Kesan Pertama

3.2K 440 81
                                    

"Kenapa kau membawa kita kesini, Taehyung?" tanya seorang pria bermata sipit melipat tangan memandang Taehyung.

"Dibawah bukit ini sedang ada party, kebetulan aku memiliki undangan khusus jadi kuputuskan untuk mengundang kalian. Dan lagi dibawa sana akan ada banyak wanita, kalian tidak akan menyesal,"

"Kau yakin?"

"Tentu, Jim, kita sudah bersama sejak kecil. Aku tau dengan pasti apa yang kau butuhkan, percayalah, banyak type mu berkeliaran dibawah sana, ya kan, Hyung," Taehyung memandang pria memakai kupluk dengan senyum kotaknya.

"Tidak ada salahnya mempercayai Taehyung, Jim," kekeh Hoseok.

"Lalu, apa kau mau kita melompat turun kebawa sana dari tebing ini?" tanya pria termuda diantara mereka yang sejak tadi diam menyimak ketiganya.

Taehyung tertawa, "apa kau melihat Lift disini, Kook? Aku tunggu dibawah, bye" ucapnya melangkah mundur perlahan menjatuhkan dirinya dengan posisi terlentang.

"Sepertinya menyenangkan berada disana," sambung Jimin mengambil langkah menyusul Taehyung dan menghilang dibalik kabut tebal.

"Apa yang kau pikirkan, Kook, Ayo!!"

Hoseok melompat terlebih dahulu sedang Jungkook. Ia terlihat memperhatikan sekeliling tempat ia berdiri saat ini karena merasakan sesuatu sebelum ikut melompat dari ketinggian tiga ribu kaki menembus kabut pekat kemudian mendarat sempurna dengan posisi lutut kanan menyentuh permukaan tanah.

"Lama sekali, Kook!!" cibir Taehyung memimpin jalan yang sempat tertunda karena menunggu Jungkook turun dari atas.

Jungkook tak membantah, ia memasukkan tangan kedalam saku jaketnya lalu mengikuti langkah Taehyung dan yang lain dalam diam.

----

"Ah lihat itu, mereka datang," pekik seorang gadis menunjuk kearah empat pemuda tampan yang baru bergabung bersama dipesta yang sengaja diadakan ditengah hutan karena konsep piknik, lagipula lebih menyenangkan rasanya merayakan pesta dengan kebebasan terjamin seratus persen.

"Kupikir kalian tidak akan datang," seru gadis pemilik pesta memeluk Taehyung.

"Aku tidak akan mungkin mengabaikan undangan dari gadis cantik sepertimu, Krys," balas Taehyung membalas pelukan Krystal.

"Uh, kau tau, bisa menurun pamorku jika sampai kalian tidak datang kesini, lihatlah bagaimana gilanya mereka menyambut kedatangan kalian," cerita Krystal.

Hoseok menyunggingkan senyum lebarnya sangat berbeda dengan Jungkook yang hanya diam saja tak menanggapi apapun. Pria tampan itu merasa aura lain saat menginjakkan kakinya di sini sedang Jimin, pria itu justru tengah sibuk mengedarkan pandangannya mencari mangsa.

"Aku akan mencari minum," ucap Jungkook melangkah pergi tanpa menunggu balasan.

"Aku juga," sambung Hoseok ikut beralibi. Minum hanya alasan bagi kedua pria itu untuk menjauh.

Melihat kedua saudarinya telah pergi membuat Jimin merasa harus melakukan hal demikian.

"Apa aku terlambat,?" ucap seorang gadis muncul tiba-tiba berhasil mengurungkan niat Jimin yang baru saja akan berpamitan untuk memulai pencariannya.

"Seul," pekik Krystal bahagia melihat kedatangan Seulgi, sahabat lamanya, "kau kemana saja, astaga, sudah lama sekali kita tidak bertemu," lanjut Krystal melepas pelukannya.

"Aku tidak bisa lama, Krys, aku meninggalkan nenekku dimobil sendirian," sesal Seulgi memastikan sesuatu yang menempel ditelinganya tidak dalam keadaan aktif. Bisa bahaya jika dibiarkan aktif. Earphone khusus pemberian sang pemimpin itu jauh lebih canggih karena bisa terhubung langsung dalam keadaan apapun.

Moonlight MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang