17 ‖ Peringatan (A)

41K 2.2K 136
                                    

"Kamu gak ngomong macem-macem kan sama Mama?." selidik Bagas sembari menatap tajam kearah Keyra.

"Enggak. Key gak ngomong apa-apa."

Mendengar jawaban Keyra barusan. Bagas pun menghembuskan nafasnya lega. Ia kira, Mamanya tau bahwa ia semalaman tidak pulang ke rumah.

"Bagas." panggil Della dari arah dapur.

"Iya Ma." balasnya berteriak lalu berjalan menghampiri sang Mama. Yang sedang membuat makanan di dapur.

Setelah berada dihadapan sang Mama, Bagas pun berujar...

"Ada apa sih Ma. Teriak-teriak mulu perasaan." gerutu Bagas sembari melipat kedua tangannya didada.

Della pun memutar bola matanya jengah mendengar gerutuan sang putra.

"Sebelum kamu pulang dari Kampus nanti, tolong beliin ini ya." ucap Della sembari memberikan secarik kertas dihadapan Bagas.

Bagas pun mengerutkan keningnya bingung melihat kertas yang disodorkan oleh sang Mama.

"Apaan ini Ma?." tanya Bagas sembari mengambil kertas itu.

"Baca aja sendiri." ucap Della acuh, lalu kembali melanjutkan kegiatan memasaknya.

Setelah membaca apa yang tertera didalam kertas itu, Bagas pun menghembuskan nafasnya gusar.

"Ma, Mama nyuruh Bagas belanja ini?." tanya Bagas tidak percaya.

"Hm." gumam Della acuh.

"Ck, Mama kan bisa nyuruh Keyra." elak Bagas lagi membuat Della memelototkan matanya kearah Bagas.

"Heh, enak aja ya kamu nyuruh-nyuruh mantu Mama." ucap Della sembari memukul lengan Bagas kuat-kuat.

Mendapatkan pukulan seperti itu. Lantas, Bagas pun meringis sembari mengusap-ngusap lengannya yang menjadi sasaran pukulan sang Mama.

"Sakit tau Ma." protes Bagas tak terima.

"Rasain." ucap Della ketus.

***

-Di Kampus.

"Morning Sir..."

"Sir..."

"Permisi Sir..."

Mendengar sapaan dari para Mahasiswi nya, Bagas pun hanya menganggukan kepalanya sekilas.

Aura Dingin dan datar milik pria itu. Kembali menguasai mimik wajahnya saat di kampus.

Dosen galak. Hot lecturer. Tampan. Tegas. Disiplin. Tidak pandang bulu. Pelit nilai. Itulah julukan yang selama ini Mahasiswa nya berikan.

Di tengah-tengah perjalanannya menuju kelas. Tiba-tiba...

'BRUK'

"Ma-maaf Sir, Saya gak sengaja." ucap Mahasiswa yang menabraknya itu takut-takut.

Bagas pun mengerutkan keningnya bingung. Melihat wajah Mahasiswa itu, membuat ia teringat pada sosok wajah seorang Mahasiswa yang pernah membuat keributan dengan istrinya-- Keyra.

"Tunggu." cegah Bagas sembari mencekal bahu pria itu yang hendak melenggang pergi dari hadapannya.

"Kamu... Yang pernah membuat keributan dengan istri saya kan?!." tanya Bagas sembari menatap tajam kearahnya. Membuat ketegangan dan aura menyeramkan tercipta di sekitarannya.

Dia Kenzo. Anak jurusan Ekonomi. Jurusan yang sama dengan jurusan yang diambil oleh istrinya.

"Ma-maaf Sir. Saya.. Gak bermaksud buat cari keributan dengan Keyra." gugup Kenzo lagi.

Marrying With A Lecturer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang