Chapter 16

1.4K 252 67
                                    

Yoona memejamkan matanya, merentangkan kedua tangan dan menengadah keatas, merasakan semilir angin malam yang perlahan meniup lembut surai ikalnya.

Perlahan, Yoona mulai menjatuhkan diri kedalam sungai sembari berharap ia akan segera pergi dari dunia ini dan bertemu dengan orangtua kandungnya.

Namun tiba-tiba tangannya ditarik seseorang tepat ketika tubuhnya telah hampir jatuh kesana, membuat Yoona menjatuhkan gantungan ponsel yang ia genggam.

Yoona merasakan tubuhnya dipeluk erat dan aroma tubuh seseorang itu benar-benar tidak asing baginya.

"Apa kau gila?!" Bentak pria itu membuat Yoona tersenyum pahit.

Seumur hidupnya ia tidak pernah mendengar pria itu membentak begini.

Air mata Yoona kembali mengalir deras. Ia memeluk tubuh pria itu erat sembari menangis kencang, mengeluarkan semua perasaan sesak yang memenuhi rongga dadanya.

Pria itu hanya diam saja. Membiarkan Yoona menangis sepuasnya hingga gadis itu tenang.

"Disini dingin." Kata Yoona disela isakan tangisnya.

Pria itu tersenyum hambar. Ia memeluk Yoona semakin erat mencoba untuk menghangatkan tubuh sang gadis.

"Kau mau pergi dari sini?" Tanya pria itu lembut.

"Ya, bawa aku kemana saja agar aku bisa melupakan fikiran gilaku barusan." Jawab Yoona membuat pria itu melepaskan pelukannya dan menghapus pelan air mata Yoona.

Lalu ia menggenggam tangan Yoona erat dan membawanya pergi dari sana.

•••

"Eunwoo, apa yang terjadi nak?"

Hyekyo yang baru saja membukakan pintu terkejut melihat putranya menggendong seorang gadis gaya bridal.

Dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata gadis itu adalah Yoona.

Eunwoo membaringkan Yoona di sofa ruang keluarganya dan menghela nafas pelan setelah gadis itu terbaring dengan baik disana.

"Eunwoo?" Tanya Hyekyo lagi.

"Tadi aku sedang berolahraga disekitar sungai Han, lalu aku melihat Yoona disana eomma." Jawab Eunwoo. Ya, Eunwoo memang sering sekali berolahraga disungai Han setiap tiga kali seminggu di malam hari.

Dan Eunwoo merasa beruntung ia berolahraga malam ini.

Hyekyo mengernyit bingung. "Lalu kenapa dia pingsan?"

Eunwoo menggeleng. "Dia tidak pingsan, dia hanya tertidur kelelahan."

Hyekyo mengangguk paham. "Lalu kenapa dia dibawa kesini?"

Eunwoo terdiam sejenak. "Eum.. bisakah kita tidak memulangkannya? Aku tak mau dia tambah terluka." Jawab Eunwoo pelan.

Hyekyo terdiam memandangi Eunwoo sebelum terkekeh pelan. "Bukan itu maksudku putraku sayang.." katanya sambil mengusak lembut rambut Eunwoo. "Maksudku adalah kenapa dia tidak dibawa kekamar saja. Jangan disini. Kasihan Yoona nanti kedinginan."

Eunwoo seketika langsung tersenyum lebar. "Jadi dia disini saja akan eomma?"

Hyekyo tertawa. Eunwoo benar-benar terlihat seperti seorang anak kecil yang tidak mau temannya pulang. Benar-benar menggemaskan.

Squares : Love and Sacrifice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang