The Power

1.9K 360 43
                                    

Seorang lelaki dengan setelan serba hitam tengah merapikan peralatannya. Shotgun, borgol, dan pisau. Menata dengan rapi kedalam tas kecil. Ia akan mengenakannya untuk menangkap orang-orang yang masuk dalam DPO perusahaannya.

"Agen Kim, kami, diam-diam mencocokkan hasil yang ada. Dan ini hasilnya," seorang lelaki berperawakan kurus dan tinggi menyerahkan amplop cokelat kepada atasannya yang langsung menerima lalu memeriksanya.

"Hmm.. jadi tak ada media yang tau?" Seokjin memastikan apa yang ia baca itu benar.

"Media belum ada yang tau. Dan ini informasi baru kami dapatkan. Hasil otopsi tidak sembarangan bisa diberikan pada pihak lain. Jadi, saya jamin ini asli."

Seokjin duduk dengan tangan bersedekap. Wajahnya terlihat serius dengan kertas yang telah bertuliskan kata demi kata yang menyatakan hasil otopsi dari salah satu orang yang ia buru.

"Mayat siapa itu? Dan, bagaimana pihak polisi bisa menyatakan itu adalah dia? Sedangkan disini tertulis jelas bahwa DNA mereka berbeda?"

"Ada konspirasi dibalik ini semua," ujar sang lelaki kurus itu. Tatapan matanya menyiratkan apa yang ia yakini.

"Lalu, bagaimana dengan Katty Velvet itu? Apa ada perkembangan tentang pencariannya?"

"Tidak ada, agen Kim. Penyelam handal kami sudah mencapai batas terdalam, tapi mereka tak menemukan tanda-tandanya. Ada kemungkinan demi kemungkinan untuk Katy Velvet ini. Itu perairan yang luas. Bisa jadi dia sudah tenggelam ke bagian paling dasar, bisa jadi terbawa arus, atau malah menjadi santapan makhluk laut."

Seokjin menganggukan kepala, "Baiklah. Kembalilah ke tempatmu. Cari tau dua anggota tersisa dan kalau bisa dapatkan petunjuk keberadaan Cally Velvet."

"Tapi, agen Kim. Mengapa kita mempersulit diri dengan pencarian untuk memastikan mereka masih hidup atau tidak?"

Seokjin tersenyum tipis. "Lakukan saja apa yang ku perintahkan padamu! Karena itu memang sudah menjadi tugasku menyelesaikan misi ini,"

Setelah paham maksud sang atasan, ia pamit undur diri. Sementara Seokjin kembali meresapi kata demi kata yang ada di kertas itu. Otaknya benar-benar diajak berpikir keras saat ini..

"Kalau benar Cally masih hidup lalu dimana gadis itu sekarang, mengapa dia tidak kembali,"

Suara telepon yang ada di meja membuyarkan pemikiran Seokjin. Diraihnya gagang telepon dan mendengarkan siapa yang menghubungi ruangannya.

"Agen Kim, aku tak yakin. Tapi aku melihat siluet gadis yang berperawakan mirip dengan si topeng hijau. Dia sedang berada di pusat hiburan kota."

"Di fantasy world?" tanya Seokjin memastikan.

"Ya, rambut merahnya sudah berubah menjadi warna gelap. Dia menjadi pemandu di wahana bermain rumah hantu."

Seokjin mengangguk paham. Ia memutuskan panggilan dan menekan tombol 5 untuk memanggil bawahannya.

"Fantasy world sekarang. Siapkan banyak anggota karena salah satu target ada disana."

----

Keadaan Seulgi saat ini sudah sepenuhnya pulih. Kini wanita itu sudah bisa melakukan berbagai macam aktifitas didalam apartement luas milik Park Jimin. Lelaki itu mencukupi segala macam kebutuhan wanita itu didalam Apartementnya. Seulgi sama sekali tidak diijinkan keluar dari sana dan hanya diperbolehkan berkeliaran didalam apartement seorang diri.

Jimin benar-benar mengurung Seulgi didalam sangkarnya. Menutup akses Seulgi diluar sana yang telah mempercayai kematian wanita itu akibat kecelakaan yang dialaminya. Jimin sama sekali tidak menyianyiakan kesempatan dengan hilangnya ingatan wanita itu dengan menjerat Seulgi bersamanya. Jimin bahkan telah berjanji akan melindungi Seulgi sampai ia berhasil menemukan pelaku dibalik semua yang menimpa Seulgi waktu itu.

Moonlight MagicWhere stories live. Discover now