LeoRene

107 9 7
                                    

Ternyata, Na Eun membuat dirinya kembali muncul di kelas.

"Omo, kkamjjagiya" teriak Irene melihat kemunculan Na Eun yang tiba-tiba.
"Hehe, mian eonni"
"Eun, kalo mau teleport itu tempatnya di kira-kira dong, untung eonni sudah membubar kan kelas, bagaimana kalau belum? Kan repot nanti harus kita hipnotis satu-satu"
"Arraseo eomma"
"Yak! Aku baru memanggil diriku eonni dan kau memanggilku eomma, aku tidak punya anak sepertimu!"
"Nan, uri eomma bogosipeo" tiba-tiba suara Na Eun melemah.
"Mian" Irene merasa bersalah setelah membentak Na Eun.
"Gwenchana eonni, malah aku yang meminta maaf"
"Sudah, hentikan melodrama ini, ayo kita pulang, kajja" ajak Irene

.

Saat di jalan pulang.

"Eonn"
"Hm?"
"Aku" belum selesai Na Eun bicara.
"Arra, kau belum bisa menemukan tempat tinggalkan? Gwenchana tinggal saja dulu di unitku"
"Gomawo eonn"
"Hm"
"Biar aku traktir"
"Tidak usah yang mahal-mahal, kau belum kembali bekerja, aku tahu keuanganmu"
"Hehe, bubble tea bagaimana?"
"Kajja"

.

Sesampainya di salah satu toko bubble tea.

"Nona cantik pesan mau pesan apa?"
"Bubble milk tea nya 1 ya" Na Eun dan Irene mengucapkannya bersamaan.
"Baiklah, 2 bubble milk tea akan segera kami antarkan ke meja anda ya"

 "Baiklah, 2 bubble milk tea akan segera kami antarkan ke meja anda ya"

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.


"Bagaimana selera kita bisa sama ya?" Tanya Irene.
"Mungkin karena kita sama-sama suka yang simple? Original?" Na Eun balik bertanya.

Selanjutnya hanya seruputan bubble saja yg terdengar.

"Eon" suara Na Eun memecah keheningan.
"Wae?" Irene menatap mata Na Eun lalu seketika.
"Arraseo" Irene kembali fokus pada bubblenya.
"Yak! Eonn, jebal, aku kan belum cerita, setiap kali kau membacanya sendiri tanpa menunggu aku menjelaskannya"
"Tapikan aku sudah tahu, Cella"
"Eon, berhenti di situ dan biarkan aku yang menceritakan"
"Arraseo, hae"
"Heum"
"Berceritalah, aku akan mendengarkannya"
"Seperti yang barusan kau panggil"
"Cella?"
"Iya, karena nama Marcella itu aku ragu?"
"Sebenarnya aku malas untuk pura-pura tidak tahu, tapi karena aku sedang baik, yasudah aku akan seperti manusia kali ini, memangnya ada apa dengan Marcella?" Irene pura-pura bertanya.

Na Eun hanya dian mengirimkan seluruh pemikirannya ke Irene lewat tatapan matanya namun dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh.

"Ah, ne, Na Eun-ah, kau menyuruhku tidak mengetahuinya sendiri, membiarkan mu menceritakannya, tapi kau pun menceritakan padaku hanya lewat tatapan mata?"
"Mian eon" Na Eun tersenyum seadanya.

Tiba-tiba

"Kringg" bunyi lonceng pintu cafe yang terdorong akibat adanya pelanggan masuk.

"Andwe" tiba-tiba Irene berkata lalu segera berdiri menutupi Na Eun setelah melihat seseorang yang masuk itu

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Andwe" tiba-tiba Irene berkata lalu segera berdiri menutupi Na Eun setelah melihat seseorang yang masuk itu.
"Waw-yo eonni?" Ia hanya tiba-tiba membuka jubahnya dan detik itu juga Na Eun hilang.

"Oh, Irene-ssi" untung saja aku sudah memukangkannya

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Oh, Irene-ssi" untung saja aku sudah memukangkannya.
"Nugu?" Tanya Leo tak sengaja melihat sorot mata Irene.
"Amugeosdo aniya"
"Honjaseo?"
"Ne, Leo-ssi, anja" Irene mempersilahkan lelaki itu duduk.
"Kau yakin sendiri, mengapa minuman itu ada dua?"
"Heum, tadi aku sedang bersama PD nim? Ada urusan apa oppa kesini?" Tiba-tiba lelaki itu terdiam hanya karena panggilan oppa.

"Oppa?" Irene kembali melantunkan panggilan karena tak kunjung ada jawabnya

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Oppa?" Irene kembali melantunkan panggilan karena tak kunjung ada jawabnya.
"Neoneun yeppeuda"
"Mwo?" Irene terkejut dengan yang dikatakan Leo.
"Aniya"
"Ehm, oppa?"
"Wae?"
"Maaf, aku harus pergi sekarang, jumpa lagu nanti, keurom" Irene hilang begitu saja.
'kenapa aku baru sadar sekarang kalu ia begitu cantik?'

Lalu Leo memesan taro milk tea sambil mengingat kejadiannya dengan Bo Ra.

Flashback

Leo menemukannya terbaring lemah di perpustakaan, melihat mulut BoRa yang sudah di penuhi darah berbau lezat itu pun Leo tahu.

'ia pasti sudah menganiaya Na Eun'

Sebagunnya Bo Ra dari tidurnya yang cukup panjang, ia memutuskan hubungannya dengan Leo.

"Aku bahkan bisa mendapatkan darah Na Eun dengan sangat mudah, sementara kau? Begitu saja tidak becus"
"Tapi kau terluka!"

Tanpa mau mendengar perkataan Leo, Bo Ra meninggalkannya, sebelum ia benar-benar pergi, ia mengatakan.

"Aku tidak pernah menyukaimu sekalipun, jadi, jangan pernah kau unjukkan lagi dirimu di hadapanku"

.

"Yak, kenapa aku sampai ke kelas lagi? Bahkan bubble ku belum habis, dasar eonni, katanya aku tidak boleh sembarangan teleport apa lagi ke kelas, kalau ada orang bagaimana?"
"Aku baru meninggalkanmu sebentar saja kau sudah se berisik ini"
"Omo, eonni, kau di sini juga? Gabjagi wae?"
"Leo-ssi issjanha"
"Mwo? Nugu?"
"Ah kau lupa" Seorang yang terlibat.
"Arra, Bo Ra eonni namja chingu?"
"Neo eotteohge ara?"
"Geunyang"
"Uri jibe gaja" saat mereka hendak berjalan pulang.
"Eon, kita berjalan saja ne pulang, kau memindahkan ku ke sini dan memindahkan dirimu sendiri, pasti melelahkan"
"Aku tidak tahu sejak kapan aku menyukaimu Eun" Na Eun hanya tersenyum memandangnya.

Sialnya saat mereka berjalan keluar kampus.

"NA EUN? KAU KAH ITU?"

Darkest Side [✓]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن