prolog

2.9K 146 11
                                    

Pagi ini mentari bersinar dengan terangnya, memamerkan senyum indahnya pada seluruh penghuni bumi bahwa hari ini adalah hari yang tepat untuk melakukan semua aktivitas di luar rumah. Namun tidak bagi seorang pemuda yang masih bergelut dengan mimpi indah dan nyamannya selimut tebalnya.Wajahnya yang damai tentu akan membuat setiap orang yang melihatnya akan berpikir dua kali untuk membnagunkannya. Terlihat sangat imut. Bibir pink-nya sedikit
membuka, manik mata yang tertutup menghadirkan pemandangan yang begitu Indah untuk wajah seorang pria. 


Ceklek. 


Seorang wanita cantik masuk ke dalam kamar bernuansa putih coklat susu itu. Seulas senyum tergambar jelas disana. Perlahan tangan ramping itu mengelus surai hitam yang tergerai acak diatas wajah tampan di depannya. 


"Pete..,sayang.. Bangun nak, ini sudah pukul 6 pagi, kau tidak ingin melihat kelinci mu berlarian di halaman belakang, hn..? " bujuk sang wanita dengan memberikan sebuah kecupan di mata pria yang berbaring di depannya. 


"Engh.. Mae... Kot hona mae... " jawab sang pemuda bangkit dari tempat tidurnya, mengucak matanya yang masih mengantuk. Pipinya bersemu merah, menggemaskan. 


"Hmm.. Menggemaskan sekali anak mae hn...., ayo lekas mandi dan kita sarapan. Ayahmu sudah berangkat ke malaysia tadi, jadi kita hanya sarapan berdua saja. " ucap sang ibu dengan mengusak rambut putranya. 


"Oke krab mae.. " jawab pete segera melangkahkan kakinya ke kamar mandi.


Seulas senyuman terlukis diwajah cantik sang ibu. Dia merasa bahagia jika kini putra semata wayangnya kini telah beranjak dewasa. Pangeran kecilnya kini telah berada di tingkat akhir pendidikannya di universitas jurusan bussines management, sebentar lagi akan mengantikan ayahnya menjalankan perusahaan keluarga mereka, Thivat corp. Namun hingga kini putra semata wayangnya itu tidak pernah berubah sama sekali sifatnya. Wajah imut dan tampan yang menyempurnakan keindahan ragawi putranya,tambah lagi sikap manjanya yang tidak berubah. Bukan tidak bisa mandiri tapi dia memang selalu mencegah putranya melakukan semua sendiri. Kondisinya yang tidak seperti biasa membuat perempuan itu selalu merasa cemas akan keadaan putranya. 


Terlahir prematur setelah usia pernikahannya memasuki 3 tahun bagi natasha kelahiran putranya itu adalah anugerah tuhan yang tidak terkira. Terlebih lagi putranya itu sangat tampan, cenderung manis dan cantik untuk ukuran pria Thailand.
Perlahan kaki jenjang itu melangkah mendekati almari pakaian yang ada di sudut ruangan, mengeluarkan kemeja putih dan celana hitam putranya. 


.


Manik mata hitam legam itu perlahan membuka, menyesuaikan dengan cahaya ruangan kamar. Samar-samar ingatannya kembali saat melihat sepotong punggung polos yang ada di depannya. Punggung polos seorang wanita yang dia yakin bagian bawah tubuh itu pun sama polosnya dengan pemandangan di depannya. Yah, semalam seorang teman mengundangnya untuk datang ke pesta bujang di sebuah hotel ternama di bangkok. Setelah puas minum, datang padanya seorang wanita penghibur yang langsung duduk di atas pangkuannya, dan berakhirlah dia di sini. Entah pukul berapa sekarang. Sekilas dia melirik alroji bermereknya yang terletak diatas nakas disamping ranjang.
"Shit!! "
Posisi jarum jam menunjukkan sekarang sudah pukul 8 pagi. Dan itu artinya dia sudah terlambat datang ke kantor. Tentu saja ayahnya akan sangat marah.
Drrt.. Drrt.. Drrt... 

My Koon Chai (HIATUS)Where stories live. Discover now