Comeback

127 11 6
                                    

Pagi harinya di saat Na Eun terbangun.
"Hoam" melirik jam lalu terkejut.
"Hah? Jam 10?"

Saat ia membangunkan dirinya dari jeratan kasur, ia menemukan selembar kertas di meja samping kasurnya.
"Eonni berangkat dulu, tadi tidak membangunkanmu karena melihatmu tidur lelap sekali" harusnya bangunkan saja eonn.
"Hari ini kau ada kelas jam 11.30, hadir ya, aku dosennya" what?
"Kau pasti bingung siapa yang mendaftarkanmu, tapi kau sudah tahu hal ini akan terjadi kan?" Appa memang menyuruhku sih.
"Kalau begitu, datanglah ke Dongguk, untuk gedungnya kau sendiri pasti sudah hafal, mengenai kelas, nanti pasti ada yang memberi tahumu"

Ya ampun, hanya di beri waktu satu setengah jam sebelum masuk kelas, aku bahkan belum menyiapkan apapun.

Setelah siap semua, waktu tersisa setengah jam sebelum masuk kelas, untungnya tempat tinggal dan kampus tidak terlalu jauh.

"Sudah di gedung F, kira-kira ruangan berapa ya?" Jangan sampai terlihat Cho Rong eonni.
"Ikut aku" tiba-tiba saja tangan Na Eun di gandeng oleh penghasil suara itu.
"Kau"
"Iya aku"
"Walau semua mengatakan kau pacarku, aku tetap tidak mengenalmu" sambil melepaskan gandengannya.
"Kalau lupa, apa salahnya kita mulai dari awal lagi"
"Maksudmu?"
"Perkenalkan, aku Kim Myung Soo, di kalangan Vampire, aku L" menjulurkan tangannya pada Na Eun.
"Okay, aku tidak perlu memberi tahu ulang namaku karena kau tidak lupa, tapi dengan dua nama yang kau perkenalkan padaku, lalu kau biasanya di panggil?" Tanpa menyambut tangan Myung Soo
"Sayang" blush pipi Na Eun memerah.
"Berhenti main-main, sebenarnya kau mau membawa ku kemana? Aku ada kelas, tidak bisa pergi denganmu" lalu mengalihkan pandangannya.
"Tentu saja membawamu ke kelas, kita kan sekelas" damn it, jangan-jangan.
"Iya, Eun, aku yang mendaftarkannya untuk kita" kita katanya?
"Iya, KITA" entah mengapa senyumnya, manis sekali.
"Kajja, uri yeoshin" seperti terperanjat, Na Eun hanya bisa mengikutinya.

Aku cukup risih duduk bersebelahan dengan namja yang ngakunya pacarku.
"Bukan ngaku nya Eun, tapi emang nyatanya"
Apapun itu, yang jelas, aku tahu betul ia memandangiku selama jam pelajaran, selain itu.
"Aku tahu kau bukan risih karena aku tapi karena yang lain kan"
Iya! Dia kan idol, jadi anak-anak di kelas juga memperhatikan kami, tidak, dia, yang otomatis juga menghasilkan pandangan padaku.

"Bisa perhatikan saya?" Ku rasa Irene eonni mulai terganggu.
"Saya tahu mungkin mata kuliah saya tidak penting bahkan membosankan, tapi saya tidak pernah memaksa kalian untuk datang ke kelas saya kan? Kalau kalian hanya datang ke kelas saya untuk melihat idol yang muka nya tak seberapa itu"
"Eonni keumanhae"
"Diam Myung Soo"
"Ooh jadi dia eonni nya"
"Tapi marga mereka berbeda"
"Mungkin sepupuan" yah begitulah netijen.
"Amuteun, kalau kalian hanya ingin melihat 'dia' di kelas saya, silahkan keluar" dan hebatnya setengah kelas ini bahkan lebih menuju pintu keluar kelas.

Setelah menyelesaikan satu materi eonni duduk di meja dosen. Tanpa sadar aku berdiri dan menghampirinya. Lalu berbisik padanya.

"Eonni, gwenchana?"
"Sejak kapan kalian sedekat itu?"
"Berisik sekali sih, kenapa kau selalu mengikutiku"
"Lebih baik kalian berdua keluar daru kelas ku!"
"Ne" lain Na Eun yang sedih melihat Joo Hyun, Myung Soo malah kesenangan di usir.

"Semua ini gara-gara kau"
"Iya-iya"
"Eonni ku jadi marah kan"
"Eonni mu?"
"Pokoknya gara-gara kau"
"Iya-iya Eun, kalau gitu, kita ke cafe seberang yuk"
"Ngapain lagi ngajakin aku ke sana?"
"Tadi katamu apa?"
"Gara-gara kamu"
"Kalau orang bikin gara-gara harus ngapain?"
"Minta maaf, tanggung jawab, ganti rugi!"
"Nah itu, aku traktir makan siang ya buat ganti rugi ke kamu" lagi-lagi terseret Myung Soo.

"Loh cafe nya sepi?" Na Eun heran.
"Iya, aku booking"
"Gila ya?"
"Loh kenapa?" Na Eun melangkah masuk duluan dengan Myung Soo yang terkekek di belakangnya.

Saat mereka sudah duduk.

"Kita ga di kasih menu?"
"Aku udah mesen"
"Kalo aku ga doyan?"
"Kita liat aja nanti"

Hening sebentar lalu di lanjut pertanyaan lagi dari Na Eun.

"Kamu mesen tempat ini gara-gara aku?"
"Ge-er, aku kan idol, nanti kita ga bisa makan dengan tenang kalau aku ga booking tempat ini" sialan!
"Hahaha, aku mendengarnya Eun"
"Dua lamb steak dengan tingkat kematangan medium rare dengan blackcurrant tea nya" waitress itu mengantarnya.
"Kok kamu?"
"Kan aku udah bilang"
"Kalo kamu pacar aku?"
"Udah di akuin lagi nih?"
"Ngga lah!" Myung Soo tersenyum lalu berlutut di sebelah bangku Na Eun.
"Biarpun kamu lupa, tapi kamu harus inget satu hal"
"Apa?"
"Yang lupa cuma kamu chagi" lagi-lagi semburat merah itu menghiasi wajah Na Eun.
"Aku kan ngga lupa dan ngga akan mungkin pernah lupa tentang kita apalagi tentang kamu"
"Kenapa?"
"Karena, kalo aku lupa, nanti kamu sedih, kalo kamu sedih, aku ga suka, kalo aku ga suka, aku bisa ikut sedih juga"
"Apaan sih L"
"Mau jadi pacar aku lagi?"
"Katanya emang pacar?"
"Mau ngulang semuanya dari awal? Mau ciptain ingatan baru bersama aku lagi?" Gatau kenapa air mata itu netes gitu aja dari mata Na Eun.
"Wae ureo?" Lalu Myung Soo menghapus bekas air mata itu di wajah Na Eun, saat menghapusnya.
"CUP" bibir cherry itu mendarat dengan manis di pipi Myung Soo.
"Bantu aku mengingatnya"

Darkest Side [✓]Where stories live. Discover now