6 ‖ Foto sialan!

67.6K 3.3K 42
                                    

Keyra pov.

Dengan terburu-buru gue pun langsung keluar dari mobilnya Kak Bagas. Oh god, gue mulai baper!. Kenapa Kak Bagas jadi manis begini sih?.

"Ehh ada Ibu Dosen." teriak si Alif pas gue baru masuk ke kelas. Gue pun mengerutkan kening gue bingung.

"Kok Ibu Dosen sih Lif?." tanya gue heran.

"Ya, karena lo itu istrinya Sir Bagas Keyra lemottt." jawab si Alif santai.

"Tapi kan--"

"Selamat pagi semuanya."

Gue pun langsung mengalihkan tatapan gue kebelakang saat suara Kak Bagas menginterupsi obrolan gue sama si Alif tadi.

"Bisakah anda duduk di kursi anda sendiri?." tanyanya dengan sorot mata yang tajam.

"Ehh... Iya-iya." ucap gue gugup, setelah itu gue langsung berlari menuju arah bangku gue di belakang.

Selama penjelasan materi, gue sama sekali gak bisa fokus. Mungkin karena efek tadi pagi masih membekas.

"Bagian pojok belakang samping kanan."

'Deg'

Kak Bagas ngapain nunjuk gue sih? Gue liat ke sekeliling gue kalo semua orang pada natep gue dengan tatapan 'Mampus lo!'.

"Jelaskan beberapa materi yang tadi saya sampaikan." ucap Kak Bagas sambil berjalan mendekat kearah bangku gue.

"Em..."

"Jelaskan." ucap Kak Bagas dingin tepat didepan bangku gue.

"Tidak bisa menjawab?." tanyanya lagi tajam. Sumpah gue takut banget sama Kak Bagas yang sekarang.

"Sir--"

"KELUAR!." bentaknya keras.

"Tapi--"

"KELUAR!." bentaknya lagi.

Cepat-cepat gue pun langsung keluar dari kelasnya Kak Bagas. Huhhh~ galak banget sih sama istri sendiri?.

'Dug'

"Aw..." ringis gue sembari mengusap-ngusap kening gue yang terkena lemparan bola basket.

"Siapa yang ngelemparin bola basket ini ke kepala gue?." ucap gue marah.

"Gue. Sorry tadi emang kesengaja kok." ucapnya tanpa merasa bersalah.

"Ishh lo lagi lo lagi. Kesel gue setiap hari liat lo di sini."

"Yaudah jangan diliat kalo lo kesel." ucapnya sembari merebut bola basket yang ada di tangan gue.

"Udah gih sana-sana." ucapnya sambil mengibas-ngibaskan tangannya bermaksud mengusir gue dari sini, setelah itu, tanpa rasa bersalah sedikit pun, ia langsung melenggang pergi dari hadapan gue sembari memainkan bola basket itu di tangannya.

Melihat perlakuan dia yang kek gitu, gue pun langsung melepaskan sepatu gue abis itu gue lempar tepat ke kepalanya si Kenzo. Iya, si songong itu namanya Kenzo.

'Dug'

"Astaga!." geramnya tertahan.

Si Kenzo pun langsung membalikan badannya kearah gue.

"HEH ANAK KECIL! LO KIRA KEBADUG NIH SEPATU GAK SAKIT APA?!." bentaknya keras sembari mengangkat sepatu gue didepan wajah gue.

Dengan berani, gue pun mendongakan wajah gue buat natep si Kenzo dengan songong.

"MASIH MENDING LO GUE BADUG PAKE SEPATU. LAH ELO, BADUG GUE PAKE BOLA BASKET. MANA KERAS LAGI, GAK LIAT APA JIDAT GUE JADI MEMAR?!." ucap gue keras.

Marrying With A Lecturer (END)Where stories live. Discover now