Be Trapped

1.9K 340 38
                                    

Seseorang yang berada dibawah gelapnya langit malam tengah termenung. Ia merenungi sesuatu yang aneh. Setelah memasukkan ponsel ke saku, ia sedikit bingung dengan apa yang dirasakannya.

"Apa itu? kenapa aku merasakannya? Siapa yang ada disana?"

Ia kembali mendongak, menatap rembulan yang muncul memancarkan sinarnya.

"Apa sudah waktunya? Ini terlalu cepat, dan aku belum menemukan Seungwan dan Sooyoung. Tidak. Aku tidak ingin ini terjadi sekarang. Tapi mengapa? Mengapa aku merasakan itu ketika mencoba menghubungi Velvet?"

"Ku berharap akan segera menemukan Seungwan dan Sooyoung. Tapi, aku tetap harus waspada. Jangan sampai semua terbongkar sebelum waktunya."

Setelah mengucapkan harapannya, ia beranjak meninggalkan tempat yang sunyi itu untuk melanjutkan kegiatan yang tertunda.

----

Cup

Kedua mata Seulgi tiba-tiba saja terbuka begitu kecupan singkat dari Jimin mendarat lembut dipelipisnya. Sejak dulu Seulgi memang sangat peka terhadap sentuhan saat ia tidur, Seulgi akan cepat terbangun begitu mendengar atau merasakan sesuatu. Jemari tangan Seulgi menarik cepat lengan Jimin yang akan kembali pergi meninggalkannya sendiri di apartement mewah itu. Tidak, Seulgi tidak suka ditinggal sendirian.

"Mau kemana, Jim?" tanya Seulgi. Jimin berbalik duduk kembali disisi ranjang kosong samping Seulgi, dan menatap lembut wanita yang hanya berbalut selimut putih.

"Aku hanya pergi sebentar, Sayang aku janji akan kembali begitu urusanku selesai,"

"Urusanmu itu selalu memakan waktu lama, Jim, sebentar bagimu sama saja seribu tahun untukku disini," decit Seulgi menunjukkan kesedihan yang berhasil membuat Jimin lemah. Oh astaga, mengapa wanita yang awal pertemuan mereka terlihat liar justru nampak menggemaskan saat sudah tunduk seperti ini.

"Kali ini aku janji akan cepat kembali begitu urusanku selesai, bahkan jika kau tidur lagi dan bangun nanti aku sudah ada disampingmu,"

"Janji..,"

"Iya sayangku..,"

"Kalau begitu belikan Pringles pulang nanti,"

"Lah yang kemarin sudah habis?"

Seulgi tertawa renyah, "iya sudah habis, Jim maaf yaa," jawabnya.

"Ya sudah nanti aku belikan," balas Jimin menahan senyum.

Seulgi mengangguk kecil lalu menarik perlahan tangannya dari lengan Jimin membiarkan lelaki itu pergi.

"Aku pergi," sekali lagi Jimin meninggalkan ciuman dibibir Seulgi sebelum beranjak pergi dari kamar. Jimin harus cepat-cepat menemui ketiga saudaranya karena dia yakin mereka merasakan apa yang ia rasakan.

----

Sooyoung berada di sebuah ruang yang didekorasi menjadi sebuah ruang operasi dengan mayat yang terbaring dan perut menganga. Ia berada di salah satu bilik rumah hantu ketika menyadari ada orang-orang aneh yang nampaknya dari suatu agen keamanan mendekati tempatnya bekerja part time. Sooyoung merasa harus lari sebelum tertangkap.

Sengaja, gadis itu merubah warna rambut dan berbaur di fantasy world agar penyamarannya berhasil sembari mencari info tentang keberadaan Seungwan. Namun, nahas. Tak sampai seminggu ia bekerja, baunya sudah terendus agen yang menggerebek pertunjukkan terakhir the Velvet.

"Astaga!" Sooyoung nyaris menjerit ketika ia menoleh, ada sosok dengan wajah rusak mendekatinya. Mata sosok itu hampir terlepas dengan pakaian yang koyak dan penuh darah. Sooyoung menoyor kepala sosok itu sehingga orang itu membuka topengnya.

Moonlight MagicWhere stories live. Discover now