Black Phoenix 8

9.6K 1K 103
                                    

Baekhee berjalan menggunakan tongkatnya, dia ingin bermain bersama anak-anak panti lainya yang seusia denganya.

"Dia buta" seorang anak berkata padanya.

"Aku tidak mau bermain denganya" seru anak lainya.

"Iya dia buta, haha!!" anak lain menertawakanya saat baekhee berjalan tertatih dengan tongkatnya.

"Ambil tongkatnya, hahaha" seorang anak dengan teganya merebut tongkat itu dari tangan Bakhee membuatnya tidak bisa berjalan dengan benar, dia meraba tangan ke udara perlahan dia berjongkok untuk mencari tongkat yang di lempar oleh anak-anak itu.

Baekhee hampir menangis, dia merasa di tolak, dia di hina dan di caci, ini bukan keinginanya menjadi buta, hanya saja takdir belum berbaik hati memberinya hidup yang layak, takdir dengan teganya merenggut kedua orang tua yang menjadi pelindung nya juga merenggut penglihatanya secara bersamaan.

"Hei orang buta, pergi sana" salah satu anak itu mendorong tubuhnya hingga tersungkur.

"Buta"

"Dia buta, dia akan menyusahkan kita"

"Aku tidak mau bermain denganya"

"pergi sana"

"Gadis buta"

Tubuh polosnya semakin meringkuk di atas tempat tidur, pagi ini tubuhnya terasa remuk, dia lelah. ini memang kesalahanya sendiri, gadis itu menantang Chanyeol yang sedang berada dalam emosi yang memuncak.

Laki-laki itu menamparnya berkali-kali hingga sudut bibirnya mengeluarkan lelehan darah, mereka saling memuaskan tapi mereka saling menyiksa, Baekhee berkali kali menggigit leher dan pundak Chanyeol hingga meninggalkan bekas disana.

Baru kali ini mereka melakukan hal seperti itu, mereka tidak memiki kelainan seksual, hanya saja mereka terlalu memaksakan saat emosi masing masing tidak terkendali.

"Haahh" Chanyeol menghela nafas nya yang terasa berat, dia mengusap sudut bibir Baekhee yang terluka karena perbuatanya.

Chanyeol bangun lebih awal, dia duduk di tepi tempat tidur dan mengusap pelan kepala gadis yang masih meringkuk seperti bayi itu.

"Mianhae" Lirihnya, tanganya menyingkir kan rambut Baekhee yang menutupi sebagian lehernya dan menyimpan mereka kebelakang.

Chanyeol mengecup bahu gadis itu, lehernya memar karena dia mencekiknya dan meninggalkan bekas kebiruan disana.

"Apa kau menyesal Park Chanyeol-ssi" Baekhee dengan nada datar, Chanyeol tidak sadar jika gadis itu sudah membuka matanya.

"Jangan memanggilku seperti itu" Chanyeol dengan nada datar.

"Kenapa?, bukankah itu namamu?, dan rumah ini adalah rumahmu" Baekhee dengan nada datar, dia bangkit dan duduk menghadap Chanyeol.

"Aku tidak suka kau memanggilku seperti orang asing" Chanyeol mengeratkan rahangnya.

"Bukankah kita orang asing?" Baekhee dengan nada datar dan tatapan kosong

"...kau memungutku di jalanan dan menjadikanku budak seks mu"

"Jangan menyebut dirimu seperti itu!!" suara Chanyeol semakin tinggi.

"Lalu apa namanya??" Baekhee masih dengan nada datar

"...kenapa kau tidak menjualku saja pada orang-orang itu, kenapa kau menghajarnya saat orang itu hampir memperkosaku?" Baekhee semakin meracau.

"Byun Baekhee hentikan!!" Chanyeol membentak Baekhee.

Black Phoenix (Chanbaek Gs) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang