ayo panggil ayah."

"Pa.."

Namjoon mengerutkan kening,  "Ayah." ulangnya lagi.

"Pa.." namun Haneul mengulang kata yang sama,  tapi kembali membuat Namjoon tertawa.  Itu kata pertama yang diucapkan Haneul,  terdengar jelas.  Anak itu memanggil Namjoon. Hati Taehyung sakit,  haruskah dia melanjutkannya?  Haruskah dia menonton videonya yang lain? Dia tidak sanggup melihat Namjoon yang berada di sisi Haneul. Sebenarnya Taehyung menyadari rasa cemburu itu tidak pantas ia rasakan karena dia sendiri yang telah memilih pergi. Meskipun saat ia berada jauh dari mereka, Taehyung masih membayangkan bagaimana jadinya jika waktu itu dia mau bertanggung jawab. Mungkin yang sekarang ada di dalam video itu adalah Taehyung dan bukan Namjoon.

"Selamat ulang tahun Haneul!!" Video selanjutnya memperlihatkan Namjoon yang tengah merayakan ulang tahun pertama Haneul. Sederhana,  hanya ada mereka berdua dengan hiasan dan balon-balon di sekelilingnya.  Kue kecil dengan angka satu di atasnya.  Haneul bertepuk tangan sambil tertawa-tawa seolah tahu hari itu adalah hari bahagianya.  Namjoon membantu Haneul meniup lilin,  kemudian mereka kembali bertepuk tangan.  Namjoon menghujani haneul dengan kecupan-kecupan pada pipi dan kepalanya.

Taehyung menghentikan Video itu di pertengahan, hatinya menolak untuk melanjutkan. Taehyung menyadari sudah terlalu banyak yang ia lewatkan,  terlalu banyak tawa Haneul yang tidak bisa dia saksikan secara langsung.  Apa gunanya mengutuki kebodohan yang sudah dia lakukan?  Tidak akan membuatnya menjadi alasan Haneul untuk bahagia. 

Video-video itu berganti menjadi slide foto Haneul,  jemari Taehyung mengusap layar laptopnya sendiri.  Menyentuh wajah anaknya dari layar kaca,  hingga kemudian tanpa ia sadari air mata yang sedaru tadi coba dia tahan ternyata sudah tidak bisa lagi dia bendung.  Isakan itu berubah menjadi tangisan,  Taehyung membawa laptopnya mendekat,  memeluknya begitu erat seakan dia tengah merengkuh Haneul dalam pelukannya. 

Kalau ini yang terakhir,  dia ingin memberikan seluruh kebahagiaan yang bisa dia berikan kepada Haneul.  

Send My Letter to Heaven ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt