The Show

2.4K 393 35
                                    

"Kau tak melihatnya? Dia terseret tornado yang beberapa detik lalu terjadi."

"Tak ada tornado disini. Aku hanya melihatmu yang menutupi wajahmu , ketika aku masih sampai di ujung sana."

Aneh sekali... kenapa saudaranya tak melihat apa yang terjadi? Bukankah angin tadi benar-benar nyata? Kenapa Taehyung tak melihatnya? Sebenarnya, siapakah gadis itu? kenapa dia nampak berbeda dan ada sesuatu asing bersamanya?

"Kau tak sedang bercanda?" Jungkook sekali lagi memastikan.

Taehyung menurunkan bahunya sembari menatap datar pada Jungkook. "Mataku ini tajam, Jungkook. Bahkan tajamnya bisa lebih tajam dari harimau. Jadi, percayalah padaku kalau aku tak melihat apapun selain kau dan ini," Taehyung mengetukkan jari pada kap mobil kosong.

"Itu dia!"

"Aish.. kau mengagetkanku saja! Apa, Jungkook?!" kesal Taehyung.

"Ini mobil dia. Aku sedang bersamanya dna tiba-tiba ada angin kencang lalu dia hilang."

Taehyung bergumam. Menempelkan telapak tangan pada dahi Jungkook sambil berpikir, "Kau nampak tak sehat. Mau kuantarkan ke tempat tabib sexy itu?"

Jungkook kesal dan menampik tangan Taehyung. Ia memilih meninggalkan Taehyung karena berhadapan dengan makhluk yang satu itu cukup menguji kesabaran.

----

Sampai saat ini Yerim tak mengerti mengapa dirinya bisa tiba dimarkas velvet dengan selamat tak bercela sedikitpun padahal terakhir kali ia ingat bahwa dirinya sedang berhadapan dengan seorang pria asing misterius ditengah hutan tapi dalam sekejab mata dirinya telah berada di markas Velvet.

Apa yang terjadi sebenarnya?

Memikirkan itu semua membuat Yerim tak fokus pada penjelasan Seungwan diruang tengah apartement tempat mereka selalu menyusun rencana dan membagi tugas untuk misi Velvet.

Berbeda dengan Yerim yang termenung. Gadis sexy pemilik mata sipit didepan Yerim sedang dalam mood yang buruk pasca ditinggalkan sendirian ditengah hutan hingga membuat dirinya berjalan kaki selama berjam-jam sebelum menemukan kendaraan mereka yang ditinggalkan Yerim ditengah jalan.

Sungguh! Mengingat semua itu membuat emosinya meningkat. Rasa kesal dan lelah karna melakukan perjalanan jauh ditambah harus mendengar ocehan Seungwan tentang misi yang sama sekali tak masuk otaknya semakin membuat gadis bermata sipit itu kesal.

"Sshh..," desis Seulgi mendongakkan kepala.

Seungwan, selama menjelaskan mengenai misi mereka matanya melirik Yerim dan Seulgi bergantian. Tidak biasanya kedua gadis itu diam seperti ini.

"Yer, kali ini Katy akan menjadi center diatas panggung nanti," ucap Seungwan tak digubris oleh pemilik nama yang masih melamun entah memikirkan apa membuat Seungwan tersadar sejak tadi kedua gadis itu tak memperhatikan perkataannya.

"Kang Seulgi.... Kim Yerim, ada apa dengan kalian berdua?" gebrak Seungwan berhasil membuat kedua gadis yang disebutkan namanya terlonjak kaget.

"Oh God! Kalian tak mendengarkanku dari tadi," lanjut Seungwan memijit pelipisnya lelah. Bayangkan saja ia sudah lelah menjabarkan bentuk pola misi mereka kedepan dengan susah payah tapi kedua gadis yang salah satu diantaranya akan menjadi center dalam pertunjukan mereka tiga hari kedepan justru tidak fokus.

Yerim dan Seulgi mendengus kompak. Pandangan keduanya bertemu, saling melempar tatapan tajam satu sama lain. Melihat itu Seungwan memutar bola matanya jengah, sangat berbeda dengan gadis lain yang terlihat tak peduli dengan keadaan sekitar.

Moonlight MagicUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum