Chapter 2

2.1K 287 29
                                    

Area keberangkatan bandara Gimpo terlihat ramai pagi ini, karena hari ini merupakan hari study tour semua anak-anak semester 6 dari jurusan manajemen tempat dimana Yoona berkuliah.

Yoona sendiri terlihat sangat cantik, memakai jaket denim berwarna putih dengan kaus berwarna baby pink didalamnya, serta dipadu dengan celana pendek yang berwarna senada dengan jaketnya. Ia juga memakai sepatu kets berwarna baby pink pula. Ia membawa sebuah ransel kecil berwarna putih dan koper besar berwarna hitam.

"Yoonaaaaa!!!!"

Yoona menoleh kearah Pinky yang hari ini tampak lucu dengan kaus berwarna hitam dan pink bermotif serta dipadukan dengan celana jeans pendek berwarna hitam.

Tanpa basa-basi Pinky mendekat dan memeluk Yoona erat.

"Wah aku senang sekali!!" Teriak gadis itu membuat Yoona sedikit agak malu. "Akhirnya kita jalan-jalan Yoong!!"

Yoona hanya terkekeh pelan menanggapi celotehan sahabatnya tersebut.

"Kau tahu? Tadi Bae Jinyoung memaksa untuk mengantarku. Dia bahkan bilang bahwa bisa saja ia menyusulku ke Jeju. Bukankah dia terdengar sedikit gila?" Kata Pinky dengan nada sedikit kesal.

Yoona kembali tertawa. "Dia memang benar-benar menyukaimu ya?"

Pinky menyibak rambutnya kebelakang. "Yah, bisa dibilang dia fans nomor satuku." Ujarnya sombong.

Yoona tersenyum jahil. "Bukannya fans mu satu-satunya?"

Pinky menatap Yoona sebal. "Yak Kim Yoona!" Serunya. "Kau tau kan betapa banyak pria yang patah hati gara-gara bocah itu selalu berada disampingku?"

Yoona hanya mengendikkan bahu berpura-pura tidak perduli.

"Aish kau ini." Ujar Pinky bertambah sebal. "Fans-fansku itu jadi menjauh karena Bae Jinyoung!"

Yoona mengangguk mengerti. "Ya sudah kalau begitu. Katakan dengan tegas kepada Bae Jinyoung bahwa seharusnya dia menjauh saja darimu. Kenapa kau selalu membiarkannya?"

Pinky terdiam. "I-itu.." Pinky mengalihkan perhatiannya kearah tempat check-in. "Yak kajja! Semua orang sudah berkumpul disana." Katanya sembari menarik koper berwarna fanta miliknya dan berjalan menjauhi Yoona.

Yoona diam-diam tertawa senang, puas mengerjai sahabatnya itu.

"Kurasa kita tidak satu tempat duduk." Kata Pinky muram. "Apakah tempat duduknya diacak?"

Yoona melihat kearah teman-teman mereka yang sudah mendapatkan tiket. "Benar juga. Mereka tampak muram karena tidak satu tempat duduk dengan sahabat mereka." Kata Yoona sembari menatap beberapa gadis yang mengeluh sebal.

"Tentu saja pasti diacak. Apa kalian tidak pernah ikut study tour? Atau jangan-jangan kalian sama sekali belum pernah naik pesawat?"

Yoona dan Pinky langsung mendengus sebal mendengar nada menyebalkan yang diucapkan oleh seorang gadis yang sangat mereka kenal. Yoona dan Pinky spontan menoleh dan mendapati seorang gadis manis dengan gaya keren dan barang-barang branded yang dikenakannya.

Kim Jennie, nama gadis itu, adalah salah satu gadis yang terpopuler dari jurusan mereka. Selain karena gadis itu merupakan putri konglomerat, Jennie juga beberapa kali menjadi model pakaian yang cukup ternama di korea.

Namun sayang, gadis itu memiliki kepribadian yang begitu menyebalkan dan sangat sombong, membuat Jennie lebih sering menyendiri karena tidak punya teman.

Dan entah kenapa, ia selalu mengganggu Yoona dan juga Pinky.

"Oh my god Zhou Pinky. Aku tahu kau begitu menyukai warna pink, tapi haruskah kau memakai koper dengan warna yang sangat terang seperti itu? Mataku sakit melihatnya asal kau tahu." Kata Jennie sambil menutup matanya dengan dramatis. "Dan juga kau Kim Yoona.." kata Jennie sambil menatap Yoona dari atas kebawah. "Kopermu jelek sekali. Apa kau benar-benar putri orang kaya?"

Squares : Love and Sacrifice Where stories live. Discover now