4 "AY"

15.5K 738 14
                                    

30/10/2018

AUTHOR

~ About You ~

About He

'Dunia tidak sekecil yang aku pikirkan, tapi kenapa dari miliyaran takdir aku harus berjalan ditakdir yang sama dengan kamu?'

Matahari begitu cerah, menampakan segalanya dengan jelas dengan penerangannya yang tak terbatas dan hal itu menandakan kini waktunya aktivitas kembali dilakukan semua orang. Sama seperti Vanely yang melangkahkan kaki jenjangnya menuju salah satu ruangan yang terdapat papan diatas pintu dengan tulisan B18. Vanely kembali beraktivitas setelah perdebatannya dengan Arya kemarin. Aktivitas yang akan kembali menjadi rutinitasnya setelah setahun Vanely hanya diam dirumah.

Soal kemarin membuat Vanely sedikit kesal hari ini, bahkan sangat kesal dari hari hari sebelumnya. Pria itu tidak pulang kerumah, setelah perdebatan kemarin pria itu masuk kekamarnya dan pergi lagi. Vanely kira Arya akan pulang subuh seperti biasanya, tapi ternyata pria itu tidak menginjakkan kakinya dirumah sampai matahari benar benar menampakan dirinya dengan sangat tinggi dilangit.

Vanely tidak khawatir, tapi Vanely hanya merasa sangat kesal. Pria itu selalu saja seperti itu, melakukan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya bagi orang lain. Terkadang Vanely merasa tidak nyaman jika keluar dari area rumahnya karna tetangganya terkadang menatapnya dengan tatapan yang Vanely benci. Tatapan itu membuat Vanely merasa lebih rendah dari pada ditatap yang diberikan oleh orangtuanya sendiri, begitu juga adik kembarnya.

Kebiasaan Arya tentu saja membuat tetangganya risih. Siapa yang tidak risih jika suara klakson mobil berbunyi setiap subuh? Suara teriakan? Suara perdebatan? Ataupun suara barang pecah. Siapapun pasti akan terganggu apalagi kalau hal itu terjadi setiap hari. Vanely bukan hanya mendapatkan tatapan tapi terkadang juga omongan yang bisa membuat Vanely menjatuhkana air matanya dengan mudah.

"Hem_" Vanely menghembuskan nafasnya dengan berat sambil terus berjalan dengan santai melewati lorong yang akan mengantarnya keruangan kelasnya.

"Van?" sapa halus terdengar ditelinga Vanely yang membuat Vanely melihat kedepan dimana pria itu yang ternyata sudah berdiri didepan ruangan kelasnya B18 dengan paper bag ditangan kanannya.

"Darren, ngapain disini? Mau ngulang ata_" tanya Vanely saat sudah berdiri didepan ruangan B18.

"Gak kok, masa gue ngulang. Gue kesini hanya mau ngantar barang yang lo mau pinjam kemarin." ucap Darren sambil memberikan paper bag pada Vanely.

Vanely menatap paper bag dan Darren bergantian sebelum ahkirnya Vanely mengambil paper bag tersebut dan melihat isi dari paper bag tersebut.

"Thanks Dar. Seharusnya aku yang datangi lo, bukan malah sebaliknya." ucap Vanely saat melihat isi paper bag tersebut.

"Sama sama. Santai aja kali Van, tapi ingat jangan lupa balikin. Gue juga masih pake soalnya." ucap Darren dan dianggukan oleh Vanely.

ABOUT YOU (END)Where stories live. Discover now