14 ‖ siapa yang jadi Benalu?

44.6K 2.6K 210
                                    

Sudah sebulan berlalu sejak Keyra keluar dari Rumah sakit. Hari ini Keyra sedang bersiap-siap untuk pergi menonton bersama Bagas. Setelah ia selesai untuk bersiap-siap, Keyra pun menghampiri Bagas yang sudah terduduk di sofa kamarnya sembari memainkan ponselnya.

"Kak Bagas, Key udah siap." ucapnya antusias.

Sejenak, Bagas pun mengalihkan tatapan kearah Keyra yang sekarang tengah berdiri dihadapannya.

"Sebentar." ucap Bagas dengan aksen suara yang dingin dan datar.

"Hhh... Sebentar menurut Kak Bagas pasti lama." ucap Keyra pasrah lalu menjatuhkan dirinya tepat disamping Bagas.

Tanpa memperdulikan Keyra, Bagas pun masih terhanyut dengan obrolan manisnya bersama sang kekasih-- Agatha.

From : Bagas
Hari ini aku gk bisa buat nemenin kamu jalan.

From : Agatha
Kenapa? aku pengen bgt jln2 brng km hari ini

From : Bagas
Aku harus nemenin Keyra buat jln2 hari ini

From : Agatha
Jd km lebih milih dia daripada aku?!

Mendapat Balasan yang seperti itu, Bagas pun menjadi gelagapan, entah kenapa ia takut Agatha akan marah kepadanya yang berakibatkan pergi meninggalkan dirinya lagi.

Bagas pun memejamkan matanya sejenak, lalu menatap Keyra yang sekarang tengah bersandar dibahunya dengan nyaman.

Ia bingung. Disatu sisi, ia sudah melontarkan kata janji untuk Keyra. Tapi disisi lain, Bagas tidak mau kekasihnya kecewa.

Bagas pun mematikan ponselnya lalu memasukannya kedalam saku celana miliknya.

Tangannya kini sudah terulur untuk menyentuh dan mengusap-usap kepala Keyra dengan lembut. Membuat sang empu-nya langsung mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah sang pemilik tangan.

"Kenapa Kak?." tanya Keyra sambil tersenyum manis.

"Key." panggil Bagas pelan.

"Iya?." jawab Keyra masih dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

Dengan ragu, Bagas pun mengatakan apa keinginannya kepada Keyra. Walaupun ia tau, Keyra akan kecewa mendengarnya.

"Bisa nggak, kalo kita undur waktunya?." tanya Bagas lembut sembari menatap manik mata hitam kelam milik Keyra.

"Maksudnya?."

"Kita undur waktunya buat nonton besok. Kakak janji, besok Kakak bakalan ngeluangin waktu Kakak sepenuhnya sesudah mengajar." ucap Bagas dengan tatapan yang begitu meyakinkan.

Senyum yang tadi menghiasi wajah Keyra kian memudar kala kalimat yang dilontarkan Bagas terucap dengan sempurna.

"Kenapa mesti gak jadi, Kak?." tanya Keyra dengan raut wajah yang kecewa.

"Sa.. Saya.. Saya harus ke kampus sekarang." jawab Bagas gugup.

Keyra pun mengerutkan keningnya mendengar ucapan Bagas barusan. Bukannya ini hari libur ya?, kenapa Bagas mesti datang ke Kampus?.

Walaupun ragu dengan jawaban Bagas barusan. Keyra pun menganggukan kepalanya memberikan izin untuk Bagas pergi ke Kampus.

"Yaudah gapapa. Kakak pergi gih sana ke Kampus. Takutnya nanti ada hal yang penting." ucap Keyra menenangkan.

Bagas pun tersenyum manis kearah Keyra lalu mendekatkan dirinya untuk mengikis jarak antara ia dan Keyra.

"Terima Kasih." ucap Bagas sembari memeluk Keyra dengan erat tanpa menekan perutnya kearah perut Keyra.

***

From : Bagas
To : Agatha
Ayo kita pergi.

Bagas pun menatap ponselnya dengan senyum yang mengembang sempurna.

Sudah lama sekali rasanya, ia tidak kencan berdua saja bersama kekasihnya. Ia sangat merindukan momen-momen ini. Dan sekarang, kerinduannya akan meluap dan hilang bersamaan dengan acara kencannya hari ini bersama Agatha-nya.

Bagas pun mengarahkan mobilnya kearah Apartemen baru milik sang kekasih.

Perasaannya sangat-sangat bahagia kali ini. Membayangkan waktu seharian yang akan ia habiskan bersama orang tercinta. Ya. Menghabiskan waktu sehariannya.

Setelah sampai diparkiran gedung Apartemen milik Agatha, Bagas pun langsung merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya dan menghubungi sang kekasih.

From : Bagas
To : Agatha
Aku sdh sampai d parkiran

Tak lama setelah itu, terdengar balasan pesan dari Agatha. Membuat lekukan sudut bibir Bagas terangkat secara otomatis.

From : Agatha
To : Bagas
tnggu aku. Aku ksna skrang.

***

"Maaf lama." ucap Agatha setelah mendudukan dirinya disamping kemudi mobil milik Bagas.

Bagas pun tersenyum manis menanggapi ucapan Agatha barusan.

"Its oke gapapa." ucap Bagas lembut.

Selama di perjalanan tidak ada percakapan yang terjadi diantara keduanya. Seolah-olah mereka berdua sibuk sendiri dengan dunianya masing-masing.

"Turun. Kita udah sampe." ucap Bagas hangat.

"Hah?.. A.. Ahh iya." jawab Agatha gugup. Mungkin ini adalah efek kencan pertamanya dengan Bagas setelah insiden 'itu'.

Bagas pun keluar dari mobilnya disusul oleh Agatha.

"Sekarang. Kita mau kemana dulu?." tanya Agatha sambil mendongakkan kepalanya.

Bagas pun mengerutkan keningnya memikirkan sesuatu.

"Mmm... Gimana kalo kita makab dulu. Kamu belum makan kan?." tanya Bagas ramah yang dibalas gelengan kepala oleh Agatha.

"Belum. Hehe.."

Bagas pun mengacak-ngacak rambut Agatha dengan gemas ketika mendengar jawaban darinya barusan.

"Kebiasaan ya Kamu. Gimana kalo nanti jadinya sakit?, aku gak mau ya kamu sakit gegara acara Diet-diet an kamu itu." cerocos Bagas panjang lebar yang hanya ditanggapi oleh cengiran khas-nya.

"Iya deh janji, gak bakala. diet-dietan lagi."

***

Sedangkan disisi lain, Keyra yang sedang menonton acara kartun di salah satu stasiun tv swasta harus terhenti kala deringan ponsel menginterupsi di sela-sela kegiatannya.

From : Aditya
To : Keyra
Kak, kok Adit liat suami kakak lagi ada di Mall sih sm cewek laen?

Keyra pun mengerutkan keningnya bingung kala mendapatkan isi pesan dari Adit barusan.

Kak Bagas lagi sama cewek laen?, bukannya dia lagi ada di Kampus ya?. Pikir Keyra.

Keyra pun mengetikan balasan pesan sebelum dikirimkan ke nomer WhatsApp nya sang adik.

From : Keyra
To : Adit
Lo tau dr mn?

Tak lama kemudian Ponselnya berdering menandakan adanya suatu pesan yang didapatkannya.

From : Adit
To : Keyra
Send a picture.
Kakak percaya kan sama Adit?

Keyra pun menatap layar ponselnya dengan nanar. Disana. Dari foto yang dikirimkan Adit. Terdapat seorang perempuan yang sedang memeluk lengan Kak Bagas-nya dengan agresif dari samping.

Tanpa ia sadari. Air mata tiba-tiba saja luruh dari kedua kelopak matanya. Rasanya sakit. Sakit sekali. Kak Bagas-nya membohonginya demi seorang perempuan yang tidak ingin ia sebutkan namanya itu.

Ia masih ingat betul siapa perempuan itu. Perempuan yang hingga saat ini ia percayai menjadi penghuni hati Kak Bagas-nya.

***

Jngn lupa Voment nya ya... Hehe... Sorry up nya malem2 :"

See u

Marrying With A Lecturer (END)Where stories live. Discover now