10 "AY"

14.1K 734 17
                                    

26/12/2018

AUTHOR

~About You~

About He

'Apa yang aku harapkan dari hubungan ini? Apa yang aku harapkan dari semua ini? Aku tidak tahu, tapi yang aku tahu saat ini aku selalu memikirkan kamu entah karna apa_tapi kamu berhasil membuat aku memikirkan segalanya yang berkaitan dengan kamu?'

Alliya memilih duduk ditaman belakang rumah mertuanya, meninggalkan Alaska yang sudah tertidur nyenyak di kamarnya sendiri. Setelah perdebatan mereka tadi, Alliya memilih meninggalkan Arya sendiri dan membawa Alaska ke kamar milik Alaska. Sekarang ia tidak tahu apa pria itu masih dibalkon kamar atau sudah bergerak pindah dari balkon.

Apa yang kamu harapkan Van? Apa yang kamu inginkan dari semua ini? Tidak ada Van_tidak akan ada harapan begitu juga keinginan. Kamu hanya perlu menjalani tanpa harus berharap, karna kamu juga tidak tahu apa yang kamu harapkan. Vanely menghembuskan nafasnya, ia terlalu lelah untuk berdebat dengan pikirannya yang tidak bisa menemukan jawabannya.

"Kenapa masih diluar?"

"Ma?" Vanely menatap Mama mertuanya yang datang dengan selimut putih yang ada ditangannya.

"Mama tanya kenapa diluar sayang? Ini udah malam, gak baik lo buat tubuh kamu apalagi kamu tidak menggunakan jaket atau baju yanh tebal." ucap mama mertua sebelum menyelimuti tubuh Vanely dengan selimut yang ia bawa tadi ditangannya.

"Terimakasih ma." ucap Vanely tulus pada Mama mertuanya yang sudah duduk disampingnya.

"Kamu berantam sama Arya?" Vanely diam. Ia memilih diam dari pada menjawab dengan jawaban palsu yang akan membuat ia lebih merasa bersalah lagi pada ahkirnya.

"_"

"Hubungan suami istri itu memang sulit sayang, bahkan hubungan anak dan orangtua saja juga sulit untuk diatasi padahal sudah terikat dengan hubungan darah. Mama tahu kamu tidak akan pernah ingin mengelu soal rumah tangga kamu, karna mama mengenal kamu. Tapi apa kamu tidak mau berbagi cerita sama Mama? Siapa tahu Mama bisa membantu kamu mencari jalan keluar."

Vanely tersentuh. Seharusnya ibu kandungnya yang mengatakan hal itu, harusnya ibu kandungnya yang duduk disampingnya bukan perempuan yang baru saja memiliki hubungan dengan dirinya.

"Vanely gak bisa cerita sama Mama untuk saat ini, maaf Ma." ucap Vanely pelan dan Mama mertunya mengerti.

Beliau mengaggukan kepalanya dengan senyum tulus yang selalu ia tunjukan pada menantunya tersebut.

"Tidak masalah sayang, mama tidak akan memaksa kamu untuk cerita."

"Terimakasih ma."

"Kalau begitu boleh mama yang cerita?"

"Tentu ma." jawab Vanely dengan lembut sambil menatap wajah mama mertuanya.

"Saat mama melahirkan Arya mama sangat bahagia, anak itu membawa kebahagiaan di dalam keluarga mama dan papa. Arya membuat keluarga kami menjadi lebih lengkap dengan tawa lucunya serta senyumnya yang selalu membuat mama bahagia setiap saat. Setiap mama melihat wajahnya mama akan melupakan semua rasa capek, yang mama rasakan."

ABOUT YOU (END)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum