19 "AY"

12.4K 728 22
                                    

07/01/2019

AUTHOR

~About You~

HALANGAN

'Seberapapun aku berjuang untukmu, dia tidak akan pernah mengalah dan aku tidak akan pernah menyerah.'

Vanely dan Arya turun bersama sedangkan Alaska dijaga oleh perempuan yang bekerja dikediaman orangtua Arya. Keduanya mencoba untuk bersikap biasa, Arya sudah mengatakan pada Vanely sebelum turun kebawa 'Ada aku, kamu gak perlu khawatir.'

Vanely bahagia, sangat bahagia. Vanely gak pernah menyangka kalau hal ini akan terjadi, karna pada dasarnya mereka menikah hanya karna Alaska ada dianatara mereka.

"Pagi ma, pa." sapa Arya sebelum menarik kursi untuk Vanely.

"Pagi sayang. Kamu baik baik saja Van?" tanya sang mama dan dianggukan oleh Vanely setelah duduk dikursi yang ditarik Arya.

"Vanely baik baik saja ma." jawab Vanely sebelum menarik bibirnya agar sang mama tidak khawatir padanya.

"Mana Zara? Apa dia belum bangun?" Tanya sang papa yang sudah mengganti topik pembicaraannya. Sang papa sedang kesal, karna anak perempuannya tak kunjung menampakan dirinya dimeja makan.

"Aku akan memanggilnya pa, sebentar." ucap sang mama namun belum sempat sang mama berdiri dari kursinya, suara langkah seseorang terdengar.

"Zara cepat jalannya." ucap sang mama yang sudah menatap tajam Zara yang melambatkan jalannya saat ini. Semua orang tahu kalau Zara memang sengaja memperpelankan langkahnya.

"Kalau kamu tidak niat untuk sarapan, jangan buat orang menunggu." ucapan itu begitu tajam terdengar ditelinga semua orang. Sang papa sudah mencapai titik dimana ia lelah mengurus Zara.

"Pa?" sang istri yang merasa kalau sang suaminya terlalu kasar, memberanikan diri angkat bicara. "Sudahlah pa. Ayo kita sarapan."

Zara perempuan itu duduk disamping sang mama yang sudah pasti posisinya berhadapan dengan Vanely. Zara terus saja memandang Vanely dengan tatapan kesal dan tentu saja Vanely merasakan pandangan itu.

"Ada aku." Vanely menatap kebawa dan melihat genggaman tangan Arya pada tangannya. Genggaman itu begitu erat sangat erat namun tidak menampis genggaman itu memberikan kenyaman dihati Vanely.

"_"

Vanely mengangkat wajahnya menatap Arya yang tersenyum padanya. Vanely menghembuskan nafasnya sebelum menarik bibirnya mengikuti jejak Arya yang lebih dulu memberikan senyuman tulus pada Vanely.

"Pah?" ucap Arya yang sudah mengahlihkan tatapannya pada sang papa, namun tanpa melepaskan genggamannya pada Vanely bahkan kini Vanely fokus menatap tangannya yang digenggam oleh Arya.

Jangan ditanya bagaimana reaksi Zara. Ia marah, ia menahan emosinya. Ia tahu dengan jelas dibawah meja, kalau kini tangan kedua orang itu sedang bertemu dan ia benci akan hal itu. Ia benci pada kenyataan kalau kini Arya memperhatikan perempuan itu.

ABOUT YOU (END)Where stories live. Discover now