Side Story : Send My Letter to Heaven

7K 895 214
                                    

Kim Namjoon menyukai kelembutan angin musim semi,  menghirup wangi angin yang menerbangkan kelopak bunga sakura sepanjang jalan.  Tubuh jangkung berbalut setelan hitam dengan tiga tangkai bunga matahari di tangannya itu berjalan dengan langkah ringan kendati dirinya sendiri tengah memantapkan hati memasuki tempat itu. 

Sudah berapa lama dia tidak berkunjung?  Sepertinya cukup lama, lama dia meninggalkan Korea.  Bukan berarti dia meninggalkan seluruh kenangannya juga di sana,  kenangan itu selalu dia bawa kemanapun.  Dan kenangan itulah yang membuatnya berdiri di depan makam orang-orang terkasihnya.

"Lama tidak bertemu kalian." Namjoon menaruh tangkai bungai matahari pertama di atas makam Sarang,  "Apa kabar?" tangkai bunga kedua dia letakan di makam Haneul. "Aku..rindu kalian."

Terakhir,  pada makam Kim Taehyung.

Banyak yang telah terjadi selama sepuluh tahun ini,  banyak hal yang membuat Namjoon sadar bahwa kapan saja dia bisa kehilangan seseorang yang berharga untuknya tanpa bisa ia cegah,  tanpa bisa ia duga. Dan kepergian Taehyung,  adalah sesuatu yang tidak Namjoon sangka-sangka.

Setahun setelah kepergian Haneul,  Taehyung akhirnya memutuskan menjadi salah satu relawan yang pergi ke negara konflik untuk mengajarkan anak-anak yang putus sekolah karena perang antar negara. 

"Aku ingin menebus waktuku yang hilang bersama Haneul dengan mengajar anak-anak itu, Hyung."  begitu kata Taehyung saat pemuda itu berpamitan dengan Namjoon. 

"Apa harus?" saat itu Namjoon sungguh ingin menahan Taehyung,  rasanya Taehyung tidak perlu melakukan semua itu.  Namun ia juga tahu bahwa rasa kehilangan dan bersalah Taehyung jauh lebih besar darinya.  Mungkin memang dengan cara ini Taehyung bisa sedikit merasa lega,  jadi Namjoon melepas kepergian Taehyung dengan sebuah pelukan persahabatan dan tepukan pada bahunya.  Saling mengucap janji bahwa mereka akan bertemu lagi suatu hari ini dalam keadaan menjalani hidup dengan lebih baik.

Dan Namjoon sangat menunggu hari itu akan tiba,  ketika mereka bisa bertemu kembali sebagai sahabat lama tanpa mengenang kenangan buruk di masa lalu.

Namjoon berusaha hidup dengan baik,  setidaknya ketika nanti bertemu Namjoon bisa sedikit membanggakan diri bahwa dia hidup dengan baik pada Taehyung dan begitupun sebaliknya.  Namun, bukan berita baik yang diterima Namjoon di suatu siang pada musim panas delapan tahun silam.  Melainkan berita bahwa Taehyung menjadi korban dari serangan udara ketika tempat yang tengah dikunjunginya diserang negara tetangga,  demi melindungi seorang anak kecil.

Ah,  sejak kapan sahabatnya itu menjadi sepemberani ini?  Namjoon harusnya senang memiliki sahabat seorang pahlawan.

Taehyung dimakamkan di samping Haneul dan Sarang.  Itu keinginan Namjoon pada keluarga dari ayah Taehyung.  Namjoon ingin Taehyung beristirahat dengan tenang di samping wanita dan anak yang dicintai sahabatnya itu. 

Apa mereka sekarang sudah bertemu di surga?  Semoga saja iya.

"Ayah!!"

Namjoon tersentak dari lamunannya,  tubuhnya menoleh ke belakang mendapati dua pasang kaki kecil berlari ke arahnya,  Namjoon merentangkan tangan memeluk kedua malaikat kecilnya.  Menciumi pucuk kepala mereka.

"Kau baik-baik saja?"

Namjoon tersenyum pada seorang wanita yang baru saja bertanya padanya.  Isterinya,  Kim Bora.  "Ya,  tentu saja baik.  Aku bertemu dengan sahabat-sahabatku, dan..malaikat kecilku." gumamnya.

Bora merapatkan diri pada Namjoon,  tangannya menggenggam tangan Namjoon.  Mengaitkan jemari mereka dalam satu genggaman hangat.  Bora tahu apa yang sudah Namjoon lewati, lelaki itu menceritakan semua kisah hidupnya pada Bora,  tanpa terkecuali. Dan Bora jatuh cinta dengan bagaimana Namjoon begitu kuat menghadapi segala bentuk kehilangan yang dialaminya. 

"Ayah,nama mereka sama seperti Tae Tae dan Sarang." anak lelakinya menunjuk pada kedua nisan dengan nama yang sama persis dengan namanya,  dan saudara kembarnya. 

"Woahh..iya,  namanya sama!" anak perempuannya berseru histeris.

Namjoon berjongkok,  menyamakan tingginya dengan kedua anak kembarnya.  "Iya,  nama kalian berdua memang sama."

"Mereka siapa Ayah?" tanya Taehyung kecil.

Namjoon tersenyum, tangannya mengusap kedua kepala anaknya.  "Mereka berdua sahabat-sahabat ayah." jawabnya.

"Yang ini?" Sarang menunjuk pada makam Haneul.

Namjoon diam sejenak,  sebelum mengulas senyum kecil sambil berdiri.  Kedua tangannya memegangi pundak Taehyung dan Sarang.

"Ayo,  beri salam pada kakak kalian."

END

END

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Send My Letter to Heaven ✔Where stories live. Discover now