28 "AY"

13.4K 706 27
                                    

23/01/2019

AUTHOR

~About You~

a few months later

Vanely menatap kearah sang mama, beliau terlihat sedang melamun menatap jendela besar yang ada dikamarnya.

"Masuklah, aku akan menunggumu disini bersama Alaska." ucap Arya sebelum menggegam tangan kanan Vanely agar melihat kearahnya.

"Apa mama akan baik baik saja?" bukannya menuruti ucapan Arya, Vanely malah bertanya tentang kekhawatiran dari seminggu yang lalu.

"Mama akan baik baik saja, belive me. Masuk dan temui mama, aku akan disini. Mungkin aku bisa bicara sama papa juga agar beliau bisa lebih tegar untuk sekarang." ucap Arya dengan senyum tulusnya.

"Tapi bagaimana jika mama menolak kedatanganku? Bagaimana kalau mama mala membenciku kak? I, can't."

Arya, pria itu melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Vanely dan meletakan diatas kelapa Vanely dan mengacak pelan rambut Vanely.

"Kak,,"

"Ada aku, gak pa-pa. Kalau kamu belum mencobanya kamu gak akan tahu Van." ucap Arya sebelum menurunkan tangannya dan kembali menepuk pelan punggung Alaska yang masih tertidur dalam pelukannya agar lebih nyeyak.

"_"

"Aku tunggu kamu diluar, sepertinya Alaska sedikit gerah disini. Aku akan kembali, jangan khawatir. Masuk dan bicara baik baik dengan mama." ucap Arya sebelum pergi dengan meninggalkan jejak kecupan dikening Vanely.

Vanely menatap kepergian kedua pria yang penting dalam hidupnya sebelum mengahlikan tatapanya kearah sang mama. Vanely mengumpulkan semua keberaniannya, hingga kini dirinya sudah masuk kedalam kamar sang mama.

Vanely menatap nampan yang berisi makanan yang ada dihadapan sang mama. Mamanya belum menyentuh makanan yang menurut Vanely sudah dingin.

Vanely kembali melangkah setelah memghembuskan nafas lelahnya, dirinya memgambil makanan tersebut sebelum menarik kursi yang ada didekatnya dan diletakan dihadapan sang mama.

Vanely dapat melihat sang mama yang menatapnya dengan tatapan kosong, yah Vanely akui kini tatapan mamanya hanyalah tatapan biasa. Tatapan yang tidak menunjukan kesedihan apalagi kesenangan. Disana hanya ada tatapan kekosongan.

Vanely duduk dikursi, sebelum mengangkat sendok kearah sang mama.

"Makan ma, gak baik kalau mama tetap diam tanpa menyentuh makan mama." ucap Vanely dengan wajah memohon, namun sang mama masih memilih diam.

"_"

"Ma?" panggil Vanely namun hasilnya masih sama, diam dan kembali menatap jendela besar.

"_"

"Siapa yang mama tunggu? Siapa yang ingin mama lihat?" tanya Vanely sebelum meletakan nampan yang sebelumnya ada dipangkuannya kemeja yang ada disampingnya. "Ma?"

ABOUT YOU (END)Where stories live. Discover now