Another You

123 15 11
                                    

"Tapi mungkin ini harus membuatnya meninggalkan dunia manusianya"
"Menjadi seperti kita mungkin lebih bagus"
"Menjadi sosok yang jahat"
"Tidak menjadi suatu masalah yang besar"
"Bahkan melupakan semua ingatannya bersamamu"
"..."
"Ia tidak bisa mengingat hubungannya dengan vampire saat ia masih jadi manusia"
"Tapi"
"Hanya ada di tanganmu"
"Apapun itu, asal ia bisa membuka kembali matanya" Myung Soo mengatakannya dengan perih. 
"Kalau begitu, tusuk jantungmu"
"Bahkan jantungku tidak berdetak eomma, untuk apa aku menusuknya"
"Hanya darah dari jantung vampire yang bisa menghidupkan kembali manusia"
"Baik!"
"Tapi kau juga harus tahu"
"Apa lagi eomma?"
"Ia bisa saja tetap tidak bangun, dan bisa juga malah kau yang menyusulnya"
"Aku tahu mungkin ini beresiko, tapi tidak ada jalan lain bukan? Biar aku menanggungnya"

Myung Soo menusuk jantungnya dan memberikan tetesan darahnya ke mulut Na Eun. Belum ada reaksi apa-apa dari Na Eun, tapi sakit dirinya mulai terasa.

"Argh" ia memegangi bekas lukanya namun perlahan terjatuh, berlutut.
"Nak, apapun yang terjadi, kau harus menahan sakitmu, jangan biarkan dirimu terlelap" begitu kata ibu Mtung Soo.
"Maafkan aku ibu, tolong rawat Na Eun baik-baik" tidak lama ia pingsan.
"L!" Saat L eomma berteriak, muncul sosok di balik pintu
"Dasar bocah ini"

 "L!" Saat L eomma berteriak, muncul sosok di balik pintu"Dasar bocah ini"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jang Dong Woo

Sepupu L, ponakan Yoo Jin, seorang vampire yang dikaruniai bakat meracik ramuan.

"Aku bukan toko obat cina"

Berapa kalipun ia tidak mau di panggil toko obat cina, tapi ramuannya bekerja sangat efisien seperti herbal toko obat cina.

"Tolong di ralat, lebih efisien dari toko obat cina"

.

"Dong Woo, anak ramuan cina, kau bisa menyembuhkan L kan?"
"Bibi, sudah ku katakan jangan panggil aku seperti itu bukan?" Kalau saja syaraf nya tidak terganggu, sudah ku beri ramuan pencabut nyawa kau.
"Apa kau bilang?"
"Tidak ada, tentu saja aku si anak ramuan cina bisa menyembuhkannya" damn it kenapa aku jadi ikut menyebut diriku seperti itu sih.

Lalu Dong Woo membawa L ke ruangannya.

"Dasar vampire bodoh, sudah jatuh cinta pada manusia, bisa seolah-olah akan mati pula" ia memberi L ramuan yang ia racik.

Di samping itu.

"Na Eun?"
"Eomma"
"Kau ingat aku?"
"Kau, ibu"
"Iya?"
"Ibu angkatku" sudah ku duga ia lupa.
"Nak"
"Iya?"
"Berjanjilah tidak membuat eomma khawatir lagi seperti ini"
"Iya eomma"
"Dan jangan melakukan kekerasan" tiba-tiba matanya seperti laser merah. 
"Tidak janji, eomma" ia tersenyum sinis lalu hilang.

Entah mengapa, Na Eun sadar saja kalau ia sekarang vampire, tapi ia juga sadar mengenai kehidupan manusianya.

"Ke tempat Seul Gi ah"

Na Eun yang masih mengingat statusnya, anaj pembangkang yang sudah keluar dari rumah dan tidak mendapat uang saku berusaha mendapatkan kembali uang sebagai model di tempat Seul Gi, tapi sesaat ia hampir sampai di studio Seul Gi.

Na Eun yang masih mengingat statusnya, anaj pembangkang yang sudah keluar dari rumah dan tidak mendapat uang saku berusaha mendapatkan kembali uang sebagai model di tempat Seul Gi, tapi sesaat ia hampir sampai di studio Seul Gi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Krystal keluar dari studio itu lalu.

"Kau masih hidup rupanya?" Kata Krystal dengan nada mencibir tapu tak lama kemudian.
"KAU?" matanya membulat mengetahui sesuatu yang tidak lazim.

Tapi ia terlambat, detik itu juga ia sudah ada di atap gedung dengan lehernya di genggaman Na Eun.

"Agasshi, aku tidak tahu kenapa hasrat membunuhku timbul setelah melihat dan mendengar ucapan sinismu, aku merasa kita tidak saling kenal, tapi aku juga sangat sulit untuk menghilangkan hasrat membunuhku, bagaimana kalau kau mati saja?" Na Eun membuat posisi Krystal menggantung.
"Tu-turunkan a-ku" lalu entah dari mana.
"Na Eun, chagi, turunkan dia ne" suara itu, seperti tidak asing.
"Myung Soo cepat tolong aku" teriak Krystal.
"Myung Soo?" Na Eun bingung lalu menoleh, tanpa sadar ia menjatuhkan Krystal.
"Kalau mau nurunin bisa bilang dulu tidak?" Kata Krystal berusaha berdiri.
"Sudah bagus kau ku lepas" ia berbicara dengan mata yang masih menatap L.

Saat L ingin menyentuh wajahnya.

"Maaf ya, walaupun kau tampan, tapi kau tidak berhak sembarangan menyentuhku, dan apa tadi kau bilang, chagi? Kau siapa berani memanggilku seperti itu" tiba-tiba ada yang datang.
"Bocah sudah ku bilang jangan keliaran dulu, kau belum pulih"
"Diam Dong Woo, aku tidak apa-apa"
"Kalau begitu aku permisi" kata Na Eun.
"Dia gila ya Myung? Dia menanyakan kau siapa? Dan tidak mengenal ku katanya?"
"Diam Krys" kata Myung.
"Dan kau yeoja gila, urusan kita belum selesai" saat Na Eun melangkah.
"Tunggu" Myung Soo menahan pergelangan tangannya.
"Lepaskan"
"Bukan kah kau ingin tahu aku ini siapa?"
"..."
"Aku rekan kerjamu, kita sangat dekat, kau menyukaiku, begitu juga aku"
"Tapi kita hanya teman kerja kan? Bahkan aku tidak mengingatmu, berarti kau tidak penting" karena aku terlalu penting maka kau melupakanku.
"Kalau memang begitu, aku akan bilang pada producer untuk tidak memperkerjakan kita bersama lagi, kalau begitu permisi" seperginya ia dari situ.

Myung Soo memeteskan air mata cukup keras karena dilupakan sementar Na Eun juga meneteskan air mata namun heran.

"Kenapa hatiku sangat sakit saat memutuskan hubungan dengan laki-laki itu? Kenapa aku menangis untuk laki-laki yang bahkan tidak aku kenal?" Ia kembali melangkah pergi.

Darkest Side [✓]Where stories live. Discover now