Wanna be Love

190 24 6
                                    

"Eun, buka" Myung Soo mengetuk pintu apartemen Na Eun.

"Biar aku yang buka, kau diam di sini" kata Cho Rong eonni menahanku.

Cho Rong bergegas ke depan untuk membuka pintu apartemennya yang sedari tadi di ketuk oleh Myung Soo.

"Eun"
"Eun-Eun, aku bukan Na Eun, dan kau, jangan dekati adikku!"
"Cho-Chorong noona?"
"Ya, senang bisa melihatmu lagi, tapi aku lebih senang lagi jika tidak perlu membuang waktuku untuk melihatmu lagi, walau sebenarnya waktuku tidak ada habisnya"
"Ta-tapi"
"Tapi apa? Na Eun sebangsa dengan kita? Tidak L, dia manusia, kau tidak bisa bersamanya begitu juga dia"
"Eonni" Na Eun memunculkan dirinya.
"Kita bicara lagi nanti" Cho Rong seketika itu juga menutup pintu.
"Kenapa Eun?"
"Tadi Myung Soo kan?"
"Bukan" lagi-lagi membuang pandangan.
"Eonn, kenapa akhir-akhir ini kau selalu berbohong?"
"Bisa jangan sulitkan aku dengan pertanyaanmu? Sebaiknya kau lanjutkan saja tidurmu Eun, besok kau ada pemotretan lagi kan?"
"Bagaimana? Oh iya, kau juga pasti bisa membaca pikiran kan eonn" yang hanya di balas cengiran dengan Cho Rong eonni.
"Pokoknya ingat Eun, eonni tidak mau kau berhubungan lagi dengan vampire itu"
"Maksud eonni?"
"Tidak usah pura-pura tidak tahu"
"L kan"
"Iya"
"Tidak janji"
"Harus janji Eun"
"Baiklah" kalau tidak khilaf.
"EUN"
"Apalagi sih eonn? Kan aku sudah bilang iya"
"Kalau tidak khilaf? Kau bilang iya?"
"Ya mau bagaimana lagi ya eonn, nanti aku pikirkan"
"Tidak bisa Eun"
"Ya, kalau sudah takdir bagaimana?"
"Takdir apanya? Kau dengan dia itu berbeda, kalian tidak di takdirkan untuk bersama!"
"Siapa yang tahu kalau masalah takdir?"
"Aku tidak mau berdebat dengan mu Eun, masuk kamar sekarang, renungkan perkataanmu" yang akhirnya Na Eun hanya bisa menuruti perintah eonni nya itu.

.

"Kringg" handphone Na Eun berdering.
"Hmm?" Setengah sadar ia mengangkat teleponnya.
"Kau sudah bangun belum pabo-ya, hari ini ada beberapa pemotretan, colab juga dengan salah satu model ternama, kau tidak boleh telat, 10 menit lagi di mulai, kau sudah siap kan?"
"What?" Na Eun yang tadi nya belum sadar segera terkesiap dan terbangun dari kasurnya.
"Nanti ku telpon lagi Seul"

.

"Mana sih model barunya PD-nim? Aku heran kenapa juga model sekelas aku harus berkolaborasi dengan artis baru sekelas dia?"
"Sudah lah Tal, sabara saja kenapa?"
"Memangnya aku ini kurang apa hah?"

"Mana sih model barunya PD-nim? Aku heran kenapa juga model sekelas aku harus berkolaborasi dengan artis baru sekelas dia?""Sudah lah Tal, sabara saja kenapa?""Memangnya aku ini kurang apa hah?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia memasang tampang lelahnya karena menunggu si artis baru yang akan melakukan pemotretan dengannya hari ini.

"Awas saja kau heobe"

.

~Na Eun~

"Maaf ya aku telat, tadi di jalan macet" lalu ia membungkukkan badannya 90°
"Ah, gwenchana Na Eun-ssi, kenalkan ini, Krystal, model yang akan menjadi teman kolaborasi pemotretanmu hari ini" begitu kata PD-nim.

Jujur saja, mukanya tidak terlihat ramah.

"Mohon di ralat PD-nim, model senior" begitu kata Krystal.

Tapi ternyata ia tidak se dingin yang aku kira.

"Kenalkan, Soo Jung, Jung Soo Jung, Krystal itu hanya nama panggungku, kau boleh memanggilku Soo Jung kalau kau mau" begitu katanya sambil tersenyum memperkenalkan dirinya terlebih dahulu padaku.
"Ah, iya sunbae-nim, maaf atas keterlambatanku hari ini, aku Son Na Eun, senang bisa kenal dengan sunbe yang secantik ini, bahkan bisa pemotretan bersama" lalu tanpa basa-basi kami bekerja bersama.

Setelah itu.

"Yak, Krystal boleh break sejenak, sementara Na Eun, hari ini kau suda boleh pulang"

Tiba-tiba saja Soo Jung pergi menghampiriku.

"Bagaimana kalau kita pergi ke cafe seberang, kau ada waktu menemaniku?"

Bagaimana bisa aku menolak ajakan sunbe di saat hari pertamaku bekerjasama dengannya dan juga melakukan kesalahan dengan membuatnya menunggu, ku rasa ia juga terlihat baik.

"Ah, ne, sunbe"
"Tidak usah sungkan, panggil Soo Jung saja"
"Ne, Soo Jung"

Lalu kami bergegas ke cafe seberang.

Setelah memilih tempat duduk dan memesan minuman untuk menemani istirahat singkat ini, Soo Jung membuka percakapan.

"Enak yah kau bisa langsung pulang, lelah sekali harus melakukan pemotretan lagi"
"Euhm, kau ada pemotretan bersama siapa setelah ini Soo Jung-ssi?"
"Infinite" hah?
"Tidak semua member, hanya Myung Soo saja" eh?

Tiba-tiba saja tempat kami berdua duduk, di dalam cafe ini seketika berubah menjadi rooftop kosong yang hanya ada kami berdua di sana.

"Kenapa? Takut?" Begitu kata Soo Jung di depanku.

Jujurnya aku hanya heran, bukan takut.

"Oh, jadi tidak takut?" Dia bisa membaca pikiranku juga?
"Iya, jadi kau sudah tahukan"
"Kau bukan manusia"
"Tentu saja bukan"
"Apa maumu?"
"Oh, jadi kau, yeoja jadi-jadian yang berani merebut perhatian namjaku?"
"Namjamu?"
"Tidak usah pura-pura tidak tahu Na Eun-ssi, begitu aku mengucapkan infinite dan Myung Soo, mata dan pikiranmu sudah tidak bisa berbohong"

Tiba-tiba saja badanku terbawa ke arahnya dan leherku sudah berada di cengkramannya. Ia menjolakku ke arah bawah dari gedung itu, ya, setengah badanku sudah hampir mengarah ke bawah dan nafasku sudah tersekat, tiba-tiba.

"Lepaskan dia Soo Jung, atau kita tidak akan pernah bertemu lagi"

L

"Kau bercanda L? Kau memilih wanita ini ketimbang aku?"
"Serahkan wanita itu Tal"
"Kecuali kau bilang bahwa kau mencintaiku dan bukan mencintai wanita ini"
"Aku L, mencintai Krystal, puas kau? Dan lagi, mana mungkin aku jatuh cinta pada manusia yang hina seperti dia, sekarang lepaskan oke?"

Detik itu juga Krystal melepaskan ku, membuangku ke arah L, tapi aku merasa sakit, bukan, bukan di leherou karena cengkramannya tadi, melainkan di hatiku, ia bilang tidak mencintaiku? Lalu untuk apa susah-susah menolongku? Mengataiku manusia hina, tapi menemuiku di malam hari, selalu membuat aku terhindar dari bahaya, lebih baik sakit di cengkram Soo Jung sampai terjatuh mungkin.

"Kau tidak apa Eun?" Tanyanya padaku saat menangkapku dari lemparan Soo Jung.
"Bukan urusanmu" lalu aku bergegas melepaskan diri dari pelukkannya dan berjalan menjauh.

"Dasar vampire gila"

Darkest Side [✓]Where stories live. Discover now